Share

Bab 133

Penulis: Celine
Kaki Ardi yang panjang dan lurus menghalangi kotakku.

Aku mendongak bingung, lalu bertatapan dengan mata Ardi yang mengejek.

Kemudian, aku mendengarnya berkata, "Dokter Raisa, malam-malam begini, mau pakai trik jual mahal?"

Aku refleks mengernyit, lalu membalas sambil berusaha menahan kekesalanku. "Dokter Ardi salah paham, aku cuma lebih dulu mengosongkan tempatku."

Mendengar kata-kata ini, Ardi tertegun sejenak lalu berkata santai, "Dokter Raisa sudah pikun? Bukannya masih ada satu bulan lebih? Kenapa buru-buru?"

Kenapa buru-buru?

Aku tidak tahu kenapa Ardi bisa mengucapkan kata-kata ini.

Hubungannya dengan Zelda sudah berkembang sampai bisa membelikan Zelda rumah. Untuk apa aku terus tidur di kamar utama ini?

Genggamanku ke kotakku semakin erat. Aku menduduk sambil berkata tenang, "Satu bulan sangat cepat berlalu, lagi pula sekarang sudah nggak cocok."

Setelah itu, aku kembali menarik kotakku, tapi Ardi tidak bermaksud menyingkir. Setelah saling mendorong beberapa kali, Ardi tiba-tib
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Aty
kaya nonyon sinetron indosiar versi novel. muter2 banget weeee. udah geram aku tuh
goodnovel comment avatar
Ani priati Ginting
bertele2 tp sama2 suka tp sama2 egois
goodnovel comment avatar
Lie Xue Ie
jangan lama lama bikin ardy bodoh ya thor, jangan kayak telenovela, jangan bikin hatinya raisa semakin dingin lalu balik lagi dengan cepat setelah banyak disakiti oleh ardy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 418

    Ternyata pelayan itu salah, makanan ini dipesan oleh Ardi.Ardi sungguh mencintai Zelda. Zelda memanglah kekasih dan pujaan hatinya.Ardi merawat Zelda dengan sangat teliti, dia bahkan menyadari kalau Zelda tidak makan dengan baik malam ini dan secara khusus memesankan hidangan koki hotel ini untuk gadis itu.Keraguanku terjawab, hatiku benar-benar damai. Akan tetapi, rasa kesepian dan kepahitan yang mendalam bergejolak di dalam diriku.Itu memang ilusi.Aku keliru, mengira kehadiran Ardi di kamarku, lalu memelukku dan membujukku minum obat merupakan kelembutan yang dia berikan padaku.Aku bahkan secara samar-samar berilusi kalau aku seakan kembali ke tahun pertama pernikahan kami, ketika Ardi masih bersikap lembut padaku.Namun, pada akhirnya semua itu hanyalah ilusi. Kelembutan Ardi tadi hanya sesaat saja dan kami takkan pernah bisa kembali.Sekarang, semua kelembutannya telah dia berikan pada Zelda. Kelembutan dan perhatian yang sangat mendalam, menunjukkan cinta di antara mereka ya

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 417

    Usai mengatakan itu, aku mencondongkan tubuh ke samping. Aku memberi jalan dan memberi isyarat pada Ardi untuk segera pergi.Gadis itu sudah curiga pada hubunganku dengan Ardi, sekarang dia memergoki Ardi yang sedang berada di kamarku. Kalaupun aku membenarkan ucapan Devi dan bilang Ardi sedang menjengukku, itu tidak akan menghilangkan kecurigaan Zelda.Akan lebih wajar kalau aku hanya menjelaskan Ardi ingin meminjam toilet kamarku. Dengan begitu, kekhawatiran Ardi padaku tidak akan terlihat, Zelda juga tidak akan curiga lagi.Kurasa aku benar-benar bijaksana. Aku tidak hanya menyaksikan kebahagiaan suamiku bersama selingkuhannya, tetapi juga membantu menjaga hubungan mereka.Ardi mungkin akan sangat berterima kasih padaku. Saat dia mengingat aku yang begitu peka pada hubungannya, mungkin dia akan segera menandatangani surat cerai itu.Benar saja, setelah aku menjelaskan, kekesalan di wajah Zelda lekas memudar. Dia segera menghampiri dan menggenggam lengan Ardi. "Jadi begitu. Kak Ardi,

