Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju

Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju

Oleh:  Dian Matahati  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat
76Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Kenapa kamu menangis, Ghe?" "Aku tidak menangis, Mas." "Matamu merah."  "Itu karena kamu tadi memukul dan mencekik ku, Mas. Ingat kan?"  "Maaf. Aku tidak bisa mengendalikan diri saat aku sedang mabuk. Lain kali jangan menegurku saat aku sedang mabuk."  "Tapi ini sudah ketujuh kalinya kamu seperti ini dalam sebulan pernikahan kita, Mas. Apa sebenarnya kamu terpaksa menikah denganku?"  __________________ Ghea Ganashri Gautama adalah seorang istri yang selama menikah, selalu mendapatkan kekerasan fisik dari suaminya — Hari Hardana. Suami abusive, manipulatif dan menyimpan banyak kejahatan. Temukan keseruan alur kisah hidup Ghea dalam melawan takdirnya dengan bantuan seorang Abimanyu Sanjaya — dokter forensik yang tidak memiliki keinginan menikah dalam hidupnya.

Lihat lebih banyak
Aku Istrimu, Bukan Samsak Tinju Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
ayunda ayu
Cerita yang bagus dengan ide yang gak pasaran.....
2023-12-07 15:51:29
1
user avatar
Rahmad Budi Santoso
bagus banget ceritanya, kalian harus baca sihh
2023-11-15 17:38:15
2
user avatar
L.L
hadir Thor.....selalu ku tunggu update nya ya
2023-11-14 15:46:58
2
user avatar
Rara Mutiara
Aku absen selalu hadir thor... Update yang buanyak ya, biar puas bacanya. hehehehehe
2023-11-14 14:57:53
2
user avatar
Dian Matahati
Halo semua, makasih banyak yang sudah mampir ke karya keduaku di Good Novel ini. Kalau ada yang belum baca di buku pertama, sambil nunggu buku ini update harian, bisa intip di sana dulu yaa, judulnya : KUMISKINKAN SUAMI TUKANG SELINGKUH. Bukunya sudah tamat jadi bisa maraton baca ...🤍
2023-11-14 14:32:21
4
76 Bab
Bab 1. Suami Temperamental
BRAKK!! Pintu dibanting dengan keras oleh Hari hingga membuat Ghea yang tidak sengaja tertidur di sofa ruang tamu saat menunggu suaminya pulang menjadi tersentak. "Kamu baru pulang, Mas?" tanya Ghea dengan suara serak. Ghea menatap jam dinding yang sudah menunjuk ke angka dua dini hari. Bergantian menatap suaminya yang baru pulang dengan berjalan sempoyongan. "Kamu mabuk lagi, Mas?" cecar Ghea sambil menghampiri Hari untuk membantunya berjalan karena takut suaminya terjatuh. Bukannya berterima kasih karena sudah dipedulikan oleh Ghea, Hari justru marah-marah dan merasa Ghea mengganggunya. Bukan hanya marah, Hari bahkan dengan ringannya melayangkan tangan melukai wajah Ghea. "Aahh!" ringis Ghea merasa sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah. "A-aku hanya ingin membantumu, Mas," ucap Ghea dengan suara terbata. Ini bukan kali pertama Ghea mendapatkan kekerasan fisik dari suaminya. Setiap kali Hari mabuk, atau sedang tidak enak hatinya, Ghea selalu menjadi pelampiasan atas emosin
Baca selengkapnya
Bab 2. Hubungan Abusive
"Maaf." Kata itu yang selalu muncul dari belah bibir Hari setelah melukai hati dan fisik istrinya. Seakan dengan satu kata ajaib itu semuanya terlupakan begitu saja. Belum lagi kebiasaan Hari yang akan menambah alasan berupa menyalahkan Ghea sebagai pemicu amarahnya. "Aku gak akan sampai main tangan kalau kamu gak ganggu dan ikut campur dengan urusanku di luar rumah." "Aku ikut campur apa sih, Mas? Aku hanya bertanya karena kamu lagi-lagi pulang dini hari dalam kondisi mabuk seperti ini. Apa aku salah sebagai istri peduli dan menanyakan kegiatan suami-" Hari mencengkeram rahang Ghea sampai istrinya itu tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Baru saja dia meminta maaf, tapi tangannya sudah kembali menyapa, yang sayangnya bukan dengan kelembutan dan kasih sayang. Tapi sebaliknya, selalu dengan kekerasan yang meninggalkan bekas memar di setiap tempat yang disentuh olehnya. Hari sama sekali tidak terganggu dengan ringis kesakitan Ghea yang meminta dilepaskan dengan tatapan memohon.Saat
Baca selengkapnya
Bab 3. Si Paling Manipulatif
"Pakai baju dan perhiasan itu untuk acara jamuan makan malam bersama kolega bisnisku nanti malam. Kamu akan aku jemput jam 7 malam," ujar Hari sebelum pergi ke kantor sambil meletakkan paper bag berisi gaun malam dan satu set perhiasan yang hanya diberikan di saat ada pertemuan penting seperti ini. Hari memang iblis bertopeng malaikat. Di depan orang lain, dia akan menunjukkan istrinya sebagai kebanggaan. Memujanya seakan dirinya adalah pria paling beruntung yang dipilih menjadi pendamping seorang Putri Gautama. Hari selalu memuji dan menunjukkan kecantikan Ghea di depan banyak orang. Dia juga akan bersikap romantis dan perhatian jika sedang melakukan pencitraan. Padahal saat di rumah atau saat hanya berdua dengan istrinya, dia tidak akan segan-segan menyakiti fisik maupun psikis istrinya. Ghea hanya bisa mengambil napas panjang saat harus kembali dibuat muak dengan pencitraan yang akan dilakukan suaminya. Sandiwara dengan senyum bahagia harus menghiasi wajahnya nanti malam. Ghea s
