Share

Bab20

Aku bersandar di tembok, menikmati sentuhan air dingin yang jatuh membasahi tubuh. Menangisi nasib yang terasa pahit. Biarlah kamar mandi menjadi saksi sakitnya sanubari.

Kenapa Engkau begitu tak adil padaku?

Apa salah diri ini?

Hingga Engkau murka, dan memberikan ujian bertubi-tubi.

Astaghfirullah...

Aku beristighfar berkali-kali di dalam hati.

Ampuni hamba karena telah berburuk sangka kepadaMu.

Bukankah Allah tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambanya. Mungkin bagi Engkau, aku masih mampu menjalani segala cobaan ini. Bukankah di balik kesulitan pasti ada kemudahan.

Terlalu lama di kamar mandi membuat tubuh ini menggigil kedinginan. Tak seharusnya aku menangisi bahkan menyiksa diriku sendiri.

Kupakai baju tidur panjang dan segera merebahkan tubuh di atas ranjang dengan selimut tebal yang menutupi tubuh.

Belum sempat mata ini terpejam, suara ketukan pintu membuatku membuka mata kembali. dengan langkah gontai kubuka pintu kamar. Sepasang pengantin baru ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status