#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
#part4
**Luka itu mungkin bisa terobati, tapi tak kau sadari ada bekas sisa luka yang kau torehkan?
Tertusuk direlung paling dalam di hatiku, Yaa yang terdalam hingga akalku pun tak mampu menjamahnya.
Derai air mataku hanya wujud secuil kecewaku, tapi bahagiama dengan hatiku??
Kau menari berselimutkan dusta dengan mengatasnamakan cinta.
Lalu apa itu cinta jika terselip dusta diantaranya?
Aku hanya bisa bertanya pada angin yg berlalu, pada rintik hujan yang berlomba menuju tanah, pada rumput ilalang yang liar
tapi mereka hanya membisu seperti mulutku yg kelu oleh dustamu.
Biarlah lukaku jadi lukaku
Biarlah bahagiamu diatas dustamu
Biarlah...aku hanyalah aku.***
Ku ketik kata-kata itu lalu ku jadikan story whatsappku. Entahlah, aku hanya ingin menumpahkan isi hati yang tak bisa ku luapkan.Tentunya aku privasi orang-orang yang aku tak ingin mereka tau story WAku, termasuk suamiku. Hanya lewat tulisan aku bisa mengeluh, hanya tulisan yang jadi pereda lara. Karena aku bukan tipe orang yang suka curhat sana-sini!! Jika masih bisa ku bendung, bukankah diam itu jalan terbaik. Diamku adalah senjataku.
"Bremm...bremmm..breemmmm.." Deru suara mobil mas Dirga yg terparkir di halaman rumah.
"Hayu dong ibu....buruan!!" Selang tak lama terdengar suara Bungsuku meneriakiku.
"Ibuu...cepattt...hayu...!!"Tambah si Sulung pun tak mau kalah, malah lebih lantang teriakkannya
Bergegas ku berjalan bahkan setengah lari menghampiri mereka. Hari ini hari Minggu, hari libur ngantor mas Dirga bertepatan dengan konser girl band Korea favorit gadis-gadis mungilku. Bla*k p*nk yang berangotakan 4 cewek cantik definisi sempurna tipe kids jaman now. Saking ngefansnya anak-anakku pada girl band Korea itu, aku pun sampai hafal nama-nama anggotanya. L*sa,Jiss*,Jen*y dan R*se, bahkan lirik lagunya pun mengakar di otakku saking setiap hari yang diputar itu lagi dan lagi oleh anak - anakku. Aku tersenyum kecil melihat tingkah girangnya anak-anakku yang hari ini akan bertemu dengan girl band favoritnya.
"Ibu ...hayu masuk ke mobil iihh...kok malah ngelamun!!" Gerutu mbak Atta.
"Ya udah ibu kita tinggal aja lah pak..." Celetuk dek Galuh sembari cemberut bibir mungilnya.
"Iya deh Ibu kita tinggal aja...!!" Canda mas Dirga yang ingin memenangkan hati anak-anak.
"Iya sayang..udah kaya kebelet pipis ajah." Sahutku, ku tertawa renyah setengah mengejek mereka yang benar-benar sudah tak sabar ingin menyaksikan konser girl band favoritnya. Ya, kedua putriku sangat tergila - gila dengan girl band Korea itu.
Satu setengah jam perjalanan dari rumah menuju kota, mall ternama B*D, tempat dimana girl band Bla*k P*nk mengadakan konser. Sepanjang perjalanan ku lihat anak-anak begitu bahagia bernyanyi bersama. Ya,kakak beradik yg hanya selisih tiga tahun itu sama- sama ngefans dengan girl band yang lagi booming itu. Lagu-lagu Bla*ck p*nk pun tentunya setia menemani perjalanan kami.
Ku lirik suamiku yang sedang asik mengetik sambil menyetir. Sesekali bibirnya tersenyum, matanya asik terbagi antara melihat jalanan dan juga layar ponselnya.Tak berhenti tangannya terbagi, menyetir dan mengetik tanpa henti!! Aku tak mau menegurnya, sudah ku putuskan untuk menutup mata. Sudah ku putuskan untuk pura- pura tak tahu.
"Ibu ama bapak jalan-jalan ajah atau cari makan di luar, tapi ntar jam sembilan malem harus udah di parkiran ini ya." Cerocos mbak Atta.
