Share

Bab 3

Author: Lusia Sudarti
last update Last Updated: 2024-09-26 19:47:03

3. Suami Penggantiku Kakak Iparku

Saskia Mencari Perhatian.

Penulis : Lusia Sudarti.

Part 3

'Tunggu aja kamu Sadewa, aku tak akan pernah menyerah," umpat Saskia dalam hati sembari mengepalkan tangannya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sadewa mengantarkan sahabat karibnya hingga kedalam. Dirga dan para sahabatnya mencicipi hidangan yang tersedia di meja.

Sadewa kembali keruang depan.

Tepatnya di pintu depan, ia terlihat begitu gelisah. Kedua netranya tak terlepas dari pintu gerbang masuk ke kediamannya.

Sementara diruang depan Saskia sibuk tebar pesona untuk menarik perhatian kedua orang tua Sadewa.

"Hai Tante ...!" Saskia mencium punggung tangan Ibunya Sadewa lalu cipika-cipiki.

"Hai Saskia. Makin cantik aja," sahut Indri. Ia menatap penampilan Saskia, pakaiannya terlalu terbuka. Sebagai seorang Ibu dan seorang wanita, ia merasa sedikit risih. Apalagi tamunya adalah para santri dan ustadzah.

"Oh iya Saskia silahkan mencicipi semua hidangan yang tersedia, ajak serta teman-temannya ya?" ujar Indri. Ia tak ingin berlama-lama bersama Saskia.

"Oh iya Tante, terima kasih!" sahutnya sambil meninggalkan Ibu Sadewa yang masih menatapnya.

Indri hanya menggelengkan kepalanya sambil menuju ke arah ustadzah yang sedang berbincang dengan Bu Rt dan para santri yang lainnya di sudut ruangan yang lain.

"Ayo Anak-anak silahkan dicicipi makanan, jangan sungkan ya?" ucap Indri dengan ramah.

"Mari dicicipi hidangan kami yang sederhana ini Bu ustadzah," seru Bu Rt yang juga sahabat baik Indri.

"Sederhana tetapi soal rasa tak kalah dengan masakan restauran bintang lima lho," sahut Indri sembari mengulas senyum.

"Ah djeng Indri bisa aja," Bu Rt tersipu mendengar sanjungan Indri.

"Iya Bu, ini sudah teramat mewah menurut saya," ujar Bu ustadzah dengan lembut.

"Oh iya Bu ustadzah, ketring beliau cukup terkenal disini lho. Para pejabat sering menggunakan ketring beliau."

"Alhamdulillah Bu, usaha jika dibarengi doa dan sedekah. Insyaallah akan menjadi berkah."

"Amiin."

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sementara itu Layla dan Naysila terlambat karena keadaan jalan macet karena ada insiden kecelakaan di depan mereka.

Triiing!

Triiing!

Triiing!

"Dek angkat ponsel Mbak Dek," titah Layla ketika suara telpon terus berdering.

Naysila segera meraih tas slempang Layla dan mengeluarkan ponsel untuk menerima telpon.

(Halo assalamu'alaikum Mbak Siti) sapanya setelah panggilan tersambung.

(Waalaikum salam Dek. Kok lama sekali ada apa dek?) sahut Siti terdengar cemas dari seberang telpon.

(Enggak ada kok Mbak hanya saja di jalan kami terjebak macet, ada kecelakaan di depan kami, ini baru bisa maju Mbak.) jawab Naysila.

(Oh ya sudah dek, hati-hati di jalan ya?) sahut Siti lalu menutup panggilan.

"Siapa dek?" tanya Layla sambil terus melajukan kendaraannya.

Perlahan menembus kemacetan karena kecelakaan.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Layla tiba di depan rumah Siti.

Dari kejauhan Siti melihat kendaraan bermotor yang di kendarai Layla dan Naysila.

Ia berdiri di pagar rumahnya.

"Layla ...!" Siti melambaikan tangannya kearah Layla.

Layla berhenti tepat di samping Siti yang telah menantinya. Ia pun telah memarkir kendaraannya di luar pagar rumahnya.

"Ayo, kita sudah terlambat!" seru Layla kepada Siti.

Siti pun mengangguk dan segera menyalakan motor meticnya.

Mereka mengendara dengan beriringan.

Jarak antara kediaman Siti dan Sadewa hanya sekitar lima menit jika di tempuh dengan kendaraan bermotor.

