Share

Ban Serep Suamiku

last update Last Updated: 2021-08-23 07:27:51

#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku

#part4

**Luka itu mungkin bisa terobati, tapi tak kau sadari ada bekas sisa luka yang kau torehkan?

Tertusuk direlung paling dalam di hatiku, Yaa yang terdalam hingga akalku pun tak mampu menjamahnya.

Derai air mataku hanya wujud secuil kecewaku, tapi bahagiama dengan hatiku??

Kau menari berselimutkan dusta dengan mengatasnamakan cinta.

Lalu apa itu cinta jika terselip dusta diantaranya?

Aku hanya bisa bertanya pada angin yg berlalu, pada rintik hujan yang berlomba menuju tanah, pada rumput ilalang yang liar

tapi mereka hanya membisu seperti mulutku yg kelu oleh dustamu.

Biarlah lukaku jadi lukaku

Biarlah bahagiamu diatas dustamu

Biarlah...aku hanyalah aku.***

Ku ketik kata-kata itu lalu ku jadikan story whatsappku. Entahlah, aku hanya ingin menumpahkan isi hati yang tak bisa ku luapkan.Tentunya aku privasi orang-orang yang aku tak ingin mereka tau story WAku, termasuk suamiku. Hanya lewat tulisan aku bisa mengeluh, hanya tulisan yang jadi pereda lara. Karena aku bukan tipe orang yang suka curhat sana-sini!! Jika masih bisa ku bendung, bukankah diam itu jalan terbaik. Diamku adalah senjataku.

"Bremm...bremmm..breemmmm.."  Deru suara mobil mas Dirga yg terparkir di halaman rumah.

"Hayu dong ibu....buruan!!" Selang tak lama terdengar suara Bungsuku meneriakiku.

"Ibuu...cepattt...hayu...!!"Tambah si Sulung pun tak mau kalah, malah lebih lantang teriakkannya 

Bergegas ku berjalan bahkan setengah lari menghampiri mereka. Hari ini hari Minggu, hari libur ngantor mas Dirga bertepatan dengan  konser girl band Korea favorit gadis-gadis mungilku. Bla*k p*nk yang berangotakan 4 cewek cantik definisi sempurna tipe kids jaman now. Saking ngefansnya anak-anakku pada girl band Korea itu, aku pun sampai hafal nama-nama anggotanya. L*sa,Jiss*,Jen*y dan R*se, bahkan lirik lagunya pun mengakar di otakku saking setiap hari yang diputar itu lagi dan lagi oleh anak - anakku. Aku tersenyum kecil melihat tingkah girangnya anak-anakku yang hari ini akan bertemu dengan girl band favoritnya.

"Ibu ...hayu masuk ke mobil iihh...kok malah ngelamun!!" Gerutu mbak Atta.

"Ya udah ibu kita tinggal aja lah pak..." Celetuk dek Galuh sembari cemberut bibir mungilnya.

"Iya deh Ibu kita tinggal aja...!!" Canda mas Dirga yang ingin memenangkan hati anak-anak.

"Iya sayang..udah kaya kebelet pipis ajah." Sahutku, ku tertawa renyah setengah mengejek mereka yang benar-benar sudah tak sabar ingin menyaksikan konser girl band favoritnya. Ya, kedua putriku sangat tergila - gila dengan girl band Korea itu.

Satu setengah jam perjalanan dari rumah menuju kota, mall ternama B*D, tempat dimana girl band Bla*k P*nk mengadakan konser. Sepanjang perjalanan ku lihat anak-anak begitu bahagia bernyanyi bersama. Ya,kakak beradik yg hanya selisih tiga tahun itu sama- sama ngefans dengan girl band yang lagi booming itu. Lagu-lagu Bla*ck p*nk pun tentunya setia menemani perjalanan kami.

Ku lirik suamiku yang sedang asik mengetik sambil menyetir. Sesekali bibirnya tersenyum, matanya asik terbagi antara melihat jalanan dan juga layar ponselnya.Tak berhenti tangannya terbagi, menyetir dan mengetik tanpa henti!! Aku tak mau menegurnya, sudah ku putuskan untuk menutup mata. Sudah ku putuskan untuk pura- pura tak tahu.

"Ibu ama bapak jalan-jalan ajah atau cari makan di luar, tapi ntar jam sembilan malem harus udah di parkiran ini ya." Cerocos mbak Atta.

"Hati-hati di dalam ya, cepat telepon bapak kalay ada apa-apa." Sahut mas Dirga, suaranya lembut menunjukkan penuh kasih sayang dan rasa khawatir ke anak-anaknya.

"Siapp boss...ini kan cuma nonton konser, bukan acara aneh-aneh kok pak." Sahut dek Galuh sambil mendaratkan bibir mungilnya ke pipi bapaknya, kanan dan kiri.

