Share

Bab 281

Author: Celine
Tiga pasang mata saling memandang satu sama lain.

Saat Ardi melirik ke belakangku, aku melihat ekspresi terkejut melintas di mata Ardi yang biasanya terlihat tenang. Akan tetapi itu hanya sekilas saja, lalu sorotan matanya yang terkejut itu langsung berubah mengejek.

Sedangkan Rian yang berdiri di belakangku juga tidak menyangka bisa bertemu Ardi pada jam segini. Dia melangkah ke depan dan berkata, "Ardi, ternyata memang kamu?" Kenapa kamu bisa berada di sini?

Ardi tidak segera menjawab, matanya yang dingin itu tertuju pada wajahku lagi. Dengan santai, dia berkata, "Bukankah pertanyaan ini seharusnya kamu tanyakan pada Dokter Raisa?"

Rian kebingungan lagi, dia menebak, "Ardi juga datang karena urusan paman, ya?"

Ardi tetap tidak berbicara, tetapi sekujur tubuhnya memancarkan aura tidak terlihat yang membuat orang merasa sangat tertekan.

Manajer Frandy juga menyadari kalau ada yang tidak beres, dia pun menyeka keringat di dahinya. Dengan panik, dia melangkah maju dan menjabat tang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 282

    Sepuluh menit kemudian, kami sudah sampai di kamar suite di lantai paling atas. Tempat ini jauh lebih luas dari yang aku bayangkan. Di dalam ruangan juga terdapat berbagai jenis tanaman hijau. Sinar matahari masuk melalui jendela kaca yang menjulang dari langit sampai kaki lantai. Suasana di sini membuat orang merasa nyaman dan bersemangat hidup.Kesan pertamaku terhadap tempat ini, bersih dan luas. Dalam ruangan ini juga disediakan kursi sofa dan meja kecil buat anggota keluarga pasien yang datang membesuk.Di sini juga terdapat perawat intensif.Konon katanya para perawat di sini memiliki sertifikat perawat senior. Mereka lebih profesional dan lebih teliti dalam merawat pasien.Setelah mengunjungi seluruh kamar suite di sini, aku memiliki kesan kalau para pasien di sini bukan sedang menjalani terapi penyembuhan, melainkan sedang berlibur.Setelah Manager Frandy selesai memperkenalkan fasilitas yang ada di sini, dengan sopan dia berkata, “Kira-kira seperti ini keadaan di sini. Kalau m

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 281

    Tiga pasang mata saling memandang satu sama lain. Saat Ardi melirik ke belakangku, aku melihat ekspresi terkejut melintas di mata Ardi yang biasanya terlihat tenang. Akan tetapi itu hanya sekilas saja, lalu sorotan matanya yang terkejut itu langsung berubah mengejek. Sedangkan Rian yang berdiri di belakangku juga tidak menyangka bisa bertemu Ardi pada jam segini. Dia melangkah ke depan dan berkata, "Ardi, ternyata memang kamu?" Kenapa kamu bisa berada di sini? Ardi tidak segera menjawab, matanya yang dingin itu tertuju pada wajahku lagi. Dengan santai, dia berkata, "Bukankah pertanyaan ini seharusnya kamu tanyakan pada Dokter Raisa?" Rian kebingungan lagi, dia menebak, "Ardi juga datang karena urusan paman, ya?" Ardi tetap tidak berbicara, tetapi sekujur tubuhnya memancarkan aura tidak terlihat yang membuat orang merasa sangat tertekan. Manajer Frandy juga menyadari kalau ada yang tidak beres, dia pun menyeka keringat di dahinya. Dengan panik, dia melangkah maju dan menjabat tang

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 280

    "Begini saja, aku ingat hari ini Dokter Raisa shift malam." Mendengarku tidak berbicara, Rian berkata, "Sekarang aku pergi menjemputmu di rumah sakit, kita sama-sama selesaikan masalah ini, ya?"Awalnya pagi-pagi merepotkan Rian saja aku sudah merasa tidak enak hati, mana mungkin menyuruhnya datang menjemputku lagi."Begini saja, kita ketemu di pintu masuk pusat rehabilitasi."Rian langsung setuju.Setengah jam kemudian, aku dan Rian bertemu di pintu masuk pusat rehabilitasi. Begitu sampai, aku melihat lima pegawai pusat rehabilitasi datang menyambut kami. Aku kenal orang yang berjalan paling depan, yaitu penanggung jawab pusat rehabilitasi, Manajer Frandy.Dia menyapa Rian dengan penuh hormat.Sikapnya sangat merendah.Begitu melihatku, Manajer Frandy juga terkejut. "Ternyata teman yang dimaksud Dokter Rian adalah Nona Raisa?"Rian melihatku dengan bingung lalu berkata, "Dokter Raisa kenal juga sama Manajer Frandy?"Teringat beberapa kali datang bersama Ardi juga bertemu dengan Manaje

