Share

Demi 100 Juta

Bella membuka sedikit jendela kamarnya, netra Bella menangkap sosok seseorang yang mengenakan jas hujan berwarna hitam sedang bersantai ketika melihatnya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh orang di balik jas hujan tersebut yang memiliki gelagat begitu mencurigakan, Bella kembali menutup jendela kamarnya dengan mencoba menepis semua pikiran negatif yang saat ini sedang bergentayangan di dalam pikirannya.

Pagi hari.

Bella sedang tidur di atas tikar dengan selimut yang sudah menghancurkan menutupi tubuh kecilnya, bulu mata panjang lentik dengan mata coklat karamel itu mulai terbuka perlahan, Bella menjaga selimut yang menutupi tubuhnya kesembarang arah dan bergeliat kesana-kemari mencoba merenggangkan otot-otot tulangnya yang terasa kaku karena tidur hanya dengan beralaskan tikar saja.

Bella memang sudah terbiasa tidur dengan beralaskan tikar seperti ini, tapi di pagi hari yang cerah ini ada yang aneh, karena biasanya Wilona akan membangunkan Bella di pagi hari untuk membuatkan kakak tirinya itu air hangat setiap harinya. Tapi saat ini sudah pukul 06.00, dan Bella sudah terlambat bangun sekitar 2 jam yang lalu.

Semalam Bella tidak bisa tidur karena dia memikirkan hari pernikahannya ini, bahkan sampai lewat tengah malam pun Bella masih bergeliat kesana-kemari belum bisa memejamkan matanya mungkin juga karena cuaca Surabaya yang semalam sedang di landa hujan hingga membuatnya tidak bisa memejamkan mata. Entah tepat pukul berapa Bella mulai terlelap dalam tidurnya.

Aneh tidak ada yang mengganggu tidur Bella seperti biasanya, Bella berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan membuka jendela kamarnya, terlihat pohon-pohon di perkampungan gudangnya masih basah sisa terkena air hujan tadi malam, bahkan jalanan beraspal yang ada di depan rumahnya juga masih basah.

Udara kota Surabaya pada pagi hari ini terlihat sangat sejuk dan juga dingin, Bella membereskan tikar dan juga selimut yang sudah dia pakai tadi kemudian menyapu kamarnya dan langsung berjalan keluar dari kamarnya setelah lebih dulu dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

“Sayang, kamu sudah bangun?” tanya Laura sambil berjalan mendekati Bella dengan senyum mengembang di wajahnya. Hal ini sangat langkah terjadi jika saja bukan hari pernikahan Bella dengan orang kaya itu pastilah Laura akan mengutuk tindakan anak tirinya ini atau yang lebih parah lagi Laura tidak akan segan-segan memukul anak tirinya sampai menderita luka lebam di sekujur tubuhnya.

“Maaf ibu saya bangun kesiangan, sekarang saya akan menyiapkan sarapan pagi,” ujar Bella dengan hendak masuk ke dalam dapur.

“Adek ku sayang, kamu tidak perlu memasak pagi hari ini, lihatlah aku dan juga Ibu secara khusus sudah membuatkan sarapan pagi untukmu,” jawab Wilona tepatli ucapan Ibunya dengan memaksakan senyuman yang bahkan tidak terlihat tulus dari wajahnya.

“Ba, baiklah,” sahut Bella dengan memaksakan senyuman di wajahnya. Ini sangat aneh kedua wanita jahat yang selalu memaksanya memasak dan juga mencuci baju bahkan menjadi pelayan di dalam gudangnya sendiri. Kini memperlakukannya dengan sangat baik hingga membuat Bella kesulitan seolah bernafas karena ketakutan.

flashback.

Pak Andi mengirimkan uang sejumlah 100 juta ke dalam rekening pribadi milik Laura. Uang tersebut di gunakan untuk keperluan pernikahan di hari ini, pernikahan di lakukan secara sederhana dan juga tidak terlalu mewah itu semua karena keinginan Veron sendiri. Pak Arka tidak bisa melakukan apapun lagi yang penting Veron mau menikahi anak dari sahabatnya itu.

