Share

Terbongkar

"Ini sedang di kamar, Syam. Kamu tidak sedang berbohong kan?" tanyaku langsung. Aku tak mau jadi beban dan terus kepikiran.

"Maksud kamu apa, Fi. Aku bohong apa?" Dia justru balik bertanya.

"Maaf, Syam. Aku sempat meraguakanmu." Jawabku jujur.

Hening, tak ada sepatah kata yang terucap.

"Ya sudah dulu ya, Syam. Aku mau mandi!" Akhirnya aku memilih mengakhiri telfon.

"Ya sudah buruan sana mandi! Biar baunya wangi sampai sini."

"Gombal!" Aku langsung mematikan telfon. Menutup album dan menyimpannya kembali pada lemari.

Aku bersiap mandi dan menjalankan salat magrib. Aku duduk diatas sajadah sampai isya. Agar tak perlu wudhu lagi dan langsung melaksanakan salat isya setelah wirid dan ngaji.

Pintu di ketuk. Asih bilang ingin memberitahu sesuatu. Tentu aku gegas membukanya walau dengan tertatih.

"Ada apa, Sih?" tanyaku padanya yang terlihat sedikit bingung.

"Ini, Bu Bos. Faizal nanyain rumah Pak Indra. Katanya dia datang ke RS dan sudah di bawa pulang!" Aku tersentak. Bagaimana ini, kalau d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status