Share

BAB 14. Jangan harap!

Bantu follow akunku ya Dears, subs semua cerbungku, like, coment, and share. Terima kasih ☺️🙏

*Berharap pada manusia adalah seni terindah untuk menyakiti diri sendiri, itulah yang aku rasakan sekarang. Harapanku terlalu tinggi pada manusia yang bergelar suami, hingga Allah mengujiku begini.

🌸🌸🌸

“Set*n punya istri enggak yang muda enggak juga tua sama saja tidak ada yang berguna. Aku jadi tersiksa begini. Sakit semua badanku!” omel ibu mertuaku. Beliau tergopoh-gopoh jalan menuju kamarnya lewat pintu belakang. Aku kecolongan pintu belakang lupa aku kunci.

“Kok, Ibu ngumpat aku begitu sih, Bu. Aku ini kurang apa jadi menantu Ibu! Awas saja kalau masih saja memakiku bakalan kubuat perhitungan!” jawab Rara. Dia pun jalan menuju kamar ibu seraya memapah Mas Eko dibantu Salsa.

“Berisik kamu itu! Tanpa Eko, kamu bisa apa? Enggak becus jadi mantu!” kata ibu lagi. Kaki ini dia menunjuk wajah Rara.

“Sudah diam, kalian kenapa malah bertengkar? Lihatlah aku di sini yang paling menderita. Tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status