Share

Bab 4

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-27 10:22:54

4. Suami Penggantiku Kakak Iparku

Sadewa So Sweet.

Penulis : Lusia Sudarti

Part 4

Layla menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Saskia yang menyaksikan Layla dan Sadewa menjadi sangat geram dan ia meninggalkan kediaman Sadewa dengan sumpah serapahnya.

Semua tak ada yang peduli dengan kepergian Saskia dan teman-temannya.

"Tunggu pembalasanku Layla. Jangan merasa senang dulu, karena aku tak akan tinggal diam!" teriak Saskia.

Ia tak peduli dengan tatapan tamu yang hadir.

"Lihat bro, Saskia cemburu melihat Layla bersama kamu," bisik Dirga di telinga Sadewa.

"Enggak ada bosennya emang, udah aku tolak berkali-kali masih gak jera," jawab Sadewa.

Sementara itu Saskia menghampiri sahabatnya yang masih asyik mencicipi hidangan yang menggugah selera.

"Hei, Mit. Elu mau pulang atau tinggal di sini, makan aja yang ada di fikiran ...!" hardik Saskia dengan suara menggema. Hingga menarik perhatian tamu yang lainnya.

"Tunggu Saskia, aku belum mencicipi puding-pudingnya. Enak banget tau ...!" seru Mita dengan mulut penuh makanan. Ia berlari tergopoh-gopoh menyusul Saskia, Viona, Rani dan Intan.

"Lihat, Saskia yang arogan itu cemburu melihat Sadewa lebih memilih Layla," bisik-bisik tamu yang lain.

"Apaaa bisik-bisik ...! Mau aku cabik-cabik tuh mulut!" bentak Saskia dengan tatapan berkilat. Semua hanya diam tak ada yang tertarik untuk meladeninya.

"Huuu, dasar tukang makan kamu," sungut Viona sembari menyentil kening Mita.

Mita hanya mencibir menerima sentilan Viona.

Mereka meninggalkan halaman rumah Sadewa, dengan perasaan dongkol.

Terutama Saskia yang menjadi bahan olok-olokkan tamu yang lain karena sikap agresif dan arogannya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sementara Sadewa mengambil sesuatu dari dalam kantong celana panjang yang dikenakannya.

Dia menggenggam sebuah kotak kecil berwarna merah.

"Layla ... !"

Terdengar suara bariton dari Sadewa memanggil namanya. Layla yang selalu menundukkan kepala, kini ia menengadahkan wajahnya, menatap Sadewa dengan jantung berdebar, seolah akan keluar dari tempatnya.

"Layla, maukah kamu menjadi pacarku," tanyanya dengan posisi berlutut di hadapan Layla seraya memberikan sebuah cincin berkilau. Suara Sadewa bergetar.

Layla terpaku, ia diam seribu bahasa.

Dan semua yang hadir tak ada yang bersuara, mereka ikut merasakan ketegangan yang di rasakan oleh Layla.

"Terima, terima, terima!" tiba-tiba suasana menjadi riuh, mereka meneriakkan kata terima.

Layla pun mengedarkan pandangannya ke semua yang hadir.

Tiba-tiba tatapannya bersirobok dengan Ibu Sadewa.

Ibu Sadewa memberi kode dengan anggukan kepala kepada Layla, dan senyum itu menjadikan kekuatan kepada Layla.

Layla menatap Sadewa, lalu ia menundukkan kepalanya. Kemudian ia mengumpulkan segenap keberaniannya.

Layla menganggukkan kepala, dan semua bersorak-sorai.

Sadewa hampir pingsan karena takut Layla akan menolaknya.

Namun, akhirnya ia melompat tanpa sadar.

"Yeeesss."

Semua tamu undangan dan kedua orangtuanya tertawa terbahak-bahak, melihat Sadewa yang tanpa sadar berbuat di luar kesadarannya.

Sadewa tak peduli, ia menyematkan cincin di jari manis Layla. Tepuk tangan riuh menggema dari semua tamu-tamu yang hadir.

Para sahabatnya, Siti, Puji, Rahayu dan Naysila semua berdiri mengelilingi mereka berdua.

Kemudian mereka menikmati kue-kue yang terhidang di meja.

"Layla, selamat ya akhirnya kamu jadian juga dengan Sadewa," kata Puji sambil tersenyum bahagia.

