Share

Bab 241

Author: Celine
Kata-katanya ini membuat semua orang tertegun, termasuk aku.

Seingatku, Rian seharusnya suka merendah dan tidak suka menonjolkan diri. Biasanya dia juga selalu bersikap sopan, sekarang ucapannya seperti mengandung duri, sangat terus terang, sangat berbeda dengan sifat dia yang biasanya.

Apalagi di depan begitu banyak rekan kerja.

Dia bahkan menekankan kami jadi dekat setelah melewati banyak rintangan bersama.

Kalimat ini terdengar seperti ada makna tersirat, sampai-sampai setelah terdiam sesaat, semua orang mulai saling berbisik.

Sikap mereka ini entah kenapa membuatku merasa tegang.

Namun, Rian sedang membantuku, jadi tidak cocok kalau aku melawan atau menyangkal.

Mungkin menyadari apa yang kupikirkan, Rian segera menambahkan, "Waktu begitu banyak pria-pria kekar dan besar mengejar kami, Dokter Raisa yang mendesak mereka dengan nyawanya sendiri, baru aku bisa selamat. Aku sekarang cuma memesankan minuman untuknya, kalau di zaman dulu, aku mungkin harus bayar dengan sisa hidupku."

Semu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 874

    Hasan tidak bisa tersadar lagi.Ardi juga sudah berusaha, tetapi Hasan tetap tidak bisa tersadar.Mungkin dia sendiri yang tidak ingin bangun. Dia lebih memilih tenggelam dalam tidur untuk waktu yang lama daripada bangun untuk menghadapi dunia nyata.Tangga itu tidak terlalu tinggi, serta sudah dipasangi karpet. Konsekuensi terjatuh dari sana tidak terlalu serius.Mungkin Hasan takut menghadapi Tommy, jadi dia tidak mau bangun.Perayaan tahun baru ini tidak berjalan sehangat yang aku bayangkan. Sebaliknya, aku tenggelam dalam kesedihan yang sunyi.Rena tidak membuat masalah denganku.Namun, aku tahu bahwa dia sebenarnya memiliki dendam padaku. Meskipun Hasan tidak didorong jatuh dari tangga oleh seseorang, dia dipaksa untuk melompat dari tangga. Tommy yang memaksanya untuk melompat.Meskipun Hasan dan Tommy memang sudah memiliki hubungan sejak awal, Tommy memegang rahasia Hasan. Dia mampu memaksa Hasan melompat dari tangga juga mungkin karena hal lain.Namun, Rena dengan keras kepala p

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 873

    Pria ini sangat menggemaskan.Aku menahan tawa, mengangguk dengan berpura-pura serius. "Ya, asam sekali. Apa kamu tadi makan lemon?""Tidak mungkin ...." Ardi berkedip, tiba-tiba menunduk untuk menangkup wajahku, lalu menciumku dalam-dalam.Suaranya tidak terdengar dengan jelas, "Aku tidak suka yang asam. Pasti kamu yang salah mencicipinya. Kalau begitu, cobalah lagi, lihat apakah rasanya asam atau manis."Aku sudah tahu bahwa Ardi adalah pria yang licik. Kebingungannya itu semua hanya sandiwara.Aku kembali terkurung dalam pelukannya, tidak bisa melepaskan diri.Tidak mengejutkan jika masakan kami berakhir gosong. Akhirnya, kami hanya bisa memakan bubur dan bakpao. Namun, Ardi memakannya dengan sangat gembira.Setelah selesai sarapan, aku dan Ardi pergi ke rumah sakit bersama.Meskipun semua orang sangat memperhatikanku, berusaha tidak membuatku terlalu lelah, pekerjaan di departemen anestesi sangatlah sibuk. Setelah satu hari penuh, aku tetap merasa pegal-pegal dan sangat lelah.Menj

