Share

Pesan dari Ibu.

Author: Black rose
last update Last Updated: 2022-05-10 16:48:22

"Heh budek ya? denger gak gara-gara kamu Nayla nangis terus nih," katanya lagi dengan nada ketus terdengar pula tangisan lirih Kayla.

Rupanya wanita itu yang sedang berbicara denganku saat ini, ya memang karena kecerobohanku Kayla menangis seperti saat ini. 

"Iya maaf, sekarang dimana Kayla?" tanyaku.

"Di rumah, cepat pulang gue sama mas Arman sibuk!" jawabanya kemudian mematikan ponselnya begitu saja.

Kutarik nafas panjang, ingin sekali berkata kasar padanya. Namun aku pun sadar ini juga adalah kesalahanku, saat ini aku hanya harus cepat-cepat sampai dirumah.

"Mama Nisa ......," ucap Kayla saat melihatku sembari berlari ke arahku dan memelukku.

"Iya sayang.... maafin Mama Nisa ya," kataku sambil menenangkannya.

"Kamu tuh dari mana saja sih? jemput Kayla saja tidak beres!" bentak mas Arman saking emosinya wajah mas Arman memerah terdengar pula gemeretakan giginya.

"Maaf Mas aku kecapean kerjain pekerjaan rumah, jadinya lupa jemput Kayla," jawabku dengan wajah menunduk, sadar akan kecerobohanku.

"Hah..... alasan saja," ucapnya setengah berteriak.

"Makanya jangan males! dimarah kan," lontar wanita berpakaian seksi itu.

"Nita ayo kita pergi dari sini, sungguh aku muak melihat wajahnya yang sok lugu itu!" ajak mas Arman pada wanita yang tengah mengejekku dengan senyuman mengejekku, jadi nama wanita itu Nita aku lupa namanya.

Mobil hitam mengkilap mas Arman pun hilang dari pandangan mata ini, dadaku bergemuruh mengingat setiap kata-kata yang ia keluarkan tadi kutahan air mata yang siap meluncur bebas ini, aku tak ingin terlihat lemah apalagi di hadapan anak sambungku.

Kayla nampaknya sudah tenang dalam pelukanku, ya memang sedari tadi ia memelukku dengan erat. Suara tangis yang tadinya lirih pun sudah tak terdengar lagi, kutatap wajahnya yang ayu matanya menyiratkan kesedihan yang dalam, entah apa yang sudah dihadapinya saat aku lupa menjemputnya.

"Kayla..... sayang maafin Mama ya Nak," kataku dengan lembut dibalas dengan anggukan kepalanya saja.

"Mama janji nggak akan telat jemput lagi," kataku lagi.

"janji ya Ma, Kayla takut sendirian," balasnya sambil mengangkat jari kelingkingnya dan kami pun saling mengaitkan jari kelingking sambil tersenyum.

Saat bersama Kayla hatiku terasa hangat, mungkin karena kasih sayangnya sebagai anak yang membuatku nyaman. Namun saat bersama mas Arman duniaku bagai di neraka penuh dengan penderitaan dan air mata.

**

Ting!... sebuah pesan dari mas Arman

[hari ini aku tidak pulang dan nginap di hotel, jadi tidak usah tunggu saya pulang] ketiknya dalam pesan singkat itu.

Huft apakah dia menginap dengan Nita wanita idamannya itu? entahlah lebih baik sekarang aku tidur badanku juga terasa lelah.

"Ma....," baru saja aku mengunci pintu depan Kayla sudah memanggilku.

"Papa mana Ma? kok pintunya sudah dikunci?" tanya gadis kecil itu.

"Papa tidak pulang malam ini banyak pekerjaan di kantor jadi harus gak bisa pulang," jawabku dengan sedikit berbohong agar Kayla tidak sedih.

"Ya.... Papa pasti capek ya Ma, padahal Kayla pengen ditemenin bobo," ujar Kayla wajahnya terlihat murung mungkin kecewa.

"Gimana kalau Mama Nisa yang nemenin Kayla bobo," tawarku padanya barangkali kekecewaannya bisa hilang bila kutemani.