Siti dan Layla telah memasuki gerbang kediaman Sadewa. Sadewa yang optimis jika Layla tak hadir terlihat begitu frustasi.

Ia meninggalkan ruang depan, untuk bergabung dengan yang lain, karena acara inti akan di mulai.

Di dalam, musik berirama lembut terus mengalun, dan kue tart ulang tahun Sadewa bertingkat tiga telah bertengger dengan sangat cantik.

Dirga yang mengetahui kedatangan Layla sengaja tak memberitahu Sadewa karena ia ingin memberikan kejutan.

"Dewa, ayo ikut gue!" Dirga menarik tangan Sadewa dan membawanya untuk berdiri di depan kue tartnya.

Suara pemandu acara menggema membawakan susunan acara.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh," suara pemandu dari seorang ustadzah terdengar begitu merdu. Dan semua membalas salam dari ustadzah tersebut.

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakhatuh."

"Sebelumnya saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu Indriani dan Bapak Hendra yang telah mempercayakan saya untuk membawakan acara ulang tahun Mas Sadewa.

Dan itu sebuah kehormatan bagi saya, dan kepada Allah SWT saya mengucapkan Puji dan syukur yang tak terhingga," ustadzah Uswatun membaca acara demi acara dan kini tiba acara inti.

'Selamat ulang tahun kami ucapkan dan alunan lagu dari Bondan Prakoso di putar, semua menikmati lagu yang mampu menghipnotis mereka.

Ibu Indri dan Pak Hendra menghampiri Sadewa yang sedari tadi menyimpan kesedihannya.

"Selamat ulang tahun Sayang. Semoga panjang umur dan murah Rizqi, dan apa pun yang menjadi harapan dan doa-doamu terkabul!" Sadewa memeluk sang Bunda dengan erat.

"Amiin, terimakasih Mama," Sadewa mengurai pelukannya.

Kemudian ia beralih memeluk sang Papa yang sedari tadi menatapnya dengan tersenyum.

"Wah, putra Papa ternyata sudah besar ya. Jadilah lelaki yang penuh tanggung jawab dan tangguh," ujar Hendra, ia menepuk kedua bahu Sadewa setelah mengurai pelukannya.

"Terimakasih Pa," sahutnya sembari mengulas senyum.

Kini Rangga pun memeluk sang adik dengan hangat sambil membisikkan ucapan selamat ulang tahun adikku sayang.

Kedua kakak beradik itu saling berpelukan dengan penuh kehangatan.

Kue tart dipotong menandakan bahwa Sadewa telah genap berusia 17 tahun.

Sadewa memberikan suapan potongan kue pertama kepada kedua orangtuanya, terakhir ia memberikan kepada Rangga.

Sadewa pun menerima suapan dari kedua orangtuanya dan para sahabatnya.

"Hai kakak, selamat ulang tahun ya? Oh ya kak, Saskia membawa kado nih. Mudah-mudahan kakak suka ya? Ini parfum mahal dari Paris lho," ujar Saskia dengan tanpa rasa malu sedikit pun hendak memeluk Sadewa.

Namun Sadewa segera mengelak.

Saskia yang mendapatkan penolakan seketika wajahnya berubah.

"Terimakasih Saskia, seharusnya gak perlu repot-repot membawakan kado untukku," jawab Sadewa datar.

Sahabat-sahabat Sadewa berbisik-bisik melihat ulah Saskia yang tanpa rasa malu merendahkan harga dirinya.

"Ih, sampe segitunya ya Saskia," bisik Bayu.

"Pemandangan gratis bro," celetuk Ardi.

"Husst gak boleh gitu. Dosa ...," hardik Aji.

"Enggak tau malu banget si Saskia itu. Aku malu sendiri melihatnya," sambung Puji.

"Udah Saskia. Kamu sadar gak jika saat ini sedang menjadi bahan gunjingan mereka," bisik Viona di telinga Saskia.

Ia merasakan tak enak hati karena semua tatapan menuju ke arah mereka.

Keluarga Sadewa menahan malu melihat penampilan Saskia. Saskia memang seorang foto model yang sedang naik daun.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Ctek!

Ctek!

Ctek!

Tiba-tiba lampu padam dan sorot lampu mengarah ke arah sosok yang yang melangkah dengan anggun. Layla sendiri nampak kebingungan ketika dirinya menjadi pusat perhatian.

