Share

15. Jangan Pulang Malam Lagi

Laki-laki memakai kemeja putih masuk ke kamar tersebut, membuat Ayyara seketika bernafas lega. Ayyara barusan sempat berpikir macam-macam, ternyata yang datang justru adalah suaminya. Dia kemudian memutuskan kembali berteleponan dengan Bagas.

"Bagas. Mas Kieran sudah datang."

'Oh benarkah, baiklah sudah dulu ya.'

Ayyara tak mengiyakan, sebenarnya dia masih ingin berteleponan lebih lama lagi dengan Bagas walau kantuknya sudah datang. Namun tak dia jawab saja, Bagas lebih dulu mematikan panggilannya. Sudah pasti laki-laki itu takut dengan keberadaan Kieran.

Setelah memasuki kamar, pandangan Kieran langsung tertuju pada sang istri yang duduk di atas kasur, baru selesai berteleponan.

Laki-laki itu menutup kembali pintu kamar, lalu berjalan ke arah kasur. "Bagas?"

"Iya," jawab Ayyara jujur, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel itu.

Kieran hanya mengangguk, paham. Lagi-lagi dia harus tersenyum perih. Padahal dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status