"Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di
Cherryl kemudian membisikkan sesuatu di telingaku. Seketika mataku membelalak "Apaaaaaa ...., hampir seharga mobil Alya baru??? Kamu gak salah Cher, beli cincin ini mahal banget? Bagusan kamu beli mobil daripada beli cincin," ucapku keheranan."Kan sudah punya kalau mobil," jawab Cherryl."Iya juga sih, cuman tetep aja ngapain kamu beli cincin mahal-mahal. Kalau hilang gimana? Kalau dicuuri gimana?" gerutuku."Yah aku emang suka berlian dan aku juga suka banget sama Blue Safir. Kebetulan di toko perhiasan langganan aku ada cincin itu. Yah sudah aku beli, lagian kebetulan memang ada lebih uang saat itu. Tadi nya aku gak akan pernah mau jual cincin itu karena. kenang-kenang hasil dari kerja aku. Eh ..., malah ketahuan kamu dulu," ujar Cherryl dengan cemberut."Jadi gak iklas nih kasih pinjem cincinya ke aku?" tanyaku."Sebenernya sih gak iklas, cuman yah sudahlah. Tapi beneran kamu ganti yah, ini harta aku satu-satunya, sudah gak ada lagi. Aku gak mau ini juga sampai gak berbekas," ger
Kring ... kring ... kring ..."Assalamualaikum ma," ucapku."Waalaikumsalam," balas mama."Mama apa kabar? Sehat? Tumben mama telepon, ada sesuatu yang penting?" ujarku."Alhamdulilah mama baik dan sehat. Iya sebenarnya ada yang mama ingin tanyakan sama kamu," jawab mama."Ada apa emangnya ma? Sepertinya penting," tanyaku sedikit khawatir."Ehm .. ini perihal uang yang pernah kalian pinjam tahun lalu, apa kiranya bisa kalian kembalikan? Soalnya mama kebetulan ada perlu, Om Danu sedang butuh bantuan, jadi rencananya uang itu mau mama pakai untuk bantu Om Danu," jelas mama.Deg ...Sejenak aku hanya terdiam, entah apa yang harus aku katakan kepada mama. Karena sampai saat ini mama tidak tahu kondisi keuangan dan rumah tanggaku. Aku tidak ingin menambah beban pikiran mama. Tapi seandainya aku tidak jujur aku tidak tahu harus mencari alasan apa kepada mama "Cher ..., kamu masih disitukan?" tanya mama."I-iya ma, e-ehm gini ma, nanti aku tanya Chandra dulu gimana, nanti aku kabarin mama l
"Would you marry me?" tanya Chandra seraya berlutut di hadapan Cherryl sambil memegang sebuah cincin.Cherryl sontak terkejut dengan lamaran yang telah dipersiapkan oleh Chandra. Tampak kedua matanya mulai berembun, lalu ia berkata, "Yes ...I do ..."Chandra mempesiapkan sebuah lamaran istimewa untuk Cherryl disebuah cafe di lantai dua. Lilin dan mawar putih mendominasi dekorasi ruangan outdor, dengan pemandangan lampu kota Bandung pada malam hari membuat suasana semakin romantis.Hubungan Cherryl dan Chandra baru berjalan 3 bulan, tetapi Chandra tidak ingin kehilangan cinta pertamanya. Kisah cinta mereka tumbuh kala duduk di bangku SMA. Akan tetapi cinta mereka kandas karena Chandra pindah ke luar negri untuk melanjutkan studinya.10 Tahun kemudian mereka tidak sengaja bertemu di sebuah mall. Cherryl menabrak Chandra ketika sedang memilih baju disalah satu outlet Gi*rdano. Semenjak saat itu hubungan mereka pun kembali terjalin.****************Di kediaman keluarga Chandra, tampak pe