"Mau banget dong," balasnya dengan senyum manisnya.

Kayla pun menggandeng tanganku menuju kamarnya yang serba pink, dihiasi boneka-boneka lucu tentunya.

"Mama Nisa sini ayok duduk disini!" ajak Kayla yang sudah duduk di tepi ranjang, aku tersenyum dan menghampirinya.

"Mama Nisa masih sedih ya karena Papa marah-marah tadi siang?" tanya Kayla dengan wajah lugunya.

"Nggak kok, memangnya Kayla lihat Mama nangis nggak kan," 

"Dulu waktu Mama Kayla masih hidup, sering nangis karena Papa dan Tante jahat itu," pinta Kayla jadi mas Arman dan Nita sudah menjalani hubungan sejak Ibu Kayla masih hidup? sungguh teganya mas Arman berbuat itu.

"Jadi dulu Mama Kayla sering nangis karena Papa?" tanyaku pada Kayla.

"Iya, makanya Kayla gak mau kalau Papa nikah sama Tante jahat itu, Mama Kayla bilang Papa gak boleh sampai nikah sama Tante itu habis Mama bilang begitu tiba-tiba Mama tidur gak bangun-bangun lagi, hiks....hiks ...hiks ....." jelas Kayla disertai tangisan mungkin saat ini ia begitu merindukan sosok ibu kandungnya.

Aku terdiam mendengar penuturan Kayla, melihat air matanya membuat hatiku teriris sungguh teganya mas Arman menyakiti dua hati yang sangat berharga di kehidupannya bahkan tidak ada tanda-tanda kesedihan setelah kehilangan istrinya sendiri.

Kubawa Kayla dalam dekapanku, menghiburnya dengan elusan lembut di kepala dan rambut indahnya mungkin dengan ini kerinduannya pada sang ibu dapat terobati.

Setelah tenang kuberi dia air minum yang memang selalu disiapkan di meja belajarnya, dan kutidurkannya dengan lantunan sholawat agar hatinya tenang.

Kayla sudah tertidur pulas kulirik jam di handphoneku ternyata sudah menunjukkan pukul 22.00 astaghfirullah aku belum sholat isya, ku tarik panjang nafasku dan pergi mengambil wudhu untuk menunaikan sholat isya.

**

Setelah selesai menyiapkan semua kebutuhan anak sambungku dan mengantarnya ke sekolah aku bersantai ria di kamar, Karena keadaan rumah masih bersih sebab kemarin semua sudah kubereskan jadi hari ini aku tak perlu mengerjakan semuanya pekerjaan seperti kemarin.

Ting! sebuah pesan dari aplikasi w* yang kupunya kulihat siapa yang mengirimkan pesan tersebut dan ternyata Ibuku, ah aku sangat merindukannya.

[Nisa apa kabar Nak? Besok ibu dan ayah akan berangkat ke Jakarta, ingin menengokmu dan suamimu] kata Ibu dalam pesan teks itu.

"Pasti Pakde dan Bude yang memberitahumu kalau aku nekat nikah," gumamku.

[Nisa baik-baik saja Bu, bagaimana keadaan ayah dan ibu?] balasku.

[Semua baik-baik saja pembukaan pabrik di cabang Papua pun sukses sayang, oh ya kenapa kamu tak memberitahu kami jika kamu mau menikah?] 

Ya ampun harus kujawab apa pertanyaan ibu yang satu ini, tidak mungkin kan aku bilang kalau ngebet nikah hehe.

[Maaf Bu, mas Arman yang ingin pernikahan ini cepat-cepat dilangsungkan dan Nisa sudah sangat mencintainya Bu, maaf Nisa gak dengerin nasehat ibu jadi Nisa nekat nikah di rumah pakde] 

Memang saat itu mas Arman yang menginginkan pernikahan kami cepat-cepat dilangsungkan supaya cepat sah katanya ibu sempat melarang ku agar tak buru-buru mengambil keputusan. Namun karena hati dan mataku telah dibutakan dengan cinta palsu mas Arman aku menyetujui rencananya, menikah diam-diam tanpa diketahui Ayah dan Ibu.

