Beranda / Rumah Tangga / Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu / Bab 10 Masalah Menjelang Pernikahan (Part 2)

Share

Bab 10 Masalah Menjelang Pernikahan (Part 2)

Penulis: Twinny_star
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-11 00:35:05

"Halo, Gan ... Ehm ..., iya ..., iya ... Nanti gue bayar, kasih gue waktu, gue pasti kabarin," ucap Chandra.

Sontak aku kaget dengan apa yang baru saja kudengar, tetapi hanya itu yang aku dengar dan pembicaraan segera berakhir. Aku mendekati Chandra dan bertanya siapa yang menelpon, sepertinya ada masalah.

"Siapa yang telpon, Yang? Kamu lagi ada masalah?" tanyaku.

"Eh ..., e-egga kok," jawab Chandra gugup.

"Jangan bohong deh, sebentar lagi kita menikah, gak perlu ada yang di tutup-tutupin," balasku.

"Ehm ..., tapi kamu janji jangan marah sama aku yah ... Janji dulu," ujar Chandra.

"Iya," jawabku.

"Begini ceritanya, setahun yang lalu aku sama Morgan kita buka usaha bengkel repair mobil. Pertengahan jalan ada masalah diantara kami, karena bengkel itu tidah berjalan sesuai harapan dan akhirnya kami harus tutup daripada biaya operasionalnya terus membengkak. Sekarang Morgan menagih modal yang dia dulu dia investasikan," jelas Chandra.

"Loh kok harus ditagih modalnya? Usaha itu tidak jalan kan? Artinya modal kalian berdua yang dipakai untuk menutupi kerugian akibat usaha itu dong," tanyaku.

"Iya sih ..., tapi dulu aku berjanji sama Morgan kalau sampai usaha ini tidak berkembang aku akan mengembalikan modalnya. Kalau tidak seperti itu Morgan tidak akan tertarik berbisnis denganku," sanggahnya kembali.

"Aduh Chandra ya ampunnnn ..., mana ada bicara seperti itu. Investasi itu mutlak antara untung dan rugi. Berani investasi harus siap dengan resiko terburuknya rugi," ujarku kesal.

"Iya maaf, katanya kamu janji gak marah," ujar Chandra.

"Terus sekarang gimana?" tanyaku.

"Terpaksa aku kembalikan uangnya pakai uang komisiku," sesal Chandra.

"A-apa?? Terus gimana sama pernikahan kita??" tanyaku dengan kesal.

"Tenang aku nanti cari cara buat nutup biaya pernikahan kita, lagian nanti kan ada uang amplop dari tamu" ujar Chandra.

"Tapi kan gak ada jaminan kalau uang amplop dari tamu bisa nutup biaya pernikahan kita? Itu kan cuman bonus. Yah sudah lebih baik kita tunda pernikahan ini saja, atau lebih baik kita hanya akad nikah sederhana saja yang penting kita menikah," ujarku

"Eh jangan, kasihan kamu Cher, kamu kepengen pernikahan yang indahkan? Pernikahan yang di kenang sekali salam seumur hidup kita. Kasihan keluarga kita juga bisa malu kalau sampai harus di batalin. Sudah kamu tenang saja yah aku pasti pikirkan jalan keluarnya." ucap Chandra.

"Ya sudah gimana kamu saja."

Permasalahan ini menambah keraguanku untuk melangkah menuju pernikahan, rasanya ingin membatalkan acara pernikahan ini, tetapi kasihan ibuku yang akan malu menanggung semua ini. Lebih baik aku menahan egoku daripada ibuku malu dengan pembatalan pernikahan ini. Sesak dadaku memikirkan hal ini, ingin rasanya bercerita kepada ibuku, tetapi kuurungkan niatku karena aku takut menjadi beban pikiran ibuku.

Ya Tuhan rasanya berat sekali mendengar permasalahan ini, rasanya ini hanya baru permulaan ujian dalam rumah tanggaku. Semoga tidak ada masalah lain, hanya itu yang aku pinta dalam hati.

Tak terasa mengalir air mata ini dari kedua pelupuk mataku.Tak bisa aku pungkiri beban ini terasa semakin berat menuju pernikahanku, masalah demi masalah datang menghampiriku. Mungkin ini yang di sebut dengan ujian pernikahan, karena setan tidak menyukai sebuah pernikahan. Apakah aku sanggup melewati ini semua? Hatiku semakin bimbang lebih baik pernikahan ini diteruskan atau lebih baik berhenti sampai disini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 32 Mama Yanti Nagih Hutang

    Kring ... kring ... kring ..."Assalamualaikum ma," ucapku."Waalaikumsalam," balas mama."Mama apa kabar? Sehat? Tumben mama telepon, ada sesuatu yang penting?" ujarku."Alhamdulilah mama baik dan sehat. Iya sebenarnya ada yang mama ingin tanyakan sama kamu," jawab mama."Ada apa emangnya ma? Sepertinya penting," tanyaku sedikit khawatir."Ehm .. ini perihal uang yang pernah kalian pinjam tahun lalu, apa kiranya bisa kalian kembalikan? Soalnya mama kebetulan ada perlu, Om Danu sedang butuh bantuan, jadi rencananya uang itu mau mama pakai untuk bantu Om Danu," jelas mama.Deg ...Sejenak aku hanya terdiam, entah apa yang harus aku katakan kepada mama. Karena sampai saat ini mama tidak tahu kondisi keuangan dan rumah tanggaku. Aku tidak ingin menambah beban pikiran mama. Tapi seandainya aku tidak jujur aku tidak tahu harus mencari alasan apa kepada mama "Cher ..., kamu masih disitukan?" tanya mama."I-iya ma, e-ehm gini ma, nanti aku tanya Chandra dulu gimana, nanti aku kabarin mama l

