Share

Bab 12

Aku Mengolah, Mas. Demi Ibumu! 12

"Ma, ayo ke rumah nenek Risma," pinta Rumi padaku saat tengah menemaninya tidur siang. Istirahat di siang hari sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Selain menjaga pola makan, istirahat juga wajib dijaga agar tubuh Rumi tidak mudah sakit.

"Iya, boleh. Minta izin sama ayah dulu, ya? Nunggu ayah pulang kerja dulu."

"Kalau nggak boleh, Rumi mau nangis aja," ucapnya pura-pura merajuk.

"Nangis? Kayak adik bayi itu ya?" godaku sambil menoel pipinya.

"Cantik-cantik masa nangis? Kalau nangis malah nggak dikasih izin sama ayah," imbuhku.

Seketika ia menoleh menghadapku.

"Jadi, nggak boleh nangis ya? Iya deh, Rumi nggak nangis. Kan Rumi pinter ya?" jawabnya lugu.

"Iya dong. Anak mama kan pinter."

"Sekarang bobok dulu, ya? Habis ini ayah datang, nanti Mama sampaikan kalau Rumi minta ke rumah nenek Risma."

Kuusap rambutnya lembut. Kemudian ia berbalik memunggungi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status