Baca selengkapnya
Bab 4. Jamuan Makan Malam
"Pasang senyummu lebar-lebar. Jangan sampai ada yang menganggap kamu tidak bahagia hidup denganku!" Ghea hanya diam menyimak bisikan suaminya saat mereka akan masuk ke dalam hall hotel tempat jamuan para pengusaha dilaksanakan. Hari mengalungkan lengan di pinggang supaya Ghea bisa menggandengnya dengan mesra selama mereka berada di pesta. Sekilas, Ghea dan Hari akan terlihat seperti pasangan pasutri yang serasi dan berbahagia. Si cantik dan si tampan yang sama-sama bersinar dengan prestasi dan kecerdasannya. Meskipun Ghea tidak bekerja setelah lulus S2, tapi kepandaian dan keahliannya cukup di kenal di dunia kesehatan. Bahkan tidak jarang tawaran pekerjaan diterima Ghea meski selalu berakhir penolakan secara halus karena Hari melarangnya bekerja. Kepada pihak rumah sakit yang menawarkan pekerjaan kepada istrinya, Hari biasanya menolak dengan alasan tidak ingin istrinya kelelahan karena mereka ingin segera diberikan momongan meski belum lama menikah. Padahal Hari hanya tidak ingin
Baca selengkapnya
Bab 5. Kecurigaan Abimanyu
"Aku beneran disuruh resign?" tanya Frans mulai pucat mendengar candaan Abimanyu yang sama sekali tidak terdengar lucu baginya. Bagaimana akan terasa lucu jika tampang Abimanyu saat mengatakan dua kalimat tersebut terlihat begitu kaku dan lurus tanpa ada senyum sedikitpun? "Emang aku tadi nyuruh resign?" "Sial!" umpat Frans dengan dengkusan yang khas. Dia sudah terpancing dengan permainan kata-kata dari pemilik rumah sakit terbesar di negaranya. Jelas-jelas Abimanyu tidak menyuruh, hanya mempersilakan jika Frans memang berkeinginan untuk resign. Jika Frans tidak ingin, maka seharusnya dia tidak perlu kepikiran apalagi takut kehilangan pekerjaan. Jika tidak sedang berada di acara formal, sudah pasti Frans akan menendang bokong Abimanyu atau bahkan memukul kepalanya. Sayangnya meski seakrab itu dengan sang direktur rumah sakit, tapi Frans tidak mungkin melakukan itu di depan umum. Lagi-lagi tingkah mereka mengundang tawa yang lain. Hanya Ghea yang tidak merasa senang karena harapa
Baca selengkapnya
Bab 6. Melihat Sendiri
"Kamu gak apa-apa kan, Ghe?" tanya Frans terlihat khawatir ketika sudah puas memarahi pelayan yang dengan cerobohnya menumpahkan minuman kepada Ghea. "Aku gak apa-apa, Kak. Cuma basah sedikit, ini akan kering dengan cepat, jangan khawatir dan jangan memarahi pelayannya lagi. Aku yakin dia gak sengaja." "Beruntung kamu karena Ibu Ghea terlalu baik," gumam Frans masih kesal kepada si pelayan. Pelayan wanita yang melakukan kesalahan sudah berulang kali meminta maaf dan Ghea sampai tidak tega mendengarnya dimarahi oleh Frans. "Sudah, Kak. Biarkan dia kembali bekerja. Aku yakin setelah ini dia akan bekerja dengan lebih hati-hati, bukankah begitu, Mbak?" "Benar, Bu. Sekali lagi saya mohon maaf," cicitnya sambil menundukkan kepala, sama sekali tidak berani mengangkat wajah. Mereka pun membiarkan pelayan wanita kembali ke tempatnya untuk melanjutkan pekerjaan tanpa memperpanjang masalah. Abimanyu hanya diam memperhatikan dengan pikiran yang sudah terganggu sejak melihat bekas luka di bet
Baca selengkapnya
Bab 7. Saksi Kunci yang Kabur
Abimanyu membawa Keiza ke tempat jamuan. Awalnya gadis itu tidak berminat ikut ke jamuan orang dewasa yang mungkin akan menjemukan baginya karena pembahasan yang pasti hanya berputar di masalah bisnis dan sejenisnya.Sayangnya di rumah sedang sepi karena ditinggalkan kedua orang tuanya yang sedang honeymoon ke Maladewa, untuk yang kesekian kalinya. Sehingga membuat Keiza memilih untuk menyusul kakaknya juga. "Halo, Cantik! Aduh adik gemes tumben-tumbenan mau ikut ke jamuan makan malam?" goda Eldi yang sudah bergabung di tempat Frans dan Abimanyu tadi duduk.Eldi si Dokter Bedah sekaligus penanggung jawab IGD Medica Center memang paling suka menggoda adiknya Abimanyu. Keiza sendiri juga suka menanggapinya dengan menistakan Eldi layaknya kakak sendiri. "Iya dong. Kan adik gemes mau ketemu sama Om Eldi," kekeh Keiza menuai gelak tawa puas di bibir Frans yang mendengarnya. "Sembarangan! Suka gak ada rem ya itu bibir kalau udah nistain aku!
