共有

Chapter 143

作者: Rara Radika
last update 最終更新日: 2024-03-12 06:53:19

Sekitar beberapa menit berlalu Clara harus menahan rasa sakit untuk melahirkan kedua buah hatinya. Aland terus berada di sampingnya, mengenggam lengannya dan menguatkannya. Sampai suara tangisan baby mereka yang kedua lahir dengan selamat.

“Mereka terlihat sepertimu, Clara,” kata Jonathan saat melihat baby di sisi dan kanan Clara.

Clara tersenyun. “Benarkah? Apa tidak ada yang mirip seperti Aland?”

“Ada.” Jonathan menyimpulkan senyumannya. “Mungkin baby laki-lakimu nanti akan mewarisi sikap ayahnya.”

Tentu saja, dia akan menjadi pria baik dan penyayang seperti Aland. Pikir Clara.

“Kau harus beristirahat dengan baik.” Jonathan berbalik pergi dan keluar ruangan, dia tidak ingin menganggu Clara yang akan beristirahat.

Sudah dua hari berlalu semenjak Clara di rumah sakit, kini dia sudah di perbolehkan pulang ke mansion. Untuk beberapa hari, Clara memutuskan untuk memindahkan ranjang baby ke dalam kamarnya. Dia tidak ingin babynya tidur di kamar mereka untuk saat ini.

Aland sudah mengatur
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (2)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
akhirnya Aland sibuk sama bayi............ sudah lupa sama hobinya menjelajah wanita2 penggoda.dia
goodnovel comment avatar
12345
Per chapternya panjangin lagi dong thor
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Aku Masih Perawan   Chapter 221

    Happy Reading …. Clara baru saja kembali dari ruang rapat, sebelum masuk ke dalam ruangan sekretarisnya mengatakan jika Aland sedang menunggunya. Clara langsung masuk ke dalam ruangan, melihat pria yang sedang berdiri menatap keluar dinding kaca.“Sepertinya kau memiliki banyak waktu senggang,” ucap Clara seraya menghampirinya.Aland berbalik, menyambut Clara dengan pelukan hangat. “Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa tidak merindukanmu.”Clara tersenyum. “Mulutmu itu sangat manis.”“Aku tahu, karena itu kau sangat menyukainya, bukan?” goda Aland.Clara berdecak, melepaskan pelukannya pada tubuh Aland. “Jangan membicarakan hal seperti itu di dalam ruanganku.”“Baiklah, Nyonya Clara.”Kemudian, Clara duduk di atas sofa dan Aland mengikutinya. Dia menuangkan teh ke dalam gelas, lalu memberikannya kepada Aland.“Aland, apa kau tidak sibuk?” tanya Clara.“Aku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat hari ini, dan aku juga tidak memiliki pertemuan penting.”Clara melihat arloji yang melingka

  • Aku Masih Perawan   Chapter 220

    Happy Reading ….“Clara, apa kau sudah selesai bersiap?” teriak Aland dari dalam kamar.Clara sedang berada di dalam walk in closet, wanita cantik itu tengah berdandan, memoleskan make up pada wajahnya. Malam ini, mereka akan hadir di pesta pernikahan William. Dan Clara sudah berdandan sangat lama hampir satu jam penuh. Membuat Aland bosan menunggunya.“Aku sudah selesai,” ucap Clara seraya keluar dari ruangan pakaiannya.Clara mengenakan sebuah gaun berwarna peach tanpa lengan, berpadu cantik dengan higheels yang di kenakannya. Rambut legamnya yang terurai semakin memperindah penampilannya malam ini.Aland beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Clara lalu meraih pinggang ramping wanita cantik itu. “Baby, kau sangat cantik. Apa malam ini kau berencana memikat para pria?” goda Aland.“Aku tidak ingin memikat mereka. Tapi mereka sendiri yang akan terpikat olehku,” ucap Clara dengan bangga.Aland tersenyum, mencium ceruk leher istrinya. “Kau sangat cantik. Aku tidak senang jika orang