"Hati-hati di dalam ya, cepat telepon bapak kalay ada apa-apa." Sahut mas Dirga, suaranya lembut menunjukkan penuh kasih sayang dan rasa khawatir ke anak-anaknya.
"Siapp boss...ini kan cuma nonton konser, bukan acara aneh-aneh kok pak." Sahut dek Galuh sambil mendaratkan bibir mungilnya ke pipi bapaknya, kanan dan kiri.
"Met happy-happy ya mbak atta dan dek Galuh.." Tak mau kalah giliran aku yg membalas mencium pipi mereka.
***
Kami berkeliling sekitar mall tersebut. Ya, untuk mengisi waktu sembari menunggu anak-anak nonton konser. Ku telusuri lorong demi lorong supermarket, ku pilih satu persatu kebutuhan rumah tangga. Belanja bulanan sekalian saja, batinku.
Tangan dan mataku tak berhenti memilih produk-produk yang lagi discount, jiwa emak-emak seluruh dunia juga pasti suka dengan pemburu discount. Aku sibuk memilih barang - barang kebutuhan rumah tanggaku.
"Dirga...lagi ngapain?" Terdengar suara seorang laki-laki yang sedikit serak.
"Eh elo bro...ini lagi nganter belanja bini." Jawab suamiku.
"Loh kok beda ama yg tempo hari elu bawa bro..?" Sahut laki-laki itu.
Seketika ku hentikan langkahku. Ku putar tubuhku, sengaja aku penasaran dengan siapa mas Dirga mengobrol.
"Arghh elu apa - apa'an sih...!!" Sahut mas Dirga, sambil tertawa renyah untuk memecah suasana tegang diantara kami.
"Kenalkan..saya Sekar, istri mas Dirga" Ku promosikan diriku sendiri sebelum suamiku melakukannya. Ku ulurkan tanganku sambil tersenyum manis pada teman suamiku itu.
"Oh iya, saya Toni temen Dirga dulu pas ada event antar kantor." Jawab teman mas Dirga sedikit kikuk.
"Ibu mau cari kebutuhan anak-anak disebelah sana ya pak." Sambil ku berjalan tanpa menunggu jawaban suamiku.
Sengaja aku meninggalkan mereka. Biar mereka puas berghibah tanpa aku, gerutuku!!
Seperempat jam sengaja aku hanya mondar-mandir tak jelas. Ku putuskan untuk kembali menghampiri suamiku.Toh udah lima belas menit kelih, Emangnya apa lagi yg mau mereka obrolin. Dari kejauhan ku lihat mereka yang sedang asyik sekikikan tertawa lebar. Apa yg sedang mereka obrolkan? begitu bahagianya mereka? Aku jadi penasaran!!
"Elu pinter bgt sih bro...punya yang polos penurut ama yang berduit sexy lagi, gua juga mau gitu ah bro...kayak elu." Tawa mereka pun sampai terkekeh- kekeh.
Jlebb!!! Serasa pisau tajam mendarat dijantungku. Seketika jantungku serasa berhenti berdetak, nyeri sampai ke ulu hati.
Seketika tubuhku mematung!! Ku urungkan langkahku, ku putar lagi tubuhku, ku putuskan untuk berjalan menjauhi mereka. Aku tak sanggup lagi mendengar obrolan mereka.
Sepanjang koridor supermarket aku berjalan seperti raga tanpa nyawa, ku cerna lagi kata- kata menyakitkan itu. Akalku tak sanggup menerimanya. Aku hanya terdiam membisu, ku putuskan duduk dipojokan kursi. Lagi dan lagi hati ini terkoyak dengan bukti kejanggalanmu mas Dirga!!
Polos penurut?? berduit dan sexy?? kata- kata itu terus menghantuiku. Aku harus berubah! Sudah ku putuskan dari awal ku pilih untuk pura-pura tak tahu, maka aku tak mau kalah!! Aku harus berubah,batinku!! Ku kuatkan hatiku sendiri.
Seketika pandangan mataku terhenti. Ku lihat dipojokan tidak jauh dari tempat ku duduk, tergantung sebuah lingerie warna merah itu menggodaku.
Ya...Lingerie!! Plus warna merah sesuai warna favorit suamiku.
Aku akan membelinya. Lingerie merah itu.
Bersambung....