Baca selengkapnya
Bab 8. Pengakuan Tidak Sengaja
Seperti dugaan Ghea di awal, suaminya kembali pulang dini hari dalam kondisi setengah sadar karena mabuk. Bahkan sejak membuka pintu kamar, Hari sudah meracau sendiri dengan suara yang samar dan sesekali menabrak pegangan sofa karena penglihatannya yang kabur. Ghea sudah ingin beranjak dan membantu, tapi lekas diurungkan karena ingat kejadian terakhir yang membuatnya kembali menjadi pelampiasan emosi suaminya. 'Abaikan saja, Ghea! Anggap saja kamu gak lihat dia pulang. Biar saja dia anggap kamu sudah tidur. Itu lebih baik daripada bertingkah bodoh hanya untuk memperlihatkan diri yang tidak dihargai suamimu itu,' batin Ghea dalam hatinya. Ghea kembali memejamkan mata tanpa mengubah posisi tidur. Langkah suaminya terdengar semakin dekat. Suara random yang keluar dari mulutnya juga makin terdengar jelas. Meski apa yang dikatakan oleh Hari sama sekali tidak dimengerti oleh Ghea. "Huhh, cewek gak ada guna ini sudah tidur ternyata! Baguslah, daripad
Baca selengkapnya
Bab 9. Pencarian Bukti Awal
Hari merasa gamang. Dia seperti ingat jika semalam sudah berbicara terlalu banyak tentang rahasia kejahatannya. Tapi Hari tidak bisa mengingat dengan jelas, apakah itu sungguhan diucapkan lidahnya, atau hanya dalam mimpi dan khayalannya saja. Untuk itu, Hari memilih bertanya langsung pada yang bersangkutan. Meskipun saat melihat sikap Ghea yang masih baik padanya, Hari merasa Ghea masih tidak tahu apa-apa tentang kejadian dibalik kematian orang tuanya. Apalagi jawaban dari yang ditanya memang mendukung asumsinya. "Semalam? Bukankah aku sudah bilang kalau semalam aku tidur nyenyak sampai tidak tahu kapan kamu pulang. Dan aku pun baru bangun beberapa saat yang lalu dan tidak mendengar kamu berkata apapun, selain dengkuran halus." Hari terlihat lega. Kemudian menerima minuman yang diulurkan istrinya dan meminta Ghea untuk melepaskan sepatu yang masih membungkus telapak kakinya. Ghea mendengus dalam hati namun tetap melakukan tugasnya. Hari pun me
Baca selengkapnya
Bab 10. Seni Membujuk
Ghea berjingkat saking terkejutnya. Waktu sudah hampir tengah hari dan Ghea baru selesai memasak setelah seharian membersihkan seluruh bagian dalam maupun luar rumah yang seharusnya dikerjakan Mak Ijah. Tapi karena mendapatkan tugas lain untuk mengantar lukisan ke Galeri, jadilah Ghea yang menggantikan tugas bersih-bersihnya. "Kamu mau minta izin apa, Ghe?" ulang Hari karena istrinya hanya diam dan terlihat gusar. Ghea memutar cepat otaknya supaya menemukan alasan bagus untuk membujuk suaminya. Ghea bisa merasakan mood suaminya cukup baik setelah cukup istirahat sejak semalam. Ghea berharap kali ini dia beruntung bisa membujuk suaminya, tentu saja dengan bumbu alasan yang akan memberikan untung kepadanya. "izin untuk melamar pekerjaan di Medica Center, Mas," ucap Ghea takut-takut. "Tidak!" tegas Hari menolak secara langsung. "Kamu tidak aku izinkan bekerja dimanapun. Tetap di rumah dan menurut dengan apa yang aku
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status