Share

Berhasilnya Rencana Bagas

Tiba saatnya Darren pergi ke Surabaya. Dua koper besar sudah siap ia bawa. Satu yang membuatnya bernapas lega, yakni seminggu lalu Rossi sudah menempati kios yang sudah lengkap dengan peralatan dan perlengkapan kiriman darinya berikut lima orang karyawan.

Koper sudah masuk bagasi mobil. Ya, Sadewo memberinya fasilitas berupa satu unit mobil sebagai inventaris untuk Darren pakai selama di Surabaya.

Darren menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan. Kedua tangannya menggenggam stir. "Semoga perjalanannya lancar."

Ponsel berdering. Gegas ia meraih benda pipih itu yang disimpan di dasbor.

Bibirnya menyunggingkan senyum saat melihat nama yang tampak di layar.

"Halo, Sayang, ada apa?"

"Sudah mau berangkat?"

"Iya, ini tinggal jalan."

"Hati-hati di jalan. Kalau sudah sampe, kasih kabar."

"Siap, Tuan Putri."

"Satu lagi, emm ...,"

"Apa?"

"Di sana, Kakak harus jaga mata, jaga hati."

Darren kembali meyakinkan bahwa cintanya hanya untuk Thalita setelah Rossi.

Percakapan usai. Saatnya Darren
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status