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 416

    "Kak Ardi, kenapa kamu ada di kamar Kak Raisa?"Suara Zelda yang penuh tanya terdengar dari belakang Devi, membuat pikiranku benar-benar kosong.Keberuntunganku malam ini sungguh buruk. Pertama, demam sudah membuatku pusing, lalu mimpi buruk membangunkanku sambil menangis, kemudian konflik antara Steven dan Ardi terjadi.Sekarang, bukan hanya Devi yang memergokiku sedang sekamar dengan dua orang pria.Pujaan hati Ardi juga memergokiku.Untuk sesaat, aku merasa seperti Zelda yang telah memergokiku berselingkuh, seolah-olah aku telah merebut kekasihnya.Meskipun secara hukum, Ardi masih suamiku.Sekarang gadis kecil itu menatap wajahku, jari-jarinya mengepal di sisi tubuhnya. Matanya yang bulat dan berbentuk almond itu melebar. Dia mengalihkan pandangannya dari wajah Ardi ke mataku, dia tampak curiga dan marah.Aku merasa sangat bersalah, tetapi aku tak lagi punya energi untuk menjelaskan.Bagaimana lagi aku bisa membela diriku sendiri, melihat situasinya seperti ini? Lagipula, aku bahka

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 415

    Aku tertegun sejenak lagi.Aku tak pernah menyangka Dokter Steven yang bermata licik ini, bisa begitu penuh perhatian.Dia bahkan mengkhawatirkan kondisi perutku, khawatir kalau hanya minum obat saja bisa merusak perutku, jadi dia datang jauh-jauh untuk membawakanku semangkuk bubur.Rasa hangat bergejolak di hatiku. Dia sudah memperlakukanku seperti ini, apa lagi yang bisa kukatakan? Aku segera memberi jalan dan mempersilakan Steven masuk. "Terima kasih, Dokter Steven. Silakan masuk dan duduk.""Aku awalnya khawatir Dokter Raisa tidak berkenan biarkan aku masuk. Sebenarnya, nafsu makanku sedang tidak enak akhir-akhir ini, jadi aku ingin makan sesuatu yang ringan. Aku ingin makan bersama Dokter Raisa." Steven tanpa ragu, tersenyum dan masuk sambil membawa makanannya.Ternyata dia juga belum makan malam.Aku tidak keberatan makan bersamanya, tetapi ….Aku melirik dengan cemas ke arah kamar mandi.Aku baru saja memaksa Ardi masuk ke kamar mandi. Kalau Steven makan bersamaku di dalam ruang

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 414

    Pasti karena kehangatan lembut cahaya bulan ini, membuat semua yang ada di hadapanku terlihat seperti pemandangan dalam mimpi.Aku terdiam di tempat dan tertegun, menyaksikan Ardi mengulurkan tangan dan membelai pipiku dengan lembut. Alisnya yang tebal dan gelap sedikit berkerut, matanya dipenuhi rasa sakit hati dan kebingungan. "Kenapa kamu mencubit dirimu lagi tanpa alasan? Apa tidak sakit?"Kulihat tangannya meninggalkan pipiku, lalu dia duduk di sampingku lagi, membantuku bangun dan duduk di tempat tidur.Kulihat dia meletakkan pil putih di telapak tanganku, lalu membawakan segelas air dan membujukku dengan lembut, "Demamnya sudah sedikit turun, tapi suhu tubuhmu masih panas. Minumlah ini."Aku genggam pil itu dengan linglung dan kaku. Aku merasakan jemarinya yang menyibakkan rambutku dari pelipis, lalu dia mengambil tisu dan dengan hati-hati menyeka air mata dari telingaku.Gerakannya yang lembut dan takut menyakitiku, justru membuatku makin linglung.Apakah Ardi pernah seperhatia

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 413

    Aku jatuh ke dalam pelukan hangat ini, aku tak kuasa menahan diri dan memeluk tubuhnya erat-erat. Air mataku menggenang."Ardi, aku sangat takut," ucapku tersedak.Aku benar-benar ketakutan. Perasaan saat aku ditendang, rasa panik, perasaan terus-menerus terjatuh dari tebing, rasa takut melihat diriku yang hampir dijemput oleh dewa kematian, semua itu membuatku diliputi rasa takut yang tak kunjung hilang.Aku memejamkan mata, membiarkan air mata mengalir dari mataku dan sampai masuk ke telingaku. Rasa panik di hatiku perlahan mereda.Aku tahu kalau aku sedang bermimpi buruk.Namun, mimpi itu begitu nyata, perasaannya begitu nyata sampai aku tak kuasa menahan tangisanku.Senang rasanya kalau aku bisa bangun sekarang. Mulai sekarang, aku akan sangat berhati-hati. Aku akan berjalan dengan hati-hati untuk melindungi diriku sendiri.Namun, kenapa aku melihat Ardi di dalam mimpiku? Kenapa Ardi yang menangkapku di dasar tebing ini?Seharusnya dialah yang menendangku dari belakang, saat kami b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status