Share

Bab 310

Author: Celine
Setelah rasa sakit yang tajam itu, muncul kesedihan mendalam. Dingin yang dibawa Ardi saat masuk tadi meresap ke dalam tubuhku, punggungku terasa sakit. Sepertinya aku berdiri terlalu lama, tulang belakangku tidak kuat menahan beban kesedihan ini.

Namun, aku sudah menduga semua ini akan terjadi.

Sebelumnya Ardi setuju untuk membuat surat perjanjian cerai, hanya saja waktunya tidak tepat. Sekarang setelah kejadian ini, dia pasti juga mengira aku yang melaporkannya, jadi dia tidak akan ragu untuk menandatanganinya.

Aku berusaha tetap tegak sambil mendengar Ardi mengantar ibu mertua pergi. "Sudah larut, Ibu istirahat saja dulu."

Sebelum pergi, ibu mertuaku masih berpesan, "Ardi, jangan ditunda lagi, semakin cepat semakin baik."

Saat Ardi kembali, aku sudah di ruang ganti, melepas jas putih dan bersiap untuk mandi.

Aku terlalu kedinginan, dari dalam sampai luar. Aku ingin segera berendam dalam air hangat, meredakan rasa sakit yang mendalam ini.

Namun, sebelum sempat menggantung jas putih,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Goez Titatar Sunda
ini mah si raisa nya yg banyak meweknya ah
goodnovel comment avatar
Noor Has
bosen........
goodnovel comment avatar
Daily Rohudin
ga sesuai judul isinya jauhhh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 886

    Langsung pulang?Aku terdiam sejenak, lalu segera tersadar. Aku menatap wajahnya yang tersenyum puas dengan tatapan tidak percaya. "Apa kamu berbohong padaku?"Pria sialan ini ternyata membohongiku.Sakit perutnya tadi, kelemahannya sampai wajahnya pucat, serta dahinya yang berkeringat, ternyata semuanya bohong. Semua hanya untuk menipuku.Ardi hanya ingin memisahkanku dari Rena, lalu membuatku pulang ke rumah bersamanya.Namun, apakah dia perlu sampai melakukan ini?"Maafkan aku, Sayang. Aku tahu aku salah, aku tahu kamu marah. Kalau begitu, pukul aku saja." Ketika melihatku marah, senyum di wajah Ardi langsung menghilang, Dia berdiri dengan patuh di hadapanku, menundukkan kepalanya, lalu mengakui kesalahan dengan sikap yang sangat baik.Aku sangat marah sampai menggertakkan gigi. Aku mengangkat telapak tanganku tinggi-tinggi, hendak menampar ke arah wajah Ardi.Ardi berdiri di hadapanku sambil memejamkan matanya, tetapi tubuhnya tetap berdiri diam di sana, bahkan wajahnya tidak mengh

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 885

    Aku ingin membujuk Ardi, tetapi wajah Ardi tiba-tiba memucat pada saat ini. Keningnya mengerut, telapak tangannya yang lebar menutupi area perutnya, sementara wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan. "Sayang ...."Suaranya serak dan rendah, seperti berusaha keras menahan rasa sakit, tetapi tidak mampu menahannya.Hatiku seperti dicengkeram oleh tangan tak terlihat. Aku segera melepaskan Rena, langsung menopang lengan Ardi, lalu berteriak dengan panik, "Sayang, ada apa?""Aku …. Perutku sangat sakit." Kondisi Ardi terlihat makin buruk.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aku menopangnya sambil berjalan keluar, "Karena perutmu sakit, kita harus pergi ke departemen penyakit dalam."Di belakangku, Rena masih memanggil, "Kak, kamu belum makan ....""Aku tidak akan makan!" kataku tanpa menoleh.Ardi sudah kesakitan seperti ini, bagaimana bisa aku masih memiliki waktu untuk makan? Sekarang aku hanya ingin segera membawa Ardi menemui dokter, membantunya menghilangkan rasa sakit.Di belakang, n

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 884

    Suasana di ruang perawatan langsung berubah.Rena yang matanya masih berkaca-kaca tidak terisak lagi. Sebaliknya, sepasang mata besarnya melotot menatap Ardi, lalu dia berkata dengan penuh percaya diri, "Kak Ardi, aku tidak salah, 'kan? Meskipun waktu itu aku tidak ada di rumah, aku mengetahui semua hal ini. Waktu itu kamu sering membuat kakakku merasa kesal, aku juga mengetahui semuanya. Kamu sudah melakukan cukup banyak kesalahan.""Diam! Aku memiliki alasan, aku ...." Ardi tidak bisa menahannya lagi, langsung memotong ucapan Rena dengan teriakan tajam.Karena suaranya yang keras dan melengking, Ardi hampir mengagetkan Nyonya Lina yang sedang berbaring di tempat tidur. Nyonya Lina sedikit menggerakkan kepalanya, seperti akan terbangun. Aku segera menarik Ardi, memberi isyarat agar dia diam.Ardi dan Rena juga menyadari gerakan Nyonya Lina pada saat ini. Keduanya langsung menutup mulut.Namun, di antara kedua orang ini sudah mulai muncul ketegangan yang terpendam. Wajah Ardi tampak mu

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 883

    Setelah mengatakan ini, aku terdiam sejenak. "Lupakan saja. Mulai sekarang jangan masuk ke dapur lagi. Kamu tidak memahami hal-hal ini, jangan mencobanya lagi. Kalau nanti kamu ingin makan sesuatu, langsung katakan saja pada Kakak. Kakak yang akan membuatkannya untukmu.""Ya!" Mata Rena tampak berkaca-kaca, tetapi saat mendengar ini dia tiba-tiba mengangkat kepalanya untuk menatapku dengan mata berbinar, lalu dia berkata dengan nada yang penuh kejutan dan harapan, "Kak, apa kamu masih bersedia memasak untukku?""Kenapa? Apa kamu tidak suka makan masakanku?" Aku sedikit mengangkat alisku sambil menatapnya. "Dulu kamu paling suka makan masakan Kakak. Kamu adalah pelanggan paling setiaku."Ketika perusahaan Hasan mengalami masalah dulu, dia begitu cemas dan kewalahan, selalu tidak berada di rumah.Pada saat itu, Nyonya Lina mengetahui masalah perselingkuhan Hasan dengan sekretarisnya. Jadi, dia mengikuti Hasan setiap hari, takut Hasan akan pergi menemui sekretarisnya itu secara diam-diam.

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 882

    Rena menangis tersedu-sedu dalam pelukanku. Makin banyak dia berbicara, makin dia merasa sedih.Hatiku seperti dihantam sesuatu, meleleh sepenuhnya. Aku tidak bisa menahan diri untuk memeluk Rena dengan lebih erat, ingin menangis sekaligus ingin tertawa. "Gadis bodoh, kita ini saudara, kakak beradik. Masalah apa yang tidak bisa dibicarakan? Kenapa kamu buru-buru pulang hanya demi memasak untukku? Tanganmu itu tangan untuk melukis, kapan kamu pernah memasak?"Benar-benar gadis yang konyol. Di hatinya, Rena tahu bahwa dia sudah salah paham padaku, juga merasa bersalah padaku, tetapi dia tidak bisa mengatakannya. Dia bersikeras melakukan sesuatu sebagai tindakan nyata untuk mengungkapkannya.Apa pun yang dia lakukan tidak masalah, tetapi dia malah memilih memasak untukku. Tak apa jika dia hanya memasak, tetapi itu malah membuat jarinya terbakar.Ketika mendengar kata-katanya ini, aku tidak bisa menahan tawa. Hanya saja, air mataku tidak bisa ditahan lagi ketika aku tertawa.Aku merasa san

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 881

    Meskipun Rena biasanya terlihat seperti gadis kecil yang tidak banyak bicara, aku sebagai kakaknya sangat memahami karakternya.Sebenarnya Rena memiliki temperamen yang sangat buruk.Biasanya Rena tidak akan menunjukkan sifat buruknya dengan mudah, tetapi begitu ada yang memprovokasi dan benar-benar membuatnya marah, ledakan amarahnya akan seperti gunung berapi.Saat masuk tadi, aku sudah melihat wajah Rena yang memerah, dengan ekspresi yang tidak ramah. Sekarang Ardi malah salah menuduhnya, jadi Rena pasti akan membuat keributan besar.Aku sebenarnya tidak takut Rena marah padaku. Hanya saja, Nyonya Lina tadi sudah menghabiskan banyak tenaga untuk berbicara dengan kami. Saat ini adalah waktu yang tepat baginya untuk beristirahat dengan baik. Jika Rena membuat keributan besar, Nyonya Lina pasti akan terbangun lagi.Terbangun bukan masalah besar, yang paling penting Nyonya Lina pasti akan merasa khawatir tentang hal ini. Sepanjang hidupnya, Nyonya Lina sudah terlalu banyak memikirkan be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status