"Iya Layla, selamat ya. Tau gak jantungku hampir copot tadi lho," seloroh Siti, semua terkekeh mendengar kata-katanya.

"Suueeerrr tekewer-kewer lho. So sweet bingit Kak Sadewa itu," sahut Rahayu sambil merem-melek.

Layla tersenyum menanggapi semua ucapan sahabat-sahabatnya itu.

"Makasih ya."

"Layla ... !"

Layla dan semua sahabatnya menoleh ke arah suara. Dari kejauhan Ibunda Sadewa melambaikan tangan ke arah mereka. Serentak mereka menghampiri Ibunda Sadewa.

"Iya Tante ada apa ... ?" tanya Layla dengan sopan.

"Ayo kita makan bareng ustadzah Uswatun dan para sahabat kalian di sana," sahut Indri, Ibunda Sadewa dengan ramah.

Indriani menggenggam tangan Layla.

Sahabat-sahabatnya mengiringi dari belakang sambil berbisik.

"Duh Layla beruntung sekali punya camer baik hati," bisik Rahayu di telinga Siti.

"Emang kamu, selamanya jomblo," balas Siti.

Sementara yang lain hanya tersenyum.

"Layla, kamu tambah cantik aja," seru ustadzah Uswatun.

Layla tersenyum malu mendengar pujian dari ustadzah Uswatun yang selalu mengajarkan ilmu agama sewaktu ia masih menjadi santri hingga akhirnya menjadi tenaga pengajar juga.

"Ah ustadzah bisa aja," kata Layla.

Semua tamu undangan yang terdiri dari anak-anak yatim dan teman-teman mereka menyantap hidangan yang tersedia.

Terakhir acara, keluarga Sadewa memberikan bingkisan untuk anak-anak yatim dari yayasan.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Kini hanya Layla dan para sahabatnya dan juga sahabat-sahabat Sadewa yang masih berada di kediaman Sadewa. Mereka bercerita bertukar cerita dan mengenang masa-masa SMA yang tidak akan pernah mereka lupakan.

Sementara itu Layla dan Sadewa memisahkan diri dari mereka.

Sadewa membahas masalah serius diantara mereka.

"Layla ... ," Sadewa menjeda sejenak ucapannya.

"Heem, iya Mas ...," Layla menoleh kepadanya.

"Apakah kamu akan sabar menantiku kelak ...?" tanya Sadewa sambil menatap lembut wajah Layla, yang selama ini selalu terbayang di pelupuk matanya.

Sejenak Layla termenung, ia menatap jauh menembus keluar rumah.

"Insyaallah Mas, insyaallah aku akan menanti Mas Sadewa, jika Mas juga sabar menantiku," sahut Layla.

"Mas, jadi ambil jurusan pilot ...?" tanya Layla.

"Iya, Mas sudah mengurus surat-suratnya," jawab Sadewa.

Sementara itu di kejauhan, di sebuah tempat. Rangga memperhatikan Layla dan Sadewa.

Hatinya sedih sekali. Karena ia pun tak menyangka jika Sadewa pun menaruh hati pada Layla.

'Mas akan berdoa buat kebahagiaan kamu, meskipun hati Mas sakit," lirih Rangga.

Tanpa ia sadari air matanya menetes itu menandakan hatinya terlalu sedih.

'Biarlah aku akan menyimpan namamu di lubuk hatiku yang terdalam. Dimana semua orang tak akan mengetahuinya.

Kecuali aku sendiri dan Allah ...!

Hendra tanpa sengaja mendengar curahan hati putra sulungnya. Ketika ia akan menuju ke kamar pribadinya untuk berganti pakaian.

'Ternyata kedua putraku menaruh hati kepada wanita yang sama selama ini," batin Hendra.

Ia merasakan kesedihan yang Rangga rasakan. Namun bukankah Sadewa yang telah menjadi pemenangnya dalam memperebutkan hati Layla.

Hendra memutuskan untuk menghampiri Rangga putra sulungnya dan akan menghiburnya.

Ia menepuk pundak Rangga perlahan.

Sontak ...!

Uhuk, uhuk!

Rangga tersentak hingga ia tersedak jus yang sedang di sesapnya.

"Pa-pa ...," seru Rangga sambil menatap Hendra.