[Maafkan ibu dan ayah karena melarangmu saat itu, kami hanya ingin kenal lebih dalam pada calon menantu kami sebelum menjadikannya suami untuk putri semata wayang kami] 

Maafkan aku Ibu, feeling kalian memang benar akulah yang menyebabkan kesengsaraan dalam hidupku sendiri. Andai saat itu aku mau mengerti dan menurut pada kalian berdua aku tak mengalami semua ini.

[Apa kamu bahagia Nisa menikah dengan pria pilihanmu itu? apakah dia memperlakukanmu dengan lembut Nak? jujurlah jika kamu tidak bahagia]

Deg.... kenapa pesan dari ibu seperti ini? apakah sebenarnya ibu tahu bila aku disini menderita? bagaimana aku menjawabnya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Penolakan halus

    "Mas bantuin dong, barang kamu banyak banget loh berat lagi," ucap Anisa sambil mengangkat karton yang lumayan berat berisi barang barang Arman.Arman memutar bola matanya dengan malas dan tidak menanggapi atau membantu Anisa."Mas bisa gak bantuin saya, ini juga kan semuanya barang barang kamu," kata Anisa lagi dengan suara yang sedikit lantang.Arman menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Anisa."Kamu bisa diam gak sih, berisik banget heran saya angkat semuanya sendiri gak usah manja," sergah Arman, kemudian laki laki itu pergi ke kamarnya."Tapi kan Mas....""Nggak ada tapi tapian, saya mau mandi jangan berisik!"Memang keterlaluan pria itu, memberikan sedikit bantuan pada istrinya sangat berat di lakukan padahal itu semua adalah barang barang miliknya. Sebagai pria sejati yang baik seharusnya dia tidak melakukan itu, apalagi usia pernikahan mereka baru memasuki bulan pertama.'Apa yang harus ku lakukan untuk memberimu pelajaran mas, supaya kamu tuh tau aku istri bukan ba

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Hadiah dari pak Faisal

    "Bapak mau ngembaliin fasilitas saya dan Nita Pak? terimakasih banyak Bapak memang bos yang paling terbaik deh, saya janji tidak akan mengecewakan Pak bos," ucap Arman dengan girang bahkan dia mencium punggung tangan Faisal.'Dasar penjilat memangnya kau pikir aku orang bodoh? menjijikkan' batin Faisal dalam hati, sebenarnya dia sangat jijik dengan apa yang dilakukan Arman."Eits jangan girang dulu pak Arman, saya akan memberimu kendaraan yang tentunya cocok denganmu, ini kuncinya semoga kamu suka ya," balas Faisal sambil tersenyum dan memberikan sebuah kunci motor pada Arman."Kalau begitu saya pamit. Ingat ya besok pagi-pagi kalian langsung menuju ruangan cleaning servis!' lanjutnya.Arman dan Nita menatap nanar kunci motor yang kini tengah berada di telapak tangan mantan manajer itu. Apalagi saat mata mereka menatap sebuah motor matic keluaran lama terparkir dengan manis di hadapan keduanya. Meskipun kondisi mesin dan body motor itu masih sangat mulus, tapi menurut mereka motor itu

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   POV Rayhan

    POV Rayhan.Hari itu aku mendapat tugas dari klien untuk menyelidiki suami dari putrinya. Awalnya aku menolak bagi bagiku orang tuanya terlalu protektif terhadap putri semata wayangnya itu. "Maaf Pak tapi apakah ini terlalu berlebihan dan mengganggu privasi anak bapak?" tanyaku pada klienku."Justru ini untuk kebaikan anak saya, karena keadaannya berbeda dari yang lain saya curiga anak saya menikah karena dipaksa sehingga dia tidak menghubungi saya dan ibunya ketika menikah," jawab bapak itu.Aku paham setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka, apalagi jika itu anak satu-satunya. Bisa dibayangkan sehancur apa hati para orang tua jika mendapati anaknya di sia siakan, tapi menurutku ini terlalu berlebihan toh mereka sudah dewasa dan dapat memutuskan yang terbaik untuk masa depan mereka sendiri."Saya dengar kamu adalah pengacara muda tapi sangat profesional, dan saya bersedia bayar berapapun yang kamu minta asal tolong selidiki tentang putri saya," kata bapak itu

