Share

Bab 32

Dewa masih memelototi ponsel dengan kata-kata yang tidak terlalu jelas kudengar. Ocehannya itu persis seperti orang yang sedang mengomel.

"Ayo, angkat teleponku Nindi! Kamu ke mana aja jam segini?" racaunya yang sempat terdengar di telingaku.

Kemudian, Dewa melirik pada benda yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ah, mungkin dia udah tidur. Atau dia marah sama aku gara-gara kejadian tadi?" Spontan Dewa mengacak rambutnya sangat kasar.

Setelah itu, aku menarik selimut dan berusaha memejamkan mata karena esok aku tak boleh terlambat bangun.

***

Setelah membereskan kamar, aku keluar membawa barang-barang. Kemudian, berpamitan pada owner juga karyawan resort. Mereka tampak heran dengan kepulangan kami yang terkesan mendadak. Ya, masa liburanku dengan Dewa seharusnya masih seminggu lagi. Namun, karena kejadian menjijikkan kemarin yang membuatku tak tahan berlama-lama di sini."

"Maaf, Pak, kami mendadak ada urusan penting," ucapku beralasan.

"Benar tidak ada sesuatu, kan, Nyonya?" balas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status