Masuk80. Suami Penggantiku Kakak IparkuMayor Andi dan Dokter Larasati Penulis : Lusia Sudarti Part 80"Holeee, Ate dan Om Dika bobo sini!" seru Anjasmara sambil melompat kegirangan.Semua yang melihatnya tersenyum bahagia.🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Laras ... sudah saatnya kamu mencari pendamping hidup, Nak! Lihatlah Mama dan Papa semakin menua," tegas wanita paruh baya yang masih nampak garis kecantikannya.Dokter Larasati mendongak, ia menatap wanita yang melahirkannya dengan tatapan sendu.Ia mencoba tersenyum. "Laras masih belum berfikir kearah sana, Ma!" jawabnya dengan tatapan jauh menerawang.Ibu Freya menghela nafas perlahan, beliau menghampiri Dokter Larasati yang masih berkutat dengan laptopnya.Usapan lembut terasa di pucuk kepalanya."Cobalah untuk membuka hatimu. Renungkan semua kata-kata Mayor Andi. Mama melihat ketulusan dimatanya."Dokter Larasati menutup laptopnya dan mengarahkan tatapannya kearah ibunya. Ia menarik nafas sesaat, sambil melangkah kearah jendela kamarnya yang mas
79. Suami Penggantiku Kakak IparkuRangga Bahagia Menjadi Seorang Ayah.Penulis : Lusia SudartiPart 79"Sudah, jangan terlalu banyak pikiran! Nanti calon cucu kedua Mama, ikut sedih!" seru ibu Indri dengan wajah bahagia."Apa, Ma! Cucu ...?"=============Suasana bahagia terlihat di wajah mertua dan ibu Layla, ketika mendengar kabar kehamilan Layla yang kedua. Rangga yang sedang menjalankan tugas, ditelpon oleh ibu Indri, bahwa Layla sedang hamil. Tanpa sepengetahuan Layla.(Rangga, istrimu kini dirumah sakit! Dalam perjalanan pulang dari Bandara, istrimu jatuh pingsan. Saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.)Tentu saja Rangga sangat cemas mendengar kabar tentang istrinya. (Apa, Ma ...! Apa yang terjadi dengan istri Rangga?)Ibu Indri tersenyum mendengar kata-kata Rangga yang cemas akan istrinya. (Kamu tidak perlu khawatir, Nak! Istrimu tidak apa-apa, istrimu sedang hamil muda saat ini!)Untuk kedua kalinya, Rangga terkejut dengan kabar yang baru saja di dengar dari ibunya. (Aa--aap
78. Suami Penggantiku Kakak IparkuLayla Tak Sadarkan DiriPenulis : Lusia SudartiPart 78Tak berselang lama, mereka berdua terlelap dalam buaian mimpi indah. Harapan dan keinginan mereka berdua.=============Layla menyiapkan semua keperluan Rangga selama bertugas di Papua. Nanti malam jadwal keberangkatannya, menuju Pulau burung tersebut."Bagaimana Sayang? Sudah siap semua?" tanya Rangga. Layla menoleh kebelakang, ia mengangguk pelan, wajahnya nampak murung, dan Rangga menyadari semua itu."Kenapa manyun aja, Sayang?" tanya Rangga sembari memeluk istrinya dari belakang dan mengendus lehernya.Layla terkejut, ia sedikit mengelak karena Rangga sengaja membuatnya gelagapan. "Iihh, geli Mas!""Biarin, siapa suruh cemberut aja!" jawabnya. Layla yang telah selesai membereskan pakaian dan keperluan Rangga, segera beranjak dan menghindari suaminya yang terus menggodanya. Rangga tak tinggal diam, ia segera menarik tubuh Layla kedalam pelukannya. Layla yang tak sempat mengelak, terjatuh t
77. Suami Penggantiku Kakak IparkuKecemburuan LaylaPenulis : Lusia Sudarti Part 77 Layla lebih banyak melamun, dia merasakan sedikit sedih. Mengingat Rangga akan meninggalkan kotanya, demi sebuah tugas. Meskipun tidak lama. Entahlah, akhir-akhir ini, Layla selalu ingin berdekatan dengan suaminya setiap saat.=========Kendaraan Rangga memasuki halaman luas berpagar tinggi. Rumah mewah, namun tampak sepi. Kediaman ibu Indri dan pak Hendra kini terlihat lengang. Apalagi setelah Rangga menikahi mantan istri Sadewa, almarhum adiknya.Tiin! Tin! Tin! Rangga menekan klakson mobilnya tiga kali, tak berapa lama pembantu ibu Indri keluar dengan tergopoh-gopoh."Siapa yang datang, Mbok Suti?" tanya ibu Indri dari dalam. "Itu, Buk! Den Rangga dan keluarganya!" jawabnya.Ibu Indri keluar dan menyambut kedatangan Rangga beserta istri dan mertuanya dengan senyum lebar. "Rangga, Layla, ibu besan ... duuhh, cucu Oma sudah besar! Ini --- Erika ya?""Iya, Bu!" jawabnya sambil tersenyum.Mereka
76. Suami Penggantiku Kakak IparkuDokter Larasati Menelpon Rangga.Penulis : Lusia Sudarti Part 76"Duduklah, Bik! Ada yang akan saya sampaikan kepada Bibik! Perihal Ratna," ucap Rangga pelan, namun tegas.Bik Ijah patuh pada perintah Majikannya, beliau segera menduduki kursi yang ada di depan Rangga. Dengan wajah tegang bercampur penasaran, Bik Ijah memberanikan diri menatap Rangga. Rangga menatap lembut wanita paruh baya berwajah teduh tersebut sembari menghela nafas perlahan. "Begini, Bik! Sebetulnya Ratna tertabrak mobil yang saya kendarai pada malam pengejaran mafia yang melarikan diri!"Bik Ijah terhenyak mendengar penuturan Rangga, hingga kedua netranya membola dengan bibir ternganga."Astagfirullah ... kenapa bisa sampai tertabrak Pak? Pasti Ratna bikin ulah lagi!" serunya tertahan. Rangga terdiam sesaat, kemudian meraih kopinya dan di sesapnya. "Kalau masalah itu, saya tidak tahu, Bik! Silahkan Bibik tanyakan langsung padanya."Bik Ijah menunduk sesaat, kemudian menatap R
75. Suami Penggantiku Kakak Iparku Anjasmara.Penulis : Lusia Sudarti Part 75Wajah Layla bersemu merah mendengar ucapan suaminya. "Ihh ... mulai deh." Layla sedang bercengkrama dengan Rangga di balkon kamarnya. Mereka memandang suasana malam yang indah. Rembulan bersinar redup, bintang bertaburan di langit malam dan menambah suasana menjadi lebih syahdu. Layla menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. Tak dapat di pungkiri, jika hidupnya kini lebih bahagia, lebih berwarna.Usia pernikahannya dengan Rangga hampir berjalan selama delapan bulan."Mas ... jadi bagaimana dengan Ratna! Apakah akan tinggal disini bersama kita? Atau dipulangkan kembali ke kediamannya?" tanya Layla sembari mendongak, menatap Rangga. Rangga mengusap lembut kepala Layla yang tidak memakai hijab. "Kita lihat dulu, Sayang! Apakah sikap Ratna akan berubah atau malah sebaliknya."Layla kembali menatap gemerlap lampu kota yang nampak sangat indah dari kejauhan. Angan-nya berkelana entah kemana. Hatinya bimbang