Share

Bab 362

Penulis: Celine
Ardi sedang menyalahkanku.

Dia menuduhku sudah membawa masalah kami berdua ke ibu mertuaku demi mendapatkan sedikit uang.

Tatapannya yang dingin bagaikan pisau dan menusuk hatiku. Rasa sakit yang menusuk ini membuatku hampir tak mampu berdiri dengan tegak. Aku hanya bisa melihat sosok Ardi yang berbalik dan pergi dengan tegas.

"Ardi, ini tidak bisa begini …." Ibu mertuaku mengejar langkah Ardi dan ingin menghentikan Ardi.

Namun, Ardi sudah terlanjur berjalan keluar dari ruang tamu, dia sudah pergi jauh.

Di tengah malam yang gelap, sosoknya yang tinggi tertiup angin. Akan tetapi, bayangannya segera menghilang dan menyatu dengan gelapnya malam.

Ibu mertua tidak lagi mengejar Ardi, dia berbalik, lalu memelototiku dan Nyonya Larasati. Dadanya tampak sesak karena marah. "Kalian Keluarga Larasati benar-benar pandai mencari kesempatan. Raisa, aku seharusnya tidak mengharapkanmu!"

"Seharusnya aku yang bilang begitu padamu, Yuliana. Keluarga Wijaya-mu yang pandai mencari kesempatan! Awalnya, Ha
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Merry Ongko
mestinya buktinya jgn bekas cupang....rasia mestinya cerita ke ibunya di Sardi beliin Zelda rumah mewah...kalau bekas cupang itu mgkn aja Raisa yg melakukan wkt mabuk dan dimandikan itu..jd nya Ardii mikir Risa bohong lg...yah plg bgs sih cerai aja..apalg sesama besan udah kaya sabung ayam gt...
goodnovel comment avatar
kanaa
laki2 kalo lagi pengen sama siapa aja bisa, gk perlu sama Raisa pun bisa. Ardi ini kayam cewe pengen dimengerti padahal sikap dia nih bikin salah paham. kalo suka mah, di pasti tahu gerak-gerik Raisa. suka apa, lagi sakit aja dipaksa utk nolongin kerjaan Zelda yg katanya lebih cerdas pada Raisa.
goodnovel comment avatar
Zulfi Suwahyu
kenapa ya menurutku raisa oon. sekelas dokter lho.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 378

    Tanganku yang memegang pada gagang pintu pun terhenti.Aku terkejut dengan pemandangan di depanku dan keluhan Ardi dengan suara pelan itu. Aku tertegun dan tak bisa tersadar untuk waktu yang lama.Aku terlalu tergesa-gesa tadi, sampai menduga Ardi sedang berbuat jahat pada ayahku. Akan tetapi, ketika aku membuka pintu, aku melihat Ardi sedang menyeka bibir ayahku dengan kapas basah.Gerakannya sangat halus dan lembut, tanpa niat jahat yang kubayangkan tadi.Pada saat ini, gerakannya terhenti oleh suara pintu yang kubuka. Ardi menoleh ke arahku, kami berdua pun saling bertatapan saat aku membuka pintu bangsal sepenuhnya.Ada sedikit rasa terkejut di wajah tampannya, tetapi kelembutan di tatapan matanya belum hilang.Aku akhirnya menyadari kalau aku telah salah paham terhadap Ardi. Dia bukan datang mencari ayahku untuk membuat masalah.Dia benar-benar datang kemari hanya untuk melampiaskan kekesalannya.Dia datang mengadu pada ayahku, menuduhku sudah tidak patuh dan selalu membuatnya mar

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 377

    "Terima kasih." Aku menatap wajah Rian yang lembut dan hanya bisa mengatakan terima kasih dengan pelan.Baik keluhan maupun kesedihan, aku menelan semuanya.Aku memilih untuk menyetujui perjanjian pranikah dengan Ardi, jadi apa pun hasilnya nanti, itulah hasil yang harus kutanggung.Untungnya, semuanya sudah berakhir.Senang rasanya sudah berakhir.Setelah meninggalkan restoran pribadi bersama Rian, dia menyarankan padaku, "Apakah kamu ingin pergi ke bioskop?"Aku menggelengkan kepala.Aku mengerti kalau dia ingin aku bersantai dan mengalihkan perhatianku, tetapi aku benar-benar tidak tertarik untuk pergi ke bioskop sekarang. "Aku agak mengantuk."Aku kurang istirahat selama beberapa waktu ini, sekarang aku sudah kenyang dan sangat ingin tidur.Rian mengangguk. "Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu pulang."Namun, ketika aku benar-benar memasuki Armand, langkahku terhenti lagi.Aku tidak tahu apakah ibu mertuaku sudah pergi atau belum, aku juga tidak tahu apakah Ardi sudah dipang

