Share

Bab 55

Usai makan, Winda mengajak Dewa berbelanja ke mal. Namun, suamiku itu meminta izin padaku terlebih dahulu. Karena ingin mengetahui arah pertemuan ini, akhirnya kusetujui. Ya, sekalian memantau kegenitan si wanita aneh itu.

Ketika berada di mal, Winda terus menarik tangan Dewa seolah ingin menggandengnya. Melihat tingkah konyol wanita itu, hatiku sangat geram. Beruntungnya Dewa selalu menolak. Kemungkinan karena dia khawatir diketahui oleh temannya. Berbeda dengan Nindi saat di Bali. Di sana memang tak ada rekannya sehingga dia bisa berbuat seenaknya.

"Kamu mau belanja apa? Oh iya, sodaramu juga mau dibeliin apa?" Winda memberi penawaran pada Dewa.

"Kamu mau dibeliin apa?" bisik Dewa sembari menyenggol lenganku.

Aku seketika menggeleng. Semangatku mendadak hilang semenjak kehadiran wanita itu. Jangankan mau memilih belanjaan, melihat tingkah mereka berdua saja mataku sudah pedih.

"Apa aja, deh. Terserah kamu." Akhirnya Dewa angkat bicara.

Setelah itu, kami berkeliling menemani Winda be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status