"Met happy-happy ya mbak atta dan dek Galuh.." Tak mau kalah giliran aku yg membalas mencium pipi mereka.

***

Kami berkeliling sekitar mall tersebut. Ya, untuk mengisi waktu sembari menunggu anak-anak nonton konser. Ku telusuri lorong demi lorong supermarket, ku pilih satu persatu kebutuhan rumah tangga. Belanja bulanan sekalian saja, batinku.

Tangan dan mataku tak berhenti memilih produk-produk yang lagi discount, jiwa emak-emak seluruh dunia juga pasti suka dengan pemburu discount. Aku sibuk memilih barang - barang kebutuhan rumah tanggaku.

"Dirga...lagi ngapain?" Terdengar suara seorang laki-laki yang sedikit serak.

"Eh elo bro...ini lagi nganter belanja bini."  Jawab suamiku. 

"Loh kok beda ama yg tempo hari elu bawa bro..?" Sahut laki-laki itu.

Seketika ku hentikan langkahku. Ku putar tubuhku, sengaja aku penasaran dengan siapa mas Dirga mengobrol.

"Arghh elu apa - apa'an sih...!!" Sahut mas Dirga, sambil tertawa renyah untuk memecah suasana tegang diantara kami. 

"Kenalkan..saya Sekar, istri mas Dirga" Ku promosikan diriku sendiri sebelum suamiku melakukannya. Ku ulurkan tanganku sambil tersenyum manis pada teman suamiku itu.

"Oh iya, saya Toni temen Dirga dulu pas ada event antar kantor." Jawab teman mas Dirga sedikit kikuk.

"Ibu mau cari kebutuhan anak-anak disebelah sana ya pak." Sambil ku berjalan tanpa menunggu jawaban suamiku. 

Sengaja aku meninggalkan mereka. Biar mereka puas berghibah tanpa aku, gerutuku!!

Seperempat jam sengaja aku hanya mondar-mandir tak jelas. Ku putuskan untuk kembali menghampiri suamiku.Toh udah lima belas menit kelih, Emangnya apa lagi yg mau mereka obrolin. Dari kejauhan ku lihat mereka yang sedang asyik sekikikan tertawa lebar. Apa yg sedang mereka obrolkan? begitu bahagianya mereka? Aku jadi penasaran!!

"Elu pinter bgt sih bro...punya yang polos penurut ama yang berduit sexy lagi, gua juga mau gitu ah bro...kayak elu." Tawa  mereka pun sampai terkekeh- kekeh.

Jlebb!!! Serasa pisau tajam mendarat dijantungku. Seketika jantungku serasa berhenti berdetak, nyeri sampai ke ulu hati. 

Seketika tubuhku mematung!! Ku urungkan langkahku, ku putar lagi tubuhku, ku putuskan untuk berjalan menjauhi mereka. Aku tak sanggup lagi mendengar obrolan mereka.

Sepanjang koridor supermarket aku berjalan seperti raga tanpa nyawa, ku cerna lagi kata- kata menyakitkan itu. Akalku tak sanggup menerimanya. Aku hanya terdiam membisu, ku putuskan duduk dipojokan kursi. Lagi dan lagi hati ini terkoyak dengan bukti kejanggalanmu mas Dirga!!

Polos penurut?? berduit dan sexy?? kata- kata itu terus menghantuiku. Aku harus berubah! Sudah ku putuskan dari awal ku pilih untuk pura-pura tak tahu, maka aku tak mau kalah!! Aku harus berubah,batinku!! Ku kuatkan hatiku sendiri.

Seketika pandangan mataku terhenti. Ku lihat dipojokan tidak jauh dari tempat ku duduk, tergantung sebuah lingerie warna merah itu menggodaku.

Ya...Lingerie!! Plus warna merah sesuai warna favorit suamiku.

Aku akan membelinya. Lingerie merah itu.

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Penyesalan (Extra Part)

    Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part61 (Extra Part)POV DirgaPenyesalan selalu datang di belakang. Ya, kini aku merasakannya. Penyesalan atas segalanya, mungkin ini memang pantas untuk ku dapatkan. Lebih tepatnya, karma untukku...!!!Ku pandangi wajah dan dan seluruh penampilanku di depan pantulan kaca sebuah toko. Gembel, ya pasti semua orang akan berfikiran yang sama saat melihatku sekarang. Baju lusuh, kotor, bahkan aku sudah tidak mandi lebih dari tiga hari ini.Ku ambrukkan tubuh yang kucal kurus tak terurus ini di emperan sebuah toko yang si empunya belum membuka toko ini, jika toko ini sudah di buka, otomatis aku akan di usir karena mereka menganggapku gembel bahkan tak jarang menganggapku orang gila, begitulah perlakuan orang - orang sekitarku sekarang saat melihatku!!Aku hem