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part5"Sayurrr...sayurr...sayurr...". Terdengar teriakan mesra abang sayur langganan di komplek perumahanku.Ku paksakan tubuhku untuk bergerak menjalankan tugas muliaku, Ibu rumah tangga. Anak-anak sudah berangkat sekolah, begitu pun suamiku sudah berangkat ngantor. Ku lirik jam yang terpasang di dinding kamarku menunjukkan pukul sembilan pagi. Jadwal rutin untuk belanja ke abang sayur langganan."Ehh..ehh..tau gak sih Jeng, lakiknya si Ranti itu punya bini simpenan loh..bohai, cantik, jauhh deh ama si Ranti.." Celetuk salah satu emak-emak berdaster, sebut saja si Tukang Ghibah!!"Yaelahhh Jeng, aku mah udah tau dari dulu kali. Si lakiknya Ranti kan sekantor ama suamiku. Udah bukan rahasia lagi Jeng..." Sahut salah satu emak-emak berdaster lainnya, sambil tertawa terkekeh - kekeh."Ya wa
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamikiu#part6Matahari telah pulang ke peraduannya. Senja kini berganti malam. Dan pun malam semakin larut...!!Ku tarik selimut menutupi seluruh tubuhku, dingin sekali malam ini. Tiba - tiba ku rasakan sentuhan lembut di bawah selimutku..sentuhan tangan kekar mas Dirga mulai menari di bawah selimut. Tubuhku yang dingin seketika berubah hangat.Tangannya mulai menari nakal dengan lincah. Jantungku mulai berdetak kencang bahkan suhu tubuhku mulai memanas. Sengaja ku pejamkan mataku untuk menikmatinya."Buk...buka ahh selimutnya.." Bisik mas Dirga ditelingaku. Nafasnya begitu hangat.Tak perlu ada pemberontakan segera ku hempaskan selimut itu dari tubuhku. Aku pasrah mas, batinku."Buk..kamu cantik sekali pakai gaun ini ..malam ini kamu sexy sekali.." Celetuk mas Dirga saat matanya melihat Lingerie merah yg ku kenakan malam ini.S
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part7Aku masih termenung sendiri di kamarku. Masih ku pandangi kotak kecil berisikan sepaket perhiasan kado dari mas Dirga. Entahlah, aku enggan memakainya. Ya, kuakui ini memang mewah dan ini kali pertama suamiku memberikan kado perhiasan bahkan sepaket. Tetap saja aku kecewa. Fikiranku kacau, memikirkan kejadian semalam gara-gara lingerie sialan juga memikirkan lipstik siapa yang ku temukan di tas mas Dirga sepekan yang lalu. Apa lagi respon mas Dirga saat ku kenakan lingerie itu dan mengejek perutku yang bergelambir. Aku sudah melahirkan dua anaknya, wajar saja kalau perutku tak sesingset waktu gadis dulu. Seketika ku pegang perutku, ku cupit penuh kesal!!Ku beranjak bangun. Ku langkahkan kakiku menuju kaca full body di pojokan kamarku. Aku berdiri, ku miringkan tubuhku ke kanan dan ke kiri. Dasar perut gelambir, gerutuku!! Benar saja udah kaya hamil tiga bulan, ba
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part8Dan akhirnya malam itu aku dan mas Dirga memadu cinta, setelah satu bulan lamanya dia tak menyentuhku. Tidak ada yang special malam itu. Entahlah, mungkin mas Dirga melakukannya hanya sebatas memenuhi kewajibannya yaitu memberikan nafkah batin padaku. Meski tiada moment yang special, tapi aku masih tetap bersyukur mas Dirga masih mau memenuhi kewajibannya.Pagi telah tiba. Sang surya pun telah memancarkan sinar hangatnya. Ku putuskan untuk diet, maka sengaja aku lari kecil keliling komplek perumahanku. Akan ku jadikan agenda rutin di pagiku. Keringat di seluruh tubuhku mulai mengucur. Wajahku pun mulai di basahi oleh keringatku sendiri, sesekali ku usap dengan handuk kecil yang melingkar di leherku. Tiga kali sudah ku putari gang komplek perumahanku. Nafasku mulai tersenggal - senggal, aku mulai kecapekan. Dasar aku yang tak pernah berolah raga, pekikku dalam hati.