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 872

    Jari Ardi yang mengetuk sandaran sofa berhenti. Dia mengangkat kepala untuk melihat Gordon, pandangannya dalam dan tak terduga.Gordon bangkit berdiri, lalu sedikit membungkuk. "Tenang saja, aku pasti akan menangkap tikus yang bersembunyi di tempat gelap itu."Suasana menjadi makin tegang, sementara hatiku terasa berat.Memang ada tikus yang bersembunyi di sekitarku, sangat licik dan jahat. Tidak akan mudah untuk kami bisa menangkap orang ini.Aku juga bisa menebak metode Gordon untuk menangkap tikus ini. Dia ingin menggunakan dirinya sendiri sebagai umpan, memikat pihak lawan untuk bertindak, lalu memanfaatkan kesempatan untuk menangkapnya.Hanya saja, ini terlalu berbahaya."Jaga dirimu baik-baik." Mata Ardi yang dalam menatap tajam wajah Gordon, nadanya terdengar serius."Tenang saja, aku akan baik-baik saja." Tawa Gordon justru terdengar riang.Setelah berkata demikian, Gordon bangkit dan pergi. Ardi mengantarnya sampai pintu. Setelah menutup pintu, Ardi langsung berjalan ke arahku

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 871

    Dasar tukang cemburu!Aku hanya melihat polisi itu sedikit lebih lama, tetapi dia langsung memprotes.Namun, untuk mencegah pria ini terus cemburu, aku langsung menarik kembali pandanganku. "Tentu saja Pak Ardi lebih tampan. Pak Ardi adalah pria yang paling tampan di hatiku."Ardi melengkungkan bibirnya membentuk senyuman puas.Aku juga menarik kembali pandanganku sambil berpikir dalam hati, 'Mungkin karena akhir-akhir ini terlalu banyak kejadian yang terjadi, aku terlalu tegang dan sensitif, lalu menjadi terlalu waspada.'Untungnya Ardi segera membawaku kembali ke Armand, menemaniku mandi, serta mengeringkan rambutku. Aku pun dengan cepat tertidur dalam pelukannya.Tidurku malam itu tidak terlalu nyenyak, tetapi aku tidur cukup lama. Keesokan paginya ketika aku bangun, sinar matahari sudah masuk ke dalam menembus tirai putih, langsung memenuhi ruangan dengan cahaya.Aku menyipitkan mata dan duduk, tetapi menemukan bahwa tempat di sampingku sudah kosong. Ardi tidak ada di sisiku. Ke ma

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 870

    "Apa?" Aku menoleh menatap Ardi.Jari panjang Ardi dengan lembut mencubit hidungku. "Suamimu ini paling suka mendengarmu mengatakan kalau kamu merindukanku dan kamu menyukaiku. Raisa, kamu harus lebih sering mengatakannya. Makin sering kamu mengatakannya, suamimu ini akan makin mencintaimu.""Gelar ahli itu kamu berikan sendiri pada dirimu, 'kan?" Aku memutar bola mataku. "Aku curiga kamu sedang memanipulasiku. Jangan-jangan kalau aku tidak mengatakan aku merindukan dan menyukaimu, kamu tidak akan mencintaiku lagi, ya?"Aku sudah tahu bahwa tidak ada gunanya mendengarkan kata-kata Ardi. Pria ini jelas-jelas sedang membohongiku."Tentu saja tidak." Ardi langsung menyangkal, lalu tersenyum sampai matanya melengkung. "Meskipun kamu tidak mengatakan kamu menyukai dan merindukanku, aku tahu kalau kamu memang sangat mencintaiku.""Dasar tidak tahu malu." Pipiku kembali terasa panas, aku merasa malu sampai mendorongnya dengan kuat.Namun, dalam hati aku tahu bahwa aku menjadi sangat malu kare

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 869

    Akhirnya, Ardi yang menarikku bangun. Dia berkata, "Sayang, kamu sudah membuat baju pasien Ibu basah karena air matamu."Baru pada saat itu aku menghentikan air mataku, berbalik pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah.Nyonya Lina baru saja terbangun, jadi kondisinya masih belum terlalu baik. Tadi dia sudah bicara begitu banyak, jadi sekarang dia terlihat agak lelah. Aku ingin menjaganya, tetapi Nyonya Lina dengan tegas menolak, "Kamu sedang hamil, bagaimana mungkin kamu menemani seorang pasien? Lagi pula, kalau kamu menemaniku di sini, aku malah akan mengkhawatirkanmu, tidurku pun jadi tidak nyenyak. Ardi, cepat bawa dia pulang."Reaksi kehamilanku memang agak berat. Tidak hanya muntah-muntah, tetapi aku juga mudah mengantuk. Hari ini terlalu banyak hal yang terjadi, jadi aku memang merasa tubuhku benar-benar lelah.Namun, aku masih mengkhawatirkan Nyonya Lina. Untungnya Ardi sudah menyiapkan perawat yang terpercaya sejak awal. Aku menyelimuti Nyonya Lina dengan baik, baru kemudian

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status