Share

POV Afi

"Kenapa melihat Abang seperti itu? Abang memang tampan," ucapnya percaya diri.

"Tampan tapi mes*um!" ucapku asal.

Kami keluar kamar hotel dan mengetuk pintu kamar Nissa. Ia juga telah siap dari tadi.

"Cie, pengantin baru. Seger amat! Habis berapa ronde tadi malam?" goda Nissa membuatku sedikit malu.

"Dek, kamu jadi ikut pulang nggak! Cepat! Abang tunggu di bawah," ucap Bang Rendra dingin.

"Yuna mana, Niss?" tanyaku karena tak melihat Yuna.

"Dia di jemput sama cowoknya tadi," ucapnya.

"Kamu nggak dijemput cowokmu?" ledekku membuat ia mencebikkan bibirnya.

"Ya iya, yang sudah laku. Sombong amat!" sahutnya dengan nada kesal.

Aku, Nissa, dan Bang Rendra pulang ke rumah Bunda. Kami akan berkumpul bersama keluarga besar.

"Di sana nanti ada Haris juga, Bang?" tanyaku melirik Nissa. Ia tampak tak suka ketika aku menyebut nama Haris. Aku tahu, Nissa masih marah dengan Haris dan Nissa bukan wanita yang mudah memaafkan sepertiku.

"Mungkin. Tapi kalau dia sadar diri, seharusnya nggak usah datan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status