Semua pasang mata menatap sosok Layla. Sadewa yang sedari tadi tak mengetahui kehadiran Layla dari awal ia nampak terkejut.

Ia terpesona dan bibirnya menyunggingkan senyum bahagia.

Saskia yang menyadari kedatangan Layla serta menjadi pusat perhatian semua orang. Tiba-tiba wajahnya berubah. Giginya gemeletuk dadanya terbakar api cemburu.

"Saskia Lo lihat si ulat bulu itu ternyata hadir," bisik Mita di telinga Saskia.

"Kak selamat ulang tahun," ucap Layla ia menunduk malu, karena semua perhatian tertuju kepadanya.

"Ciee, ciee ...," seru sahabat Sadewa.

Layla semakin dalam menundukkan wajahnya. Jantung Layla seolah berhenti berdetak disaat tatapannya bertemu dengan tatapan Sadewa, tatapan penuh cinta.

"Hei bro ...!" Dirga menepuk pundak Sadewa. Hingga Sadewa tergagap.

Sontak ia menoleh kearah Dirga yang berdiri di sampingnya.

"Sampai kapan elu akan menggenggam tangan Layla. Belum muhrim bro ...," ledek Dirga.

Sadewa pun tersadar ia buru-buru melepaskan genggamannya. Layla menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

(Bersambung)

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Suami Penggantiku Kakak Iparku(Bab 54)

    54. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Mas Akan Menanti Jawaban Darimu! Penulis: Lusia Sudarti Part 54 Layla bergumam dalam hati, iya terkejut mendengar teriakan Anjasmara. "Om ini ... Ummi." "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Dek Layla. Apa kabar?" sapa Rangga kepada Layla sambil menggendong Anjasmara. "Om tulun," rengek Anjasmara kepada Rama seraya berusaha untuk turun. "Sini Sayang!" Layla mengulurkan tangannya kepada Anjasmara. "Alhamdulillah baik Mas! Mas apa kabar?" tanya Layla sambil melihat kearah depan. Rangga mengikuti arah pandangan Layla, ia pun menyadari jika diperhatikan oleh Rangga. "Mas sendirian?" tanya Layla sembari menundukkan kepala, tak mampu membalas tatapan Rangga. "Iya Dek kebetulan Mas lewat daerah sini, jadi sekalian Mas mampir," jawab Rangga sembari tersenyum tipis. "Anjasmara Sayang ... ini Pakde, bukan Om ya Sayang!" ujar Rangga sembari mensejajarkan tubuhnya dengan Anjasmara. "Iya Pakde," jawabnya pelan dengan wajah malu-

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 53

    53. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Empat Tahun Berlalu. Penulis : Lusia Sudarti"Mbak, ada yang ingin Nay sampaikan sama Mbak dan Ibu," ujar Naysila dengan wajah serius menatap sang Kakak. "Apa itu Dek?" Part 53 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Malam kini telah menggantikan senja, udara terasa dingin menusuk, apalagi saat ini sedang musim hujan. Di kediaman Layla, Naysila dan ibu Anjar sedang berbincang melepaskan rasa rindu satu dan yang lainnya. "Bu, Mbak ... jadi bolehkan Nay dekat dengan Ustadz Dika?" tanya Naysila dengan ragu-ragu juga malu-malu, ia menatap sang ibu dan Kakaknya. Layla mengulas senyum penuh kelembutan."Boleh dong Dek, yang penting kamu bisa membawa diri, bisa menjaga diri. Pesan Mbak, jadilah wanita terhormat yang mampu menjaga diri dan membawa nama baik keluarga." "Betul yang Mbak kamu bilang, Nak! Seorang wanita dihargai, oleh karena dia mampu menjaga kehormatan. Ibu hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan putri-putri Ibu," timpal ibu Anjar sembari tersenyum. Naysila meng