"Maaaaa ...aku pulang," teriak Cherryl ketika kala membuka pintu."Kamu ini datang bukannya memberi salam malah teriak-teriak," ujar mama Yanti."Hehe ...maaf ma ...assalamualaikum," ujar Cherryl seraya mencium tangan ibundanya."Ma ...tadi Chandra ngelamar aku," ujar Cherryl senang seraya menunjukkan cincin yang tersemat di jari manisnya."Owhhhh yahhhh ...mama turut senang, tapi apa kamu sudah yakin dengan keputusan kamu?" tanya mama."Ehm ...yakin tidak yakin sih," balas Cherryl."Loh kok?" tanya mama kebingungan."Yakin karena Chandra orangnya baik. Tapi satu sisi tidak yakin, karena sejujurnya Cherryl belum siap untuk berumah tangga. Tapi mama yang selalu terus mendesak supaya Cherryl segera menikah, gimana sih mama ini," ketus Cherryl."Mama senang kamu akhirnya mau menikah, mengingat umur kamu yang semakin tua mama khawatir kalau mama meninggal siapa yang akan menjaga kamu Cher? Papa udah lama meninggal, Bang Dion sudah menikah tidak mungkin bisa jagain kamu terus kalau mama s
Chandra dan mama Mike mulai merencanakan pernikahan. Walaupun semua diurus oleh keluarga Chandra, tetapi Cherryl tetap dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hanya masalah pembayaran diambil alih oleh Chandra karena Cherryl sibuk bekerja. Sedangkan Chandra memiliki usaha bengkel milik keluarganya, membuat Chandra mempunyai waktu luang lebih banyak."Chan, mama tuh sebenernya kurang setuju kamu menikah sekarang, karena Adit mau nikah tahun depan, keuangan mama sudah banyak dialokaskan kesana. Istrinya Adit tuh ampunnn ...banyak banget permintaannya. Apalagi kondisi bengkel sekarang mulai sepi," ujar mama Mike."Sudah mama tenang saja, sudah ada uang pemberian Cherryl, bisa kita pakai dulu. Uang Cherryl pun tidak sepenuhnya aku bayarin Dp kok mah, karena aku juga lagi gak punya uang sekarang. Saat ngelamar Cherryl kemarin uang aku habis terpakai," ujar Chandra."Lagian kamu, sudah tahu gak ada duit berlagak ngelamar Cherryl pakai acara sewa cafe mahal-mahal," jawab mama tak suka."Ma .
Seminggu kemudian Chandra dan Cherryl menuju bandara Husen Sastranegara dengan tujuan penerbangan Singapura untuk melaksanakan foto prewedding. Berbagai tempat seperti Universal Studio, Sentosa Island, Marina Bay dan tidak luput Marlion pun menjadi spot untuk pemotretan.Setelah selesai pemotretan yang memakan waktu hampir 3 hari, kali ini saatnya mereka berbelanja untuk kebutuhan seserahan. Orchad Road menjadi destinasi mereka untuk berbelanja. Deretan mall dengan gedung-gedung tinggi menjadi daya tarik kawasan ini. Chandra dan Cherryl tampak sibuk memasuki outlet dengan brand kenamaan seperti LV, Herm*s, Chan*l, dll. Setelah hampir 4 jam berbelanja, dengan menenteng beberapa tas belanja di tangannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke hotel karena penerbangan kembali ke tanah air pada pukul 7 malam.*******************Di rumah Cherryl semua tampak sibuk menyambut kedatangan keluarga Chandra. Cherryl masih berada di depan cermin, tampak merias wajahnya dengan make up tipis
Rutinitas keseharian Chandra ketika di rumahnya adalah tidur siang atau main game. Baginya usaha milik keluarganya sudah ada papa Tio yang mengawasinya, sehingga Chandra lebih banyak bersantai. Ketika sedang sibuk main game di kamarnya, tiba-tiba mama Mike masuk dengan sedikit panik. "Chan, mama bagi uang dong karena hari ini gajian karyawan, tapi uang mama kurang nih," pinta mama."Loh kok bisa uangnya kurang?" tanya Chandra."Itu kemarin mama baru bayar cincin pertunangan Adit karena calon istrinya pengen lamarannya pakai satu set perhiasan Fr*nk n co," jelas mama."Yaaa elahhhhh ..., ma, lagian kenapa mama yang harus pusing bayarin. Harusnya Adit yang mikir sendiri. Chandra nikah aja mama gak ada bantu biaya," ketus Chandra."Adit kurang uangnya kemarin, jadi mama yang bayarin dulu nanti dia ganti kalau ada uang," bela mama."Kalau ada uang, kalau gak ada gimana? Lagian Adit b*go banget sih jadi orang, cari perempuan model begitu banyak nuntut. Kaya aku donk ngga ada uang tapi Ch