Aku Tak Membencimu

Aku Tak Membencimu

last updateLast Updated : 2023-08-16
By:  NiniluvCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
194Chapters
7.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi melunasi hutang sang ibu, Ayyara Faderica terpaksa harus menerima perjodohan dengan Kieran Bimantara, putra sahabat ibunya sekaligus CEO di tempatnya bekerja. Setelah menjadi istri Kiaran, hidup Ayyara seketika berubah jauh lebih baik. Kieran yang sudah sejak lama menyukai Ayyara secara diam-diam, tentu memperlakukan sang istri layaknya seorang ratu. Apapun yang diinginkan Ayyara, Kieran tak pernah melarang. Namun sayang sekali, Ayyara sangat sulit menerima Kieran di hatinya, ia justru masih menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya. Walau mengetahui hal itu, Kieran tak pernah lelah berjuang mendapatkan hati Ayyara. Akankah Ayyara sadar dengan perjuangan Kieran, dan mau menerima cinta Kieran dengan tulus? Atau rumah tangga mereka justru akan hancur, karena Ayyara tak mau melupakan masa lalunya?

View More

Chapter 1

1. Perjodohan

"Apa maksud Tante Daria dan om Raymond?" tanya Ayyara yang tak paham. Matanya seketika membelalak kaget saat sepasang suami istri yang duduk di hadapannya saat ini menawarkan sebuah perjodohan padanya.

"Tante Daria dan om Raymond pasti sedang bercanda 'kan?"

Sepasang suami istri itu hanya tersenyum lalu saling menatap untuk sesaat. Daria kemudian mengarahkan pandangannya pada wanita yang masih duduk di samping Ayyara, memintanya untuk menjelaskan.

"Mira, tolong jelaskan apa maksud kami barusan pada putrimu. Sepertinya dia masih belum paham."

Mira mengusap bahu Ayyara dengan lembut, berusaha membuat anak gadisnya itu sedikit tenang.

Dia lalu berbisik, "Ayyara kamu tahu berapa jumlah hutang ibu pada mereka? Kamu juga masih ingat siapa yang membiayai kuliahmu dulu dan sekolah adikmu? Kita mana mungkin bisa membayar semua itu. Ini kesempatan yang paling bagus, mereka akan menganggap hutang ibu ini lunas asalkan kamu mau menikah dengan putra mereka. Kieran Bimantara."

Ayyara menoleh, menatap sang ibu dengan sorot tak percaya. Ternyata ibunya juga telah berpihak pada perjodohan ini, tanpa memikirkan perasaan Ayyara lebih dulu.

Mana mungkin Ayyara mau menerima perjodohan itu. Dia tak terlalu akrab dengan Kieran, walau kedua orang tua mereka bersahabat baik sejak dulu. Ayyara saja sangat jarang bertemu dengan Kieran, kecuali saat laki-laki itu berkunjung ke tempat kerjanya. Karena Ayyara saat ini kerja di perusahaan cabang Bimantara group, dan sedangkan Kieran adalah CEO di Bimantara group.

"Kamu juga masih mengingatnya 'kan, jika kamu bisa bekerja di cabang Bimantara group karena bantuan dari om Raymond?" imbuh Mira berusaha membuat Ayyara mengingat kebaikan yang telah keluarga Bimantara berikan pada mereka.

Ayyara sangat sulit menerima tawaran itu. Dia meluruskan pandangannya kembali, menatap sepasang suami istri yang masih menunggu jawabannya.

"Ayyara, kami sudah lama mengenalmu dan keluargamu sejak kamu kecil. Kami tahu semuanya tentang dirimu, dan kami rasa kamu itu perempuan yang sangat pantas untuk Kieran."

Daria tersenyum, lalu menggenggam tangan Ayyara berusaha untuk meyakinkan.

"Menikahlah dengan Kieran sayang. Tante akan menjamin semua keperluan ibu dan adikmu. Sedangkan kamu bisa hidup bahagia dengan Kieran."

Ayyara masih ragu. Masalahnya dia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada putra mereka. Dan di sisi lain, Ayyara sendiri juga sudah memiliki kekasih. Tidak mungkin dia mengkhianati kekasihnya untuk menikah dengan Kieran.

"Ayyara."

Kini giliran Raymond yang memanggilnya. Pria itu tersenyum seakan memberi peringatan.

"Bukannya kami ingin mengancammu. Tapi memang keluarga kami memiliki peraturan, siapapun yang memiliki hutang pada kami harus membayarnya tepat waktu. Jika tidak, terpaksa kami harus menyita rumah kalian ini. Jika kamu masih ingin keluargamu tinggal di sini, jadi tolong terima saja perjodohan ini."

