Share

Bab 36

"Oh, biasa. Papi cuma kecapekan aja soalnya akhir-akhir ini sering banget lembur." Mami berusaha menjawab dengan tenang. Sepertinya agar Dewa tidak terlalu mengkhawatirkan Papi.

"Ya udah, Mami tunggu di ruang makan." Beliau pun membalikkan badan dan beranjak keluar kamar.

Selepas Mami pergi, aku dan Dewa kembali berpandangan. Sontak lelaki di sampingku itu mendorong kakiku sangat kuat hingga aku meringis kesakitan.

"Sana, pergi. Jangan keenakan dipijitin. Ini cuma sandiwara!"

"Sakit tau!" Kumonyongkan bibir beberapa senti sembari mengelus betis kaki.

"Cengeng. Gitu aja masa sakit?" Dewa justru meledekku.

Langsung kuambil kaki dan kulakukan hal yang serupa dengan apa yang Dewa lakukan padaku. Spontan dia nyengir kesakitan.

"Tuh, kan sakit?"

"Tadi aku gak terlalu keras dorongnya. Kamu sengaja pengen nyakitin aku, ya?" Dewa menatapku sinis sambil meringis memegangi kakinya.

Aku sontak tertawa seraya meremehkannya. "Halah cemen. Tentara, kok, lemah."

Dewa sontak berdiri dan berkacak pingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status