  • Aku Masih Perawan   Chapter 219

    Happy Reading ….Setelah menyelesaikan makan malam, mereka kembali ke kamarnya masing-masing. Kini Clara sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, sementara Aland masih sibuk dengan macbook di atas pangkuannya.Seketika Clara teringat dengan sebuah undangan pernikahan yang Jessie berikan padanya kemarin. Karena sibuk dengan pekerjaan, Clara belum sempat untuk memberitahunya kepada Aland.Setelah mengikatkan mantel tidurnya, dia pergi menuju walk in closet dan mengambil tas yang kemarin dia pakai. Mengambil sebuah undangan dari sana, lalu kembali ke dalam kamar dan menemui Aland.“Aland, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”“Katakan, Clara,” ucap Aland tanpa mengalihkan pandangannya dari layar macbook.Clara berdecak samar, duduk di samping Aland lalu mengambil macbook tersebut dan menggentikannya dengan sebuah undangan yang dia bawa. Kemudian Aland membuka undangan itu, dan membacanya.“Kemarin Jessie memberikannya padaku,” tutur Clara.Aland menyimpan undangan tersebut ke

  • Aku Masih Perawan   Chapter 218

    Happy Reading ….Wanita cantik itu melenggang masuk ke dalam mansion, menaiki anak tanggan dan pergi menuju kamarnya. Sesampainya di sana, dia menyimpan tasnya ke atas nakas, menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.“Aku sangat lelah,” gumamnya rendah.Aland keluar dari kamar mandi, dia baru saja menyelesaikan acara mandinya. Melihat Clara yang sedang berbaring di atas ranjang, dia langsung menghampiri istri cantiknya itu.“Kau sudah pulang?” “Ya.” Clara mengangguk.“Ada apa? Kau bahkan memiliki jam kerja lebih banyak dariku,” ucap Aland.Clara beranjak duduk, menatap Aland dengan wajahnya yang lesu. “Ini sangat melelahkan ….”Aland tersenyum, duduk di samping Clara di tepi ranjang. “Sudah aku katakan, kau hanya cukup menjadi Nyonya Aland Wahsington, dan aku akan menjamin hidupmu. Kau akan bahagia, hanya perlu duduk manis, dan mengatakan apa yang kau inginkan, aku akan menurutinya. Bagaimana?”“Tidak … itu membosankan.”“Apa membosankan menjadi istriku?” tanya Aland sedikit kesal.Cl

  • Aku Masih Perawan   Chapter 217

    Happy Reading ….Keluarga kecil itu tengah sarapan di meja makan bersama. Keempatnya sudah bersiap untuk pergi dan menjalani kegiatan mereka masing-masing. Fiona dan Fillio terlebih dulu menghabiskan sarapan mereka, karena keduanya harus segera pergi ke sekolah.“Mami, kau akan menjemput kami di sekolah hari ini, kan?” tanya Fillio.Clara tersenyum. “Tentu, Sayang.”Setelah memeluk ringan dan mencium mami dan papinya, kedua anak itu pergi ke sekolah dengan di anatarkan oleh supir. Sementara Clara dan Aland masih berada di meja makan, dengan santai memakan sarapan mereka.“Bagaimana pertemuanmu dengan investor kemarin?” tanya Aland.“Semuanya berjalan lancar, mereka setuju untuk berinvestasi meskipun awalnya mereka ragu.”“Ragu?”“Ya.” Clara mengangguk. “Karena aku baru menjabat sebagai pemimpin perusahaan, mereka takut jika perusahaanku sedang tidak stabil. Tapi tenang saja, aku bisa menyakinkan mereka,” imbuhnya dengan bangga.Jika Aland tahu bahwa orang yang aku temui kemarin adalah

  • Aku Masih Perawan   Chapter 216

    Happy Reading ….Clara berada di dalam kamarnya, berdiri di depan cermin seraya mengikatkan tali mantel tidur miliknya. Kini waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, namun Aland belum juga kembali. Clara sudah terlalu lama menunggu pria itu, dia memutuskan untuk tidur terlebih dulu dan tidak akan menunggunya lagi.“Aku harap dia tidak menganggu tidurku,” gumam Clara rendah.Aland selalu meminta jatahnya sebagai seorang suami, tapi dia sendiri yang tidak bisa menepati waktu untuk melakukannya. Pria itu selalu sibuk dengan pekerjaan, lalu meminta pada Clara disaat waktu yang tidak tepat. Contohnya seperti di perusahaan Clara tadi siang. Membuat Clara kesal.Wanita cantik itu baru membaringkan dirinya di atas ranjang, menarik selimut dan hendak memejamkan mata. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Aland masuk ke dalam kamar dan langsung naik ke atas ranjang, berbaring di samping istrinya, memeluk tubuh Clara dengan erat.“Aland … menyingkirlah dariku.”“Tidak, Clara.”Clara berde

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status