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 279

    Aku tidak menyangka ibuku menargetkan Rian.Meski bilang begini agak kurang pantas, tapi orang lain tidak tahu kalau aku menikah dengan Ardi, tapi ibuku tahu. Di saat seperti ini, dia berkali-kali meminta bantuan Rian, sedikit banyak termasuk memanfaatkan niat baiknya.Sama saja dengan mencari kuda sambil mengendarai kedelai.Apalagi Rian sudah sangat banyak membantu kami, agak tidak bermoral kalau ibuku memanfaatkannya seperti ini.Mendengar ucapanku, ibuku memutar bola matanya lalu berkata, "Teman saling membantu itu normal. Lagi pula, aku juga cuma asal bilang saja, Rian mau membantu kita, mana ada maksud memanfaatkan?"Jelas-jelas hanya alasan.Aku menatap ibuku lalu berkata, "Kalau begitu, sekarang kamu telepon Dokter Rian, bilang masalah ayahku sudah selesai."Ibuku jelas-jelas tertegun sejenak lalu dia menunjuk jam dinding sambil berkata, "Kamu nggak lihat sekarang sudah jam berapa? Sekarang mungkin Rian sudah istirahat, dia seharian lari ke sana kemari, nggak bagus kalau sampai

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 278

    Dia sebenarnya sama sekali tidak pernah menyukaiku, 'kan?Kalau tidak, mana mungkin tega berkali-kali memperlakukanku sedingin ini?Bukannya memang demi suatu hari bisa menikahi Zelda secara terang-terangan?Aku tahu, aku tahu semuanya, tapi hatiku tetap saja terasa seperti retak, sangat sakit.Air mataku tanpa sadar mengalir keluar. Setelah mengepal tanganku erat-erat, aku baru berhasil menahan rasa sakit dan sedihku. Kemudian, aku berkata sambil berpura-pura tenang, "Baik, kalau begitu, kuserahkan urusan ini pada Dokter Ardi. Kami masih ada urusan lain, permisi."Selama perjalanan kembali, aku dan ibuku tidak bersuara. Waktu sudah hampir tiba di rumah sakit, dia akhirnya tidak tahan lagi dan berkata, "Kamu benar-benar terlalu rugi. Biasanya orang menikah dengan keluarga kaya punya pengakuan, punya uang. Kamu malah melayani Ardi selama tiga tahun tanpa mendapatkan apa-apa, terus disindir terus sama Yuliana. Benar-benar keterlaluan!"Aku juga merasa sangat kesal.Namun, aku tahu sekara

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 277

    Begitu mendengar kata "cerai", semua orang yang ada di sini langsung tertegun, suasananya langsung hening.Ibu mertuaku melihatku seperti melihat sesuatu yang ajaib. Setelah terdiam beberapa detik, dia berkata kesal, "Kalau aku nggak salah ingat, ini bukan pertama kalinya kamu mengungkit cerai. Dulu, pernikahan ini terjadi karena Keluarga Wijaya berniat berterima kasih atas pertolongan Hasan terhadap Ardi. Tapi ini bukan berarti kalian boleh menganggap pernikahan ini sebagai permainan anak kecil, berkali-kali mengancam kami dengan perceraian!"Setelah itu, dia melihat Ardi lalu menunjukkan sikap angkuhnya. "Kamu kira Ardi nggak berani cerai denganmu?"Ardi tentu saja berani.Aku tahu apa yang dimaksud ibu mertuaku di balik ucapannya yang panjang lebar itu. Maksudnya adalah alasan Ardi tidak bercerai denganku bukan karena Keluarga Wijaya menghargaiku, melainkan karena perjanjian antara kedua keluarga. Meski tidak banyak yang tahu tentang hal ini, bagaimanapun juga, ini berkaitan dengan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status