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Bahagia Usai Bercerai (END)

    Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part60 ( END )Dua bulan pasca putri bungsuku memutuskan memilih tinggal bersama bapaknya. Ada rasa kehilangan yang tak bisa ku ungkapkan. Bagai berjalan dengan satu kaki. Bagai melihat dunia dengan satu mata, seperti itulah hati nurani seorang ibu yang kini ku rasakan. Aku tak sempurna tanpa kedua putriku.Aku tak mungkin memaksa anakku untuk memilih tinggal bersamaku, karena ia sudah bukan anak kecil lagi. Ia telah beranjak dewasa, punya pilihannya sendiri.Dan satu hal lagi, kini aku resmi menyandang status janda. Ya, kini aku seorang janda. Status yang tak pernah aku mimpikan sama sekali. Tapi aku percaya, akan ada bahagia usai bercerai. Janda hanyalah status belaka, tapi ketentraman hati adalah tujuan utama hidup. Kini akhirnya, aku seorang janda.Memang di balik perceraian pas

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Berbagi Anak

    AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part59Setelah emak pulang kampung. Semenjak itu juga mas Dirga tidak kembali lagi ke rumah ini. Sudah satu bulan lamanya pasca perang mulut dengan emak, itu terakhir kali kedua putriku bertemu dengan bapaknya. Aku bisa merasakan kerinduan yang mereka pendam, meski rasa benci kepada bapaknya masih menguasai fikirannya.Akhir - akhir ini sering kali putri sulungku mengeluh soal kebahagian bapaknya dengan istri barunya. Bapaknya sering posting jalan - jalan, shoping, kulineran dengan istri barunya. Seakan mereka penuh bahagia melewati hari - harinya, bak dunia milik mereka. Dan putri sulungku merasa sakit hati melihat postingan kebahagiaan bapaknya.Berbeda dengan putri bungsuku. Akhir - akhir ini ia justru selalu mengeluh kangen bapaknya. Wajar, karena memang dia yang lebih dekat dengan bapaknya. Putri bungsuku sangat manja dan lengket dengan bapaknya dari pada de

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Mertua Terbaik

    #Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part58Aku bergegas membuka pintu. Dan pertama yang ku lihat adalah wajah ibu mertuaku.Entahlah, aku harus bahagia atas kedatangannya atau sebaliknya. Yang terlintas di benakku saat ini hanyalah mulut pedasnya. Ya mulut pedas mertuaku yang membuat aku selalu menjaga jarak dengannya selama ini.Kondisi keluargaku saat ini sedang kacau. Konflik batin antara mas Dirga dan putriku sudah membuatku mengelus dada. Apa lagi sekarang kedatangan ibu mertuaku yang terkenal dengan mulut pedasnya.Ketakutan terbesarku adalah ibu mertuaku akan menutup mata dan hatinya untuk membela kecurangan anaknya. Itu ketakutan terbesarku.“ Sekar...emak udah salam dari tadi ndak di jawab? Wajib hukum menjawab salam itu. Malah ngelamun lagi....apa hobimu itu ngelamun?Ora b

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Amarah Putriku

    Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part57Sedetik setelah adegan gayung melayang dan mendarat tepat di wajah Riska, aku hanya mampu diam membisu. Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutku. Reflek, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.Akhirnya aku beranikan diri untuk melirik mas Dirga. Wajah tenang yang selalu ia tampakkan di depan kedua putrinya kini berubah memerah. Matanya membulat sempurna bahkan berubah dominan warna merah. Ya, penuh amarah." Permata...apa yang barusan kamu lakukan? Hah!!!"Lagi, dia meneriaki putri sulungnya. Putri yang dulu selalu ia manjakan dengan tutur kata manis tanpa sedikit pun gertakan." Kenapa? Bapak tidak terima? Mbak Atta sudah bilang pelakor itu harus mati..!!!" Sahut putriku dengan seruan nada yang sama tingginya.

  • Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku   Anak Broken Home

    Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku.#Part56Aku memalingkan wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Sedangkan wajah mas Dirga semakin mendekati wajahku hanya satu jengkal tangan saja jarak di antara kami.Namun...tiba - tiba ponsel mas Dirga berdering. Sekali, mas Dirga mengabaikannya. Tapi ponsel itu terus menerus berdering.Mas Dirga melirik ponselnya di atas meja. Saat cengkeraman tangan mas Dirga mulai melemah, sekejap itu juga aku meloloskan diri dari pelukannya.Aku berhasil kabur dari pelukan mas Dirga, lolos dari suasana menyebalkan ini.Mas Dirga berdiri lalu mengambil ponselnya yang masih terus menerus berdering. Sesekali dia melirik padaku. Seakan ada rasa segan ingin mengangkat telpon itu. Apa kehadiranku menganggu?" Angkat saja." Celetukku.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status