Share

Bab 24. Rangkai Lagi Satu-satu

Ghea duduk di depan meja rias di kamarnya untuk mengobati pergelangan tangan yang membiru hanya karena ditarik dengan kasar oleh suaminya. Selesai dioles dengan salep memar Ghea menyimpan kembali senjata andalannya untuk menyamarkan bekas luka kekerasaan dari sang suami.

Hari sendiri sudah kembali meninggalkan rumah mereka setelah melampiaskan amarahnya hanya karena melihat Ghea diantar pulang oleh Frans. Padahal Ghea sudah menjelaskan jika dia tidak sengaja minta diantar pulang, tapi Hari sama sekali tidak peduli.

"Padahal lukanya gak sesakit biasanya, tapi mataku gak bisa berhenti berair begini," gumam Ghea sambil sesenggukan.

Luka fisik yang diterimanya hari ini memang tidak separah biasanya. Tapi luka hati dan trauma yang ditinggalkan sang suami masih terasa jelas dan semakin menumpuk di dalam dadanya.

Rasanya Ghea sangat lelah dengan situasi yang terasa tidak berpihak padanya. Fisiknya lelah, batinnya lebih lelah lagi. Kepalanya terasa penuh dan dadanya sesak.

Tidak ada seo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status