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 52

    52. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Musibah Menimpa Keluarga Rangga Penulis : Lusia SudartiRangga merasa sedih dan segera meminta dokter untuk melakukan operasi. "Tolong, dokter! Selamatkan Papa!" Rangga berteriak, merasa sangat khawatir. Part 52❤❤❤❤❤❤❤❤❤ Rangga terlihat sibuk menelpon ibu Indri untuk memberitahukan keadaan Papanya yang sedang berada di ruang operasi. Rumah sakit dan ruangan Pak Hendra dijaga ketat oleh tim Rangga. Rangga terlihat mondar-mandir, hatinya tidak tenang saat ini.Dirinya bingung, antara mau mengabarkan tentang Papanya atau tidak kepada Mamanya, dia tidak tega melihat Mamanya panik dan bersedih. Tetapi jika tidak memberitahukan kepada Mamanya, dia juga tidak ingin sang Mama kecewa. Rangga menyugar rambutnya dengan perasaan bimbang.Rangga memutuskan untuk tetap memberi kabar kepada Mamanya, apapun yang terjadi. Rangga merogoh saku kemeja dan mengeluarkan ponsel kemudian melakukan panggilan telpon. "Assalamualaikum, Ma," sapa Rangga setelah ters

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 51

    51. Suami Penggantiku Kakak IparkuRangga Terbang Ke Bali.Penulis : Lusia Sudarti Rangga menatap sang Papa sejenak, lalu meraih kopi dihadapannya. "Sudah Pa! Tetapi Rangga tidak tahu, apakah Dek Layla akan menerima kehadiran Rangga." Part 51🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Rangga telah kembali ke kediaman orang tuanya dan Pak Hendra telah bertolak ke Bali menghadiri pertemuan dengan rekan bisnisnya. Sementara ibu Indri kembali sibuk dengan bisnis butiqnya yang kini semakin besar dan beliau membuka cabang di daerah Cirebon. Sedangkan Rangga sibuk dengan tugas Negara yang di embannya.Hari-hari berlalu, Rangga semakin sibuk dengan tugasnya sebagai seorang prajurit. Ia jarang memiliki waktu untuk dirinya sendiri, apalagi untuk memikirkan tentang Layla.Kriinng!Suatu hari, Rangga menerima panggilan dari Pak Hendra yang sedang berada di Bali. "Halo Pa," sapa Rangga ketika telpon telah tersambung. "Rangga, aku ingin kamu segera datang ke Bali. Papa memiliki sesuatu yang ingin Papa bicarakan d

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 50

    50. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Menikahlah Dengan Rangga! Penulis : Lusia SudartiRangga menjatuhkan bobot tubuhnya diseberang Layla. "Kayaknya sih ..." Mereka berdua saling diam dan tak ada yang berbicara.Part 50🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺"Sini Dek, biar Mas gendong sebentar," ucap Rangga kepada Layla. Layla mendongak menatap Rangga dengan canggung, kemudian dia menyerahkan bayi Anjas kepada Rangga. "Jagoan Ab ---"Tiba-tiba Rangga menghentikan kata-katanya, karena salah ucap. Rangga menatap Layla yang juga menatapnya dengan penuh keterkejutan. "Ma ... maksud Mas, jagoan Uwak. Iya jagoan Uwak tampan sekali, mirip Abinya." Layla merasakan jantungnya serasa mau loncat dari tempatnya. Dia sama sekali tidak menduga jika Rangga akan salah ucap seperti itu.Layla meremas jemarinya sendiri, dia benar-benar salah tingkah. Sementara Rangga, pura-pura sibuk berbicara dengan bayi Anjasmara untuk menyembunyikan rasa canggungnya. "Layla ... Mas ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 49

    49. Suami Penggantiku Kakak IparkuRangga Semakin Salah Tingkah. Penulis : Lusia Sudarti Pak Hendra garuk-garuk kepalanya, karena ketahuan sedang memperhatikan Angela dari kejauhan. "Hehehe, iseng Ma, cuci mata." "Hehehe, Papa bisa aja."Rangga terkekeh melihat kedua orang tuanya yang sedang berantem biasa. Part 49Rangga dan kedua orang tuanya tiba di daerah Karawang. Waktu beranjak semakin siang, ketika Rangga memasuki wilayah tempat tinggal Layla. "Asri sekali daerahnya ya Ma?" kata Pak Hendra sambil mengedarkan pandangan kearah hamparan sawah yang luas membentang. "Iya Pa, disini terasa sejuk, jauh dari kebisingan kendaraan bermotor. Tidak tercemar polusi udara." Ibu Indri menikmati pemandangan yang betul-betul membuatnya terasa damai. Sementara Rangga, tetap fokus mengemudi.Namun, sesungguhnya Rangga tidak setenang itu. Hatinya sedikit gugup, jika mengingat dia akan bertemu adik iparnya, sekaligus wanita yang sangat dicintainya. Ibu Indri menangkap keresahan putranya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status