#Aku Pertama Tapi ke -2 di Hati Suamiku #part9 Sudah tiga hari lamanya aku terbaring di rumah sakit. Kondisiku sedikit membaik, tapi tubuhku masih sangat lemas. Dokter menjelaskan bahwa Tifus yang ku derita bukan karena diet ketatku, itu karena suatu bakteri jahat pada ususku tapi diet ketatku juga berpengaruh membuat tubuhku semakin drop. Akhirnya dokter menyarankan padaku untuk berhenti diet. Aku sedikit kecewa, aku harus berhenti diet. Padahal aku lagi semangat - semangatnya berolah raga. Aku hanya pasrah, sekarang yang terpenting aku bisa pulih kembali. Aku harus sehat dan segera pulang ke rumah. Aku terlelap sejenak. Mungkin karena pengaruh obat di tubuhku jadi sering kali aku tertidur. Samar - samar ku dengar suara yang tak asing lagi di telingaku. Ya, benar itu suara ibu mertuaku. Aku merasa semakin lemas aja bukan gara- gara penyakitku,tapi karena kedatangan ibu mertuaku. Oh Tuhan...aku tak mau menjadi mena
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part10Aku masih bertanya - tanya. Isi otakku sudah penuh dengan seribu pertanyaan. Aku belum bisa mencerna apa maksud pesan singkat itu. Panggilan "Ayah" untuk suamiku. Aku memang mengetahui dan sadar bahwa suamiku tak setia lagi. Tapi memang aku memilih diam dan saat ini belum berani menyelidiki dengan perempuan mana dia memadu kasih. Dan sekarang semakin aku penuh tanda tanya besar, kenapa ada transferan masuk sebanyak sepuluh juta ke rekening suamiku?? Jika memang ini suatu bisnis, bukankah tak wajar dengan embel - embel panggilan "Ayah" dan sebutan "Sayang"???Aku terduduk lemas. Rasanya kakiku telah kehilangan tulang - belulangnya. Aku menahan sesak di dadaku. Mataku mulai nanar. Tapi aku tak boleh menangis!!. Bukankah sudah ku putuskan untuk diam dan pura- pura tidak tahu!! Entahlah apa lagi setelah kejadian ini , kejanggalan - kejanggalan yang tak sengaja ku temui akan siap
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part 11Ayam berkokok bertanda pagi telah datang. Udara dingin angin subuh ini menembus sampai ke tulang - belulangku. Ku tarik selimut sampai menutupi kepalaku, tapi dinginnya masih bisa ku rasakan. Aku putuskan enggan beranjak dari kasur empukku. Segala rutinitas pagiku untuk kali ini tak ku hiraukan sejenak. Aku lebih memilih memejamkan mataku lagi , anggap saja ini balas dendam karena semalam aku tak bisa tidur nyenyak gegara insom memikirkan isi chat mesra itu. Ku miringkan posisi tubuhku, ku raih guling di sampingku dan ku peluk erat, posisi ternyaman untuk melanjutkan mimpi pagi ini.Terdengar samar - samar riuhnya suara anak-anakku dari ruang dapur. Mungkin sekarang mereka sedang binggung mencari sarapan dan aku tidak menyiapkannya seperti hari - hari biasanya. Walau aku memilih bermalas - malasan pagi ini, tidak memasak untuk sarapan me
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part12Ku buka mataku berlahan - lahan. Terpasang selang infus di tangan kiriku. Nampak tirai warna hijau di sekelilingku. Dan benar....??? Aku dirumah sakit lagi..!! Kepala ku masih sedikit pusing, indera penglihatanku pun belum bekerja secara sempurna, masih berkunang - kunang. Aku ingat-ingat kembali hal bodoh yang aku lakukan hingga aku berujung tertidur di ranjang rumah sakit ini untuk kesekian kalinya. Arrgghhh....bodohnya aku!!! Ku maki diriku sendiri!!!"Bu...,ibu udah sadar?" Tanya mas Dirga sambil tangannya mengusap lembut rambutku.Entah kapan dia masuk, aku tak menyadari kedatangan suamiku. Seketika tubuhnya yang kekar sudah di samping ranjangku. Aku ingin sekali menatap lama wajahnya. Tapi aku sangat muak jika teringat hal menjijikkan kelakuan bejatnya di belakangku."K