"Kenapa harus dengan perjodohan, om?" tanya Ayyara yang masih belum bisa menerimanya.

Itu terdengar seakan memanfaatkan dirinya, agar mau tak mau tetap harus menerima perjodohan itu. Bagaimanapun seharusnya pernikahan itu dilakukan oleh sepasang kekasih yang saling mencintai, bukan dengan paksaan seperti ini.

"Jika kamu menikah dengan Kieran, maka kamu akan menjadi bagian keluarga Bimantara. Dengan itu, uang kami yang telah keluargamu pakai akan menjadi hartamu. Jadi, ibumu tidak perlu lagi membayarnya pada kami. Karena itu telah menjadi harta kalian juga," jelas Raymond berusaha membuat Ayyara paham.

Ayyara terdiam. Tak bisa berpikir lagi. Jika dia tak menerimanya, dia harus membayar hutang ibunya secepat mungkin. Sedangkan saat ini saja tabungan Ayyara masih belum mencukupi jumlah uang yang telah ibunya pinjam pada Raymond.

"Ayyara, kamu menerimanya 'kan?" tanya Daria tak sabaran.

Daria sangat berharap takkan ada penolakan dari Ayyara. Ayyara menarik nafas dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, sebelum akhirnya perempuan itu mengangguk pasrah menerima perjodohan itu. Seketika semua orang yang ada di sana tersenyum bahagia. Daria menatapnya haru.

"Pa, akhirnya putra kita menikah dengan perempuan pilihan kita."

Raymond mengangguk, mengiyakan ucapan sang istri. Dia juga sangat senang, hatinya seketika lega walau anak itu menjawabnya hanya dengan sebuah anggukan.

Berbeda dengan Ayyara yang justru tertekan. Entah dia tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya nanti jika benar menikah dengan Kieran. Sepertinya Ayyara tak akan diam dan membiarkan pernikahan itu terjadi begitu saja. Dia mulai berpikir untuk menemukan cara meloloskan diri dari perjodohan itu.

***

"Pagi pak."

Seorang pria paruh baya mengernyit bingung, saat salah satu karyawannya tiba-tiba menghampirinya di depan ruang kerjanya.

"Ada apa Ayyara?"

"Pak, saya dengar saat ini CEO Bimantara group sedang berkunjung di perusahaan kita. Apa itu benar?"

"Iya, pak Kieran datang ke sini untuk bertemu saya dan menanyakan perkembangan perusahaan kita saat ini."

"Boleh saya meminta waktunya sebentar untuk bertemu dengan pak Kieran. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan padanya."

"Ada urusan apa kamu dengan pak Kieran?"

Ayyara tak menjawab. Dia langsung menyelonong masuk begitu saja tanpa menunggu izin Ardi selaku manager di perusahaan itu lebih dulu. Menghampiri laki-laki yang duduk sofa ruangan itu, sedang membaca sebuah berkas di tangannya. Dia tak sadar jika yang masuk ke ruangan itu adalah Ayyara, bukan managernya.

"Pak Ardi, apa anda sudah menemukan berkasnya?" tanya Kieran tanpa mengalihkan pandangannya.

Tadinya dia meminta Ardi keluar dari ruangan untuk mengambilkan beberapa berkas penting lagi.

"Pak Kieran, ini saya Ayyara."

Kieran tertegun mendengar suara perempuan itu barusan. Dia spontan menoleh, Ayyara ternyata sudah berdiri di sampingnya.

"Ayyara, kenapa kamu masuk ke ruangan ini? Saya ada perlu sebentar dengan manajer kalian. Dan saya tidak mau ada satupun karyawan yang masuk ke sini!"

"Tapi ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan pak Kieran."

"Apa tentang pekerjaan?"

Ayyara menggeleng, bukan itu yang dia maksud.

"Jika bukan pekerjaan, saya rasa itu tidak penting. Jadi silakan keluar."

Kieran kembali mengarahkan pandangannya pada berkas di tangannya. Sebisa mungkin dia akan terus bersikap dingin pada Ayyara, walau sebenarnya bukan itu yang dia mau.

Ayyara geram. Bisa-bisanya Kieran berbicara seakan diantara mereka sedang tak terjadi apa-apa. Tidak mungkin Kieran tak mengetahui tentang perjodohan ini.

"Tolong batalkan perjodohan ini!"