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 376

    Rian berdiri di sampingku. Tadi, dia masih bersikap tegas di depan Ardi, tetapi sekarang dia tampak bingung. "Maaf, Dokter Raisa, seharusnya aku tidak menyarankan itu tadi …. Aduh, seharusnya aku mengunci pintu kamar VIP terlebih dahulu, agar Ardi dan yang lainnya tidak masuk dan membuatmu tidak senang.""Kamu tidak salah, jangan bilang begitu." Aku nyaris tak mampu menahan gejolak emosi yang menekan dadaku. Aku menatapnya dan memaksakan senyumanku untuk menghiburnya.Kalau aku ingin menyalahkan seseorang, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri karena tidak berguna. Aku jelas terbiasa dengan hubungan Ardi dan Zelda yang mesra di depanku, aku juga sudah terbiasa dengan tuntutan Ardi yang tidak masuk akal padaku. Akan tetapi, ketika menghadapi kedua orang ini, aku masih belum bisa mengendalikan emosiku."Apakah tindakanku barusan sudah membuatmu tidak nyaman? Maaf, aku juga merasa sikapku tadi terlalu tiba-tiba. Tapi, saat aku melihat Ardi memperlakukanmu seperti itu, aku merasa sanga

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 375

    Zelda tiba-tiba bereaksi saat ini, dia buru-buru melepaskan tangannya yang sedang memeluk lengan Ardi. Wajah mungilnya memerah dan dia melambaikan tangannya dengan malu-malu untuk menyangkal. "Tidak, tidak, aku tidak berpacaran dengan Kak Ardi. Kami, kami kemari hanya untuk mencari sarung tanganku yang tertinggal di sini malam itu. Kami tidak, tidak …."Terlalu banyak hal lucu hari ini.Jelas kami hanya makan bersama sebagai sepasang teman, tetapi Ardi menuduh kalau kami berpacaran dan sedang berkencan.Rian yang sebenarnya teman baikku, memegang tanganku dan berpura-pura menjadi pasanganku. Akan tetapi, kekasih sejati yang sudah tidur dengan Ardi berkali-kali, malah dengan putus asa menyangkal hubungan mereka.Aku tidak mengerti. Hubungan Zelda dan Ardi sudah sampai pada titik ini, kenapa mereka masih tidak mau mengakui hubungan mereka yang sudah mendalam?"Zelda." Ardi berbicara saat ini. Dia menyela kata-kata Zelda dengan suaranya yang berat, tatapan matanya melirik pada tanganku da

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 374

    Reaksi Rian di luar dugaanku.Pertanyaan Ardi tadi sangat agresif. Awalnya aku mengira Rian akan sama bingungnya denganku, kukira dia akan menjelaskan pada Ardi kalau kami hanya teman makan bersama, bukan sedang berkencan.Namun, aku tidak menyangka kalau Rian tidak menjelaskan apa-apa. Dia tidak hanya menerima kecurigaan Ardi, tetapi juga bertanya balik pada Ardi, "Apakah Ardi keberatan dengan hal ini?"Meskipun cuaca di luar sangat cerah, angin masih berembus kencang. Angin dingin masuk ke dalam ruang VIP melalui pintu yang masih terbuka. Aku masih merasa kedinginan, meskipun sudah mengenakan jaket Rian.Di tengah udara yang dingin ini, aku dapat merasakan suasana tegang dengan jelas.Rian berada di depanku untuk melindungiku, dia menatap Ardi tanpa bersuara. Sosoknya berubah dari pria yang lembut dan hangat, menjadi tegas dan siap menyerang balik.Wajah Ardi berubah muram. Sekarang dia makin dekat, aku sampai bisa melihat tatapan matanya di balik kacamata berbingkai peraknya. Tatapa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 373

    Namun saat ini, aku melihat sosok yang tidak asing melalui jendela.Lebih tepatnya, ada dua sosok.Ada seorang pria yang bertubuh tinggi dan tegap. Dia mengenakan jaket hitam tebal, yang membuat tubuhnya terlihat makin tegak. Wajahnya tampak dingin dan acuh tak acuh, dia tampak sangat mencolok di tengah halaman restoran pribadi ini. Yang lebih mencolok lagi, ada sosok gadis kecil berpakaian merah muda di sebelahnya. Gadis kecil itu mengenakan pakaian bermerek dan membawa tas berbulu yang imut. Sang gadis memeluk pada lengan si pria, separuh tubuh gadis itu bersandar pada pria tersebut. Sang gadis menatap pada pria sambil mengatakan sesuatu.Wajah gadis itu sangat indah dan dia tersenyum sangat manis.Mereka adalah Ardi dan Zelda.Sinar matahari sekarang terlihat sangat pas. Matahari memancarkan cahaya yang lembut ke arah mereka, persis seperti protagonis pria dan wanita dalam serial TV. Mereka terlihat sangat romantis dan serasi.Aku hanya menatap mereka, merasa seperti sedang menonton

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status