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 31 Durian Runtuh

    Cherryl kemudian membisikkan sesuatu di telingaku. Seketika mataku membelalak "Apaaaaaa ...., hampir seharga mobil Alya baru??? Kamu gak salah Cher, beli cincin ini mahal banget? Bagusan kamu beli mobil daripada beli cincin," ucapku keheranan."Kan sudah punya kalau mobil," jawab Cherryl."Iya juga sih, cuman tetep aja ngapain kamu beli cincin mahal-mahal. Kalau hilang gimana? Kalau dicuuri gimana?" gerutuku."Yah aku emang suka berlian dan aku juga suka banget sama Blue Safir. Kebetulan di toko perhiasan langganan aku ada cincin itu. Yah sudah aku beli, lagian kebetulan memang ada lebih uang saat itu. Tadi nya aku gak akan pernah mau jual cincin itu karena. kenang-kenang hasil dari kerja aku. Eh ..., malah ketahuan kamu dulu," ujar Cherryl dengan cemberut."Jadi gak iklas nih kasih pinjem cincinya ke aku?" tanyaku."Sebenernya sih gak iklas, cuman yah sudahlah. Tapi beneran kamu ganti yah, ini harta aku satu-satunya, sudah gak ada lagi. Aku gak mau ini juga sampai gak berbekas," ger

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 30 Aku Pinjam dulu Cincin Kamu Yah

    "Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 29 Aku Dapet Proyek

    "Yanggggg ..., alhamdulilah aku dapetttt proyekkk join sama temen," teriak Chandra kala memasuki rumah.Chandra setengah berlari mencari istrinya, kemudian memeluknya karena kegirangan. Chandra mendapatkan kesempatan menjalankan sebuah proyek dengan temannya semasa kuliahnya."Yang, aku senang banget. Hendrik temanku waktu kuliah dulu kasih aku proyek" ujar Chandra."Proyek apa?" tanya Cherryl."Ekspor sawit," jelas Chandra."Ekspor sawit??" ujar Cherryl tampak kebingungan."Iya ... Hendrik kan asli orang malaysia. Om nya Hendrik usaha di bidang ekspor cangkang sawit. Selama ini omnya ngejalanin bisnis seputaran Malaysia, karena permintaannya meningkat dia mau cari cangkang sawit dari Indonesia. Jadi Hendrik minta tolong aku untuk bantu cari. Kalau aku terima komisi dari penjualan itu. Kebayangkan uang yang bakal aku dapatin?!" tutur Chandra."Tapi kamu kan gak nguasain bidang itu. Hati-hati loh resikonya. Terus duit darimana buat ongkos perjalanan kamu?" ujar Cherryl mengingatkan."S

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 28 Menyesal, Seandainya

    Tring ... Tring ... Tring ..."Iya halo ma," jawab Cherryl."Kamu apa kabar? Sudah lama kamu gak pernah ke rumah, kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Yanti."Baik ma, iya maaf soalnya sekarang banyak di rumah, capek habis beres-beres rumah karena tidak ada pembantu di sini." jawab Cherryl menutupi keadaan rumah tangganya."Kamu lagi ada masalah sayang?" tanya mama."E-engga kok ma," jawb Cherryl gugup."Syukur kalau kamu baik-baik saja," ujar mama."Kenapa ma telepon ada sesuatu?" tanya Cherryl."Selain mama kangen sama kamu, ada yang mau mama tanyain sama kamu. Perihal uang yang kalian pinjam waktu menikah dulu, apa sudah bisa kalian kembalikan? Karena mama ada kepentingan," tanya mama."Huff .... coba aku tanya sama Chandra dulu yah ma, nanti aku kabarin lagi ke mama," ujar Cherryl."Yah sudah kalau begitu, jaga diri baik-baik yah nak. Perasaan mama sudah tidak enak akhir-akhir ini, semoga kamu baik-baik yah. Tapi mama lega sudah dengan suara kamu. Ya sudah kalau begitu mama tutup

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 27 Kenapa Bau Parfum Perempuan?

    Pagi hari menunjukkan pukul 7 pagi, Cherryl terbangun dengan kaget karena semalam ia tertidur di sofa karena kelelahan menunggu sang suami pulang. Cherryl bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2, melihat apakah Chandra sudah pulang ke rumah. Ternyata tenpat tidur mereka masih tampak rapih oertanda Chandra masih belum pulang ke rumah. Cherryl merasa keheranan mengapa Chandra tak kunjung pulang. Cherryl meraih ponselnya mencoba menghubungi Chandra, tapi ternyata ponselnya tidak aktif. Rasa hati ingin menghubungi mama mertuanya menanyakan keberadaan Chandra. Akan tetapi dia urungkan niatnya, karena pasti yang ada sindiran terhadap dirinya sehingga suami pergi dari rumah dan tidak pulang semalam.Cherryl memutuskan untuk mandi, menyegarkan diri dan menenangkan hati dan pikirannya yang sedang panas. "Kamu dimana sih?" gerutu Cherryl dalam hati.Setelah selesai mandi, Cherryl mulai mengerjakan aktivitas hariannya untuk membersihkan rumah, mencuci, menyapu, mengepel hingga memasak. Tapi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status