Kieran kembali tertegun. Dia lalu menutup berkas yang sedang dia baca tersebut dengan cukup kasar. Lalu berdiri menghadap Ayyara, memberinya sorot tegas.

"Kamu hanya karyawan di sini, dan jangan lupa siapa saya. Ini masih jam kerja, bukan? Jadi jangan bicarakan apapun pada saya selain masalah pekerjaan."

"Saya tidak peduli dengan itu, yang saya inginkan saat ini tolong minta pada orang tua anda untuk membatalkan perjodohan ini!"

"Keluar," usir Kieran masih dengan nada datar. Dia tidak marah dengan perempuan itu, tapi dia juga tidak ingin membahas perjodohan mereka saat itu juga.

"Jika kamu masih ingin bekerja di sini, tolong ikuti apa yang saya perintahkan."

"Saya tidak akan keluar dari sini, sebelum anda mau berbicara masalah perjodohan ini -"

"Saya tidak bisa membatalkannya!" potong Kieran berhasil membuat Ayyara seketika terdiam. Perempuan itu menggeleng tak terima.

"Kenapa anda tidak bisa melakukan itu?"

"Saya sudah menjawabnya, jadi tolong keluar dari sini. Tujuan saya datang ke sini bukan untuk berbicara denganmu, tapi dengan pak Ardi!"

"Tolong jawab pertanyaan saya, kenapa anda tidak bisa melakukan itu?"

"Ayyara!"

Dengan langkah tergesa, Ardi menghampiri karyawannya yang sedang menghadap sang CEO. Dia kemudian menatap Kieran dengan raut bersalah.

"Maaf pak Kieran, tadinya -"

"Apa begini cara anda mendidik karyawan? Di mana sopan santunnya?"

Ardi menghela nafas berat. Walau dia lebih tua dibandingkan Kieran, tetap saja dia sangat takut jika membuat Kieran marah. Bagaimanapun jabatan Kieran juga lebih tinggi darinya.

"Ayyara tolong keluar dari ruangan ini!"

"Tapi saya masih -"

"Ayyara!" bentak Ardi yang sudah tak bisa menahan emosinya pada Ayyara.

Ayyara tak bisa membantah lagi. Dia sadar tak boleh Melawati batasannya sebagai karyawan, jika tidak maka bisa saja dia kehilangan pekerjaannya. Ayyara memutuskan untuk pergi dari sana begitu saja.

"Ayyara," panggil Kieran menghentikan langkah Ayyara saat nyaris sampai pintu keluar.

"Temui saya setelah jam kerjamu selesai."