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Di permalukan

    Ini pasti karena kamu nikah sama Anisa makanya rencana kita terbongkar, wanita itu memang pembawa sial Mas!" ucap Nita menambah emosi Arman kian memuncak."Aarrgh.... Anisa lagi Anisa terus, aku pusing Nita!""Kenyataannya memang begitu kan sejak Anisa masuk dalam kehidupanku kamu, kesialan terus menimpa kita," ucap Nita."Kamu juga kenapa pake bawa bawa namaku sih, kan aku juga kena batunya," Bukannya membujuk Arman agar tidak bertambah emosi, Nita justru membuat suasana hati Arman bertambah panas."Keluar kamu bikin saya tambah stres saja pergi kamu!" usir Arman pada Nita. lantas saja wanita itu keluar dari ruangan arman sambil mencebikkan bibirnya dan menghentak hentakan kakinya.Sungguh hari yang sangat memalukan bagi Arman dan Nita. Bagaimana tidak malu beberapa menit yang lalu kedok mereka berdua terbongkar di hadapan para staf."Apa apaan ini kamu mau bikin perusahaan ini bangkrut hah!" bentak pak Faisal pada Arman yang tadinya sangat percaya diri tingkat dewa.Wajahnya panas

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Rahasia Arman terbongkar

    "Bagaimana sayang kalau jika laporan ini di setujui oleh pak Faisal kita akan semakin kaya, aku bakal belikan apa saja yang kamu inginkan," ucap Arman pada Nita sambil memegang map berwarna biru."Kalau gitu nanti kita check-in hotel yuk, aku kangen....." balas Nita dengan manjanya sambil memainkan rambutnya dan tersenyum nakal, tentu saja sebagai pria normal gestur tubuh Nita membuat Arman menjadi panas dingin."Hmmm ya udah di sini aja kalau kangen," balas Arman."Nggak mau nanti ada yang lihat bisa berabe kita," "Makanya dulu dulu kamu sok jual mahal, sekarang malah ketagihan minta duluan," ujar Arman.h dong takutnya kami ninggalin aku padahal udah dapet enaknya," balas Nita dengan bibirnya agak di monyongin.Bibir seksi Nita yang di monyong kan pemiliknya, sontak membuat Arman semakin tidak tahan dan memagut bibir seksi sekertaris nya itu dengan ganas dan terjadilah pergulatan bibir antara Arman dan Nita.****"Halo assalamualaikum Om," sapa Anisa pada on Faisal melalui sambunga

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Diary pink

    "Kamu masih ingat dengan Desi?" tanyanya"Hmm ingat dia kan temanku masa SMA, dan dia juga teman sekelas ku bahkan kami dulu semeja," "Jadi begini mbak Anisa Desi itu adalah mantan istri suami mbak," ucap Rayhan berhasil membuat ku terkejut hingga hp di tanganku terjatuh."A-apa maksudmu? Desi ibu kandungnya kayla?" tanyaku sambil terbata-bata."Iya benar,"Desi Indarwati adalah teman sekolah sekaligus salah satu sahabat terbaik yang pernah ku miliki, Desi adalah sosok yang periang dia yang selalu menghiburku di saat-saat aku sedih karena di tinggal Mama dan Papa ke luar kota.Kenyataan yang tak pernah terpikirkan oleh diriku sedikit pun jika sahabat baikku pernah menjadi pasangan hidup suamiku. Sayangnya nasibnya tidak beruntung, mungkin selama menjadi istri mas Arman Desi mengalami penderitaan hingga akhir hayatnya.Yang ku ketahui Desi adalah anak yatim piatu sedari kecil dia tinggal bersama nenek dan bibinya."Dari mana kamu bisa tau jika Desi dulunya istri masa Arman," tanyaku p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status