Setelah mendapatkan uang sebanyak itu Laura dan juga Wilona dalam semalam tidak bisa tidur mereka ingin sekali menyerahkan Bella pada keluarga Syahputra agar keduanya mendapatkan jumlah uang yang lebih besar lagi. Gaun kebaya pengantin kelihatan begitu indah sudah di kirimkan pagi-pagi buta oleh Pak Andi-asisten Veron sendiri tentunya atas

Perintah Pak Arka.

Veron tidak perduli dengan pernikahan ini karena dia tidak mencintai Bella sama sekali.

Flashback selesai.

Bella melihat ada kuah berwarna kuning yang biasanya di sebut dengan soto dan ada juga ikan bandeng yang di bumbu merah tersaji di atas meja makan. Bella mendudukkan tubuhnya di atas kursi. Wilona dan juga Laura ikut mendudukkan tubuhnya di samping Bella.

Laura memasukkan dua sendok nasi ke dalam piring Bella sedangkan Wilona menaruh satu potong ikan bandeng berukuran besar ke dalam piring adik tirinya itu. Di perlakukan aneh seperti ini membuat Bella kehilangan selera makannya, tapi kalau dia sampai berani tidak menyentuh makanan yang ada di dalam piringnya. Maka sudah bisa dipastikan jika kedua mak lampir berwajah cantik itu tidak akan segan-segan menuangkan makanan tersebut diatas kepala Bella saat itu juga. Membayangkan hal buruk itu sudah mampu membuat semua bulu kuduk Bella meremang seketika.

“Ibu dan juga Kakak, kenapa tidak makan?” tanya Bella polos karena tidak mengerti kenapa kakak dan juga ibu tirinya ini masih memperhatikan dirinya sendiri.

Laura dan juga Bella hanya ingin memastikan saja jika Bella akan makan dengan banyak di pagi hari ini harena pukul 09.00, nanti akan ada akat nikah di gedung tempat keluarga Syahputra menginap. Laura dan juga Wilona tentu tidak ingin melihat pernikahan ini gagal karena ada drama sang penganti pingsan saat ijab Kabul di mulai.

Hahaha ibu dan juga Kakak tiri Bella sungguh licik Mereka bahkan menghidangkan semuanya dengan begitu sempurna, seolah tidak berdosa dan juga tidak mau perduli dengan penderitaan yang sedang Bella rasakan saat ini.

“Kamu makan lebih dulu sayang, karena setelah ini akan ada rias pengantin yang datang untuk memoles wajah cantikmu ini.” Laura berbicara sambil mengusap lembut wajah halus anak tirinya itu.

Bella memang tidak pernah mengunakan make-up di wajahnya ataupun melakukan perawatan pada kulitnya dan anehnya kulit Bella terlihat putih dan juga wajahnya cantik alami tak jarang Wilona merasa iri dengan kecantikan adik tirinya ini! Sebab sudah beberapa kali Wilona membawa teman kencannya ke rumah untuk berkenalan dengan Laura. Tapi pada saat pria itu melihat ke arah Bella tidak bisa di pungkiri jika kekasih Wilona malah terpesona dengan adik tirinya yang mengenakan baju kumal dengan rambut di kuncir alakadarnya bahkan tidak di sisir dulu.

Pukul 10.00.

Bella sudah mengenakan baju kebaya pengantin dengan riasan yang sudah diaplikasikan dengan sangat sempurna di wajahnya. Wilona dan juga Laura sangat kaget melihat gadis kecil yang selalu mereka anggap sebagai pelayan ini begitu cantik dan juga imut bahkan lebih mirip seperti anak orang kaya. Tapi memang sebenarnya Bella anak orang kaya hanya saja nasibnya buruk.

Kebaya yang menutupi tubuhnya seakan membuat pesona Bella semakin terpancar saja, lekuk tubuhnya terlihat begitu sempurna di balut kebaya yang dia kenakan. Semua tetangga sudah ada di depan rumah Bella ingin melihat sang pengantin.

Semua tetangga tidak di undang karena pernikahan ini hanya akan di hadiri oleh keluarga saja.

Pak Andi sudah menunggu di depan mobil berwarna hitam dengan wajah datar. Pak Andi melihat ke arah ketiga wanita itu yang sedang sibuk berbasa-basi dengan tetangga sekitar rumahnya. Pak Andi membukakan pintu untuk Bella kemudian mengitari mobil menuju kursi kemudi dan melesatkan mobil ini menjauhi rumah sederhana itu.

jangan lupa follow I* khairin_junior

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status