Ayyara tak menoleh, pandangannya masih menatap lurus ke luar pintu di hadapannya. Setelah mengatakan tidak bisa membatalkan perjodohan mereka, kini Kieran memintanya untuk bertemu. Apa yang ingin dibicarakan oleh Kieran? Apakah Kieran akan berubah pikiran, dan menuruti keinginan Ayyara untuk membatalkan perjodohan mereka?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Bintang
Thinking.......
2023-08-30 19:10:08
1
user avatar
Yanti Renda
best glerrr
2023-07-26 15:06:40
1
user avatar
Djiwa Moeda
ceritanya bagus banget, wajib masuk rekomendasi. jangan lupa dikasih full bintang, semangat ya kak menulisnya .........
2023-06-19 18:27:09
1
user avatar
My-Wolfy
semangat terus kak nulis ceritanya
2023-06-19 15:08:51
1
user avatar
Munji Nurrohman
bagus bagus recomended kok!
2023-06-06 19:28:56
1
user avatar
belafly
good bgt Thor.. mantap
2023-06-06 18:48:45
1
user avatar
goshkabsgsjka
walaupun Ayyara ga suka Ama Kieran tapi aku suka cara Kieran memperlakukan Ayyara. aku bapeerrrrr paraah...
2023-05-17 10:51:26
4
194 Chapters
1. Perjodohan
"Apa maksud Tante Daria dan om Raymond?" tanya Ayyara yang tak paham. Matanya seketika membelalak kaget saat sepasang suami istri yang duduk di hadapannya saat ini menawarkan sebuah perjodohan padanya. "Tante Daria dan om Raymond pasti sedang bercanda 'kan?" Sepasang suami istri itu hanya tersenyum lalu saling menatap untuk sesaat. Daria kemudian mengarahkan pandangannya pada wanita yang masih duduk di samping Ayyara, memintanya untuk menjelaskan. "Mira, tolong jelaskan apa maksud kami barusan pada putrimu. Sepertinya dia masih belum paham." Mira mengusap bahu Ayyara dengan lembut, berusaha membuat anak gadisnya itu sedikit tenang. Dia lalu berbisik, "Ayyara kamu tahu berapa jumlah hutang ibu pada mereka? Kamu juga masih ingat siapa yang membiayai kuliahmu dulu dan sekolah adikmu? Kita mana mungkin bisa membayar semua itu. Ini kesempatan yang paling bagus, mereka akan menganggap hutang ibu ini lunas asalkan kamu mau menikah dengan putra mereka. Kieran Bimantara." Ayyara menoleh,
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
2. Batalkan Perjodohannya
Seorang pelayan meletakkan dua minuman ke atas meja untuk dua pelanggannya. Setelah selesai pelayan itu pergi. Seperti apa yang diminta Kieran pagi tadi. Ayyara akhirnya mengajak laki-laki itu bertemu di sebuah kafe yang tak jauh dari tempat kerjanya setelah pekerjaannya selesai. Ayyara masih diam, menunggu Kieran yang membuka pembicaraan di antara mereka lebih dulu. "Sekarang kamu bisa mengatakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku." Ayyara menatap Kieran sesaat, sedikit tidak nyaman saat laki-laki itu berbicara tidak formal padanya. "Pak -" "Panggil Kieran saja." "Tapi, pak -" "Kamu adalah calon istriku. Jadi jangan berbicara formal lagi jika bukan sedang di tempat kerja." Ayyara tidak terima. Apa barusan Kieran telah menyebutnya sebagai calon istri? "Maaf pak, sepertinya saya tidak bisa menerima perjodohan ini." "Mama dan papa sudah mengatakan jika kamu menerima perjodohan ini. Lalu kenapa kamu mengatakan tidak menerimanya sekarang?" Ayyara menghela nafas berat. Tanggal
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
3. Tiba Waktunya
Namun pada akhirnya tak ada satupun cara yang bisa Ayyara lakukan. Dia tidak bisa melarikan diri dari perjodohan itu. Dan tepat hari ini, dia dan Kieran akhirnya menikah. Ayyara benar-benar merasa tersiksa. Dia tidak ingin berdiri di sana berdampingan dengan Kieran. Dia hanya ingin menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Selama acara pernikahan, Ayyara tidak tenang. Dia kesal, dan juga takut. Pandangannya sesekali berkeliling menyorot setiap sudut aula acara itu. Dia mencari Bagas, kekasihnya yang pasti juga diundang dalam acara itu. Namun sayangnya, Ayyara sama sekali tak menemukannya. Ayyara tahu, pasti hati Bagas saat ini benar-benar terluka, sama seperti hatinya saat ini. Pernikahan dirinya dan Kieran itu diadakan di sebuah hotel, dengan cukup tertutup. Raymond hanya mengundang keluarga Bimantara, keluarga dari Ayyara, dan pejabat-pejabat rekan kerjanya. Sengaja diperketat, karena Raymond tidak ingin hal buruk terjadi di pernikahan putra semata wayangnya. Keluarga Bimantara
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
4. Membangunkanmu
Pukul tiga dini hari, Ayyara terbangun dari tidurnya. Dia mengucek kedua matanya, lalu berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada pandangannya. Ayyara kemudian beringsut duduk, lalu menguap lebar. "Jam berapa sekarang?" Tangannya meraba ke sekitar, mencari ponselnya untuk melihat pukul berapa saat ini. Namun belum sempat menemukan ponselnya, pandangan Ayyara tiba-tiba mengarah pada seorang laki-laki yang masih terlelap di atas sofa yang tak jauh dari tempat tidurnya. Laki-laki itu tidur dengan posisi meringkuk, membuat Ayyara menatapnya dengan sorot kasihan. Kieran sama sekali tidak menggunakan selimut. Kemeja yang dipakainya juga berbahan tipis. Ayyara yakin, pasti laki-laki itu tengah kedinginan. "Aku tidur di kasur empuk, dan memakai selimut. Sedangkan dia tidur di sofa sempit itu, dan harus menahan dingin." Sebenarnya Ayyara tak ingin mempedulikannya. Mau kedinginan atau tidak, Kieran begitu juga karena kesalahannya sediri bukan salah Ayyara. Namun entah
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
5. Kenapa Harus Cinta?
"Ini rumahmu?" tanya Ayyara saat dirinya dan Kieran sudah sampai di depan sebuah rumah mewah. Ini pertama kalinya Ayyara berada di sana. Dia baru tahu, jika Kieