Share

Bab 327

Author: Celine
Wajah Ardi berubah suram, senyum di wajahnya lenyap sepenuhnya dan bibirnya menegang. Di balik kacamata berbingkai peraknya, sudut matanya memerah. Kemarahan di matanya itu bagaikan angin topan yang meniup kencang, mampu menggulung ombak besar. "Oke, Raisa, kamu sungguh hebat."

Aku menatap matanya yang merah, tanpa menghindar ataupun mengalah. "Terima kasih, sama-sama."

Nyonya Larasati benar-benar berlebihan. Dia benar-benar ingin aku memberi Ardi kesempatan lagi. Kesempatan apa? Kesempatan untuk mengejekku, mencemooh dan mempermalukanku?

Lupakan saja.

Saat ini, aku tidak takut apa pun. Rian dan aku hanyalah teman biasa. Kalau mau mencurigai, hubungan Ardi dan Zelda yang lebih pantas dicurigai.

Aku tidak ingin terus memanjakan Ardi. Aku tidak takut hukuman hanya karena melanggar kontrak.

Lagipula, kami bisa bercerai dalam satu atau dua hari ini.

Badai di antara kami semakin kuat, darahku pun bergejolak kuat.

Ardi berada di dalam mobil, sedangkan aku berada di luar mobil. Dia berada di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 330

    Aku tidak menyangka Ardi akan muncul di pintu ruang rapat sekarang.Aku makin tidak menyangka dia berbicara untuk membelaku begitu dia muncul.Dia berdiri di pintu, mengenakan jaket panjang hitam yang membuatnya tampak lebih tinggi dan tegap. Kemeja putih sederhana dan dasi hitamnya membuat wajahnya tampak tajam dan cakap. Seperti biasa, temperamennya lugas dan tegas.Namun, sosoknya itu membuat orang merasa aman.Aku menatap Ardi dan tertegun sejenak.Terakhir kali aku melihatnya saat di jalan tadi malam. Dia berdebat denganku dari dalam mobil, sampai akhirnya dia menginjak pedal gas dan pergi meninggalkan aku, istrinya sendirian di pinggir jalan di tengah malam.Aku masih ingat dengan jelas, situasi dan perasaan saat itu. Rasa dingin menusuk tubuhku. Akan tetapi, ketika dia muncul saat ini, dia tidak menyalahkan aku karena telah salah menuduh Zelda, si pujaan hatinya. Sebaliknya, dia berdiri membelaku dan berhadapan langsung dengan Jessy.Apakah ini benar-benar terjadi?Tatapan Ardi

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 329

    "Aku benar-benar tidak tahan melihat dia yang seperti ini. Dia terus mengincar Zelda, mencurigai orang padahal tidak ada bukti. Dia sudah membuat Zelda menangis kemarin pagi. Sekarang rumah sakit sudah mengetahui kebenarannya, tapi mereka masih terus mengintimidasi Zelda. Kenapa mereka begitu yakin kalau Zelda yang melakukannya?" Suara Jessy sangat keras, bahkan terdengar begitu lantang di dalam ruang rapat.Setelah mengatakan itu, dia menatap Rian. "Dokter Rian, aku tahu kamu mau membela Dokter Raisa. Tapi, bahkan kalau kamu ingin mengejar Dokter Raisa, kamu tidak bisa sembarangan menuduh Zelda tanpa mengetahui kebenarannya, 'kan?"Jessy ini, selalu saja menyebut nama Zelda. Dia tampak seperti kakak kandung bagi Zelda, tetapi dia selalu menyalahkan Zelda atas segala masalah ini. Apakah ucapannya ini benar-benar demi kebaikan Zelda?Rian pun marah dan tampak sangat muram. "Bu Jessy, kamu ….""Jessy, jangan impulsif, kita semua rekan kerja, duduk dan bicaralah baik-baik." Dokter Hendra

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 328

    Rumah sakit menangani kasus ini lebih cepat dari yang aku perkirakan. Hanya butuh satu hari, mereka sudah menemukan si pelaku.Aku sedikit terkejut. Dalam perjalanan ke ruang rapat bersama kepala perawat dan Devi, kepala perawat tersenyum dan berkata, "Dokter Roni sangat mementingkan masalah ini, jadi penyelidikannya juga sangat cepat. Tapi, Rian juga sudah berkontribusi dalam hal ini. Kamu tidak tahu saja kalau orang ini selalu merasa cemas ketika melihatmu menghadapi masalah."Rian ternyata sudah membantuku lagi.Sebenarnya, meskipun kepala perawat tidak mengatakannya, aku bisa menebak kalau Rian sangat peduli dengan masalahku. Kemarin, dia mendesak seseorang untuk membantuku mengganti lokerku. Memikirkan apa yang dia katakan padaku tadi malam, hatiku pun menghangat.Aku sungguh beruntung memiliki teman seperti itu.Setelah tiba di ruang rapat, aku mendapati kalau staf departemen bedah saraf juga ada di sana. Zelda duduk di sebelah Jessy. Keduanya berbicara dengan suara pelan. Mata m

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 327

    Wajah Ardi berubah suram, senyum di wajahnya lenyap sepenuhnya dan bibirnya menegang. Di balik kacamata berbingkai peraknya, sudut matanya memerah. Kemarahan di matanya itu bagaikan angin topan yang meniup kencang, mampu menggulung ombak besar. "Oke, Raisa, kamu sungguh hebat."Aku menatap matanya yang merah, tanpa menghindar ataupun mengalah. "Terima kasih, sama-sama."Nyonya Larasati benar-benar berlebihan. Dia benar-benar ingin aku memberi Ardi kesempatan lagi. Kesempatan apa? Kesempatan untuk mengejekku, mencemooh dan mempermalukanku?Lupakan saja.Saat ini, aku tidak takut apa pun. Rian dan aku hanyalah teman biasa. Kalau mau mencurigai, hubungan Ardi dan Zelda yang lebih pantas dicurigai.Aku tidak ingin terus memanjakan Ardi. Aku tidak takut hukuman hanya karena melanggar kontrak.Lagipula, kami bisa bercerai dalam satu atau dua hari ini.Badai di antara kami semakin kuat, darahku pun bergejolak kuat.Ardi berada di dalam mobil, sedangkan aku berada di luar mobil. Dia berada di

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 326

    Mata Rian langsung berbinar setelah mendengar jawabanku.Suaranya masih selembut sebelumnya. "Dokter Raisa, kamu harus bahagia. Semoga kamu bahagia."Aku menatap wajah tampannya yang terpantul cahaya langit-langit mobil yang berwarna penuh kehangatan. Melihat senyumnya yang hangat, jantungku berdebar kencang. Aku tersenyum lagi dan berjanji padanya dengan suara yang lembut, "Baik."Rian tersenyum dan melambaikan tangan padaku, lalu mobilnya melaju pergi.Aku memerhatikan lampu mobilnya yang menghilang di kegelapan malam, lalu aku berbalik. Aku bersiap untuk menyeberang jalan dan kembali ke Armand Resident.Namun, baru saja aku berbalik dan hendak melangkah, tiba-tiba suara tawa menyindir terdengar di telingaku. "Huh."Hari sudah larut malam, lalu lintas di jalan ini tidak terlalu ramai. Hampir tidak ada orang saat ini, hanya ada beberapa mobil yang terparkir diam di pinggir jalan. Aku benar-benar terkejut dengan suara yang muncul tiba-tiba itu.Tanpa sadar aku memeluk erat lenganku, ke

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 325

    Hatiku kembali terasa hangat lagi. Aku menatap Rian dan bahkan tidak tahu harus berkata apa.Rian melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh. "Pergilah."Lihatlah betapa jauh perbedaan mereka.Suamiku yang kucintai selama tiga tahun, tidak peduli ketika melihatku diusik. Sebaliknya, dia malah menyalahkan aku karena telah berbuat salah pada pujaan hatinya.Dia tidak mencintaiku, jadi dia tidak bisa melihat rasa malu dan kesedihanku. Tentu saja dia tidak akan melakukan hal-hal kecil seperti ini untukku.Dia bahkan tidak sebaik Rian yang hanya seorang teman bagiku.Dalam perjalanan pulang, ponselku bergetar. Ada pesan masuk dari Nyonya Larasati. [Raisa, kejadian malam ini sepertinya salah paham. Aku selalu merasa Ardi datang mengantarkan makanan untuk kita. Kalau tidak, kenapa kotaknya sebesar itu? Lagipula, dia sudah mengantarkannya pagi dan siang tadi. Mustahil dia tidak mengantarkannya malam ini. Jangan marah padanya. Bagaimana kalau kamu coba bicarakan lagi dengannya?]Nyonya Larasati

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status