"Hehehe. Ikhlaskan Layla bersama adikmu, bukankah ini adalah persaingan sehat bukan ... nah Sadewalah yang memenangkan hati Layla. Maka kamu harus berbesar hati untuk merelakannya," sahut Hendra, ia menasihati Rangga.

Rangga terkejut dari mana Papanya mengetahui semuanya. Bisa gaswat jika Papanya keceplosan.

"Papa tau bagaimana sedihnya hatimu, karena dahulu Papa pernah mengalami dan merasakan apa yang kamu rasakan. Sebelum mendapatkan Mama, Papa pernah frustasi, karena yang berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta Mama begitu banyak, namun karena kekuatan cinta dan doa-doa yang Papa panjatkan, akhirnya Mama memilih Papa yang gak se level dengan Mama," ujar Hendra panjang lebar.

Rangga mendengarkan cerita Papanya dengan seksama.

"Papa hutang cerita kepada Rangga," sahutnya.

"Iya lain kali Papa akan cerita."

Bisa berabe jadinya jika Sadewa mengetahui isi hatinya, tentu ini akan membuatnya bersedih.

(Bersambung)

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Suami Penggantiku Kakak Iparku(Bab 54)

    54. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Mas Akan Menanti Jawaban Darimu! Penulis: Lusia Sudarti Part 54 Layla bergumam dalam hati, iya terkejut mendengar teriakan Anjasmara. "Om ini ... Ummi." "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Dek Layla. Apa kabar?" sapa Rangga kepada Layla sambil menggendong Anjasmara. "Om tulun," rengek Anjasmara kepada Rama seraya berusaha untuk turun. "Sini Sayang!" Layla mengulurkan tangannya kepada Anjasmara. "Alhamdulillah baik Mas! Mas apa kabar?" tanya Layla sambil melihat kearah depan. Rangga mengikuti arah pandangan Layla, ia pun menyadari jika diperhatikan oleh Rangga. "Mas sendirian?" tanya Layla sembari menundukkan kepala, tak mampu membalas tatapan Rangga. "Iya Dek kebetulan Mas lewat daerah sini, jadi sekalian Mas mampir," jawab Rangga sembari tersenyum tipis. "Anjasmara Sayang ... ini Pakde, bukan Om ya Sayang!" ujar Rangga sembari mensejajarkan tubuhnya dengan Anjasmara. "Iya Pakde," jawabnya pelan dengan wajah malu-

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 53

    53. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Empat Tahun Berlalu. Penulis : Lusia Sudarti"Mbak, ada yang ingin Nay sampaikan sama Mbak dan Ibu," ujar Naysila dengan wajah serius menatap sang Kakak. "Apa itu Dek?" Part 53 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Malam kini telah menggantikan senja, udara terasa dingin menusuk, apalagi saat ini sedang musim hujan. Di kediaman Layla, Naysila dan ibu Anjar sedang berbincang melepaskan rasa rindu satu dan yang lainnya. "Bu, Mbak ... jadi bolehkan Nay dekat dengan Ustadz Dika?" tanya Naysila dengan ragu-ragu juga malu-malu, ia menatap sang ibu dan Kakaknya. Layla mengulas senyum penuh kelembutan."Boleh dong Dek, yang penting kamu bisa membawa diri, bisa menjaga diri. Pesan Mbak, jadilah wanita terhormat yang mampu menjaga diri dan membawa nama baik keluarga." "Betul yang Mbak kamu bilang, Nak! Seorang wanita dihargai, oleh karena dia mampu menjaga kehormatan. Ibu hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan putri-putri Ibu," timpal ibu Anjar sembari tersenyum. Naysila meng

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 52

    52. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Musibah Menimpa Keluarga Rangga Penulis : Lusia SudartiRangga merasa sedih dan segera meminta dokter untuk melakukan operasi. "Tolong, dokter! Selamatkan Papa!" Rangga berteriak, merasa sangat khawatir. Part 52❤❤❤❤❤❤❤❤❤ Rangga terlihat sibuk menelpon ibu Indri untuk memberitahukan keadaan Papanya yang sedang berada di ruang operasi. Rumah sakit dan ruangan Pak Hendra dijaga ketat oleh tim Rangga. Rangga terlihat mondar-mandir, hatinya tidak tenang saat ini.Dirinya bingung, antara mau mengabarkan tentang Papanya atau tidak kepada Mamanya, dia tidak tega melihat Mamanya panik dan bersedih. Tetapi jika tidak memberitahukan kepada Mamanya, dia juga tidak ingin sang Mama kecewa. Rangga menyugar rambutnya dengan perasaan bimbang.Rangga memutuskan untuk tetap memberi kabar kepada Mamanya, apapun yang terjadi. Rangga merogoh saku kemeja dan mengeluarkan ponsel kemudian melakukan panggilan telpon. "Assalamualaikum, Ma," sapa Rangga setelah ters

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 51

    51. Suami Penggantiku Kakak IparkuRangga Terbang Ke Bali.Penulis : Lusia Sudarti Rangga menatap sang Papa sejenak, lalu meraih kopi dihadapannya. "Sudah Pa! Tetapi Rangga tidak tahu, apakah Dek Layla akan menerima kehadiran Rangga." Part 51🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Rangga telah kembali ke kediaman orang tuanya dan Pak Hendra telah bertolak ke Bali menghadiri pertemuan dengan rekan bisnisnya. Sementara ibu Indri kembali sibuk dengan bisnis butiqnya yang kini semakin besar dan beliau membuka cabang di daerah Cirebon. Sedangkan Rangga sibuk dengan tugas Negara yang di embannya.Hari-hari berlalu, Rangga semakin sibuk dengan tugasnya sebagai seorang prajurit. Ia jarang memiliki waktu untuk dirinya sendiri, apalagi untuk memikirkan tentang Layla.Kriinng!Suatu hari, Rangga menerima panggilan dari Pak Hendra yang sedang berada di Bali. "Halo Pa," sapa Rangga ketika telpon telah tersambung. "Rangga, aku ingin kamu segera datang ke Bali. Papa memiliki sesuatu yang ingin Papa bicarakan d

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 50

    50. Suami Penggantiku Kakak Iparku. Menikahlah Dengan Rangga! Penulis : Lusia SudartiRangga menjatuhkan bobot tubuhnya diseberang Layla. "Kayaknya sih ..." Mereka berdua saling diam dan tak ada yang berbicara.Part 50🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺"Sini Dek, biar Mas gendong sebentar," ucap Rangga kepada Layla. Layla mendongak menatap Rangga dengan canggung, kemudian dia menyerahkan bayi Anjas kepada Rangga. "Jagoan Ab ---"Tiba-tiba Rangga menghentikan kata-katanya, karena salah ucap. Rangga menatap Layla yang juga menatapnya dengan penuh keterkejutan. "Ma ... maksud Mas, jagoan Uwak. Iya jagoan Uwak tampan sekali, mirip Abinya." Layla merasakan jantungnya serasa mau loncat dari tempatnya. Dia sama sekali tidak menduga jika Rangga akan salah ucap seperti itu.Layla meremas jemarinya sendiri, dia benar-benar salah tingkah. Sementara Rangga, pura-pura sibuk berbicara dengan bayi Anjasmara untuk menyembunyikan rasa canggungnya. "Layla ... Mas ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting

  • Suami Penggantiku Kakak Iparku   Bab 49

    49. Suami Penggantiku Kakak IparkuRangga Semakin Salah Tingkah. Penulis : Lusia Sudarti Pak Hendra garuk-garuk kepalanya, karena ketahuan sedang memperhatikan Angela dari kejauhan. "Hehehe, iseng Ma, cuci mata." "Hehehe, Papa bisa aja."Rangga terkekeh melihat kedua orang tuanya yang sedang berantem biasa. Part 49Rangga dan kedua orang tuanya tiba di daerah Karawang. Waktu beranjak semakin siang, ketika Rangga memasuki wilayah tempat tinggal Layla. "Asri sekali daerahnya ya Ma?" kata Pak Hendra sambil mengedarkan pandangan kearah hamparan sawah yang luas membentang. "Iya Pa, disini terasa sejuk, jauh dari kebisingan kendaraan bermotor. Tidak tercemar polusi udara." Ibu Indri menikmati pemandangan yang betul-betul membuatnya terasa damai. Sementara Rangga, tetap fokus mengemudi.Namun, sesungguhnya Rangga tidak setenang itu. Hatinya sedikit gugup, jika mengingat dia akan bertemu adik iparnya, sekaligus wanita yang sangat dicintainya. Ibu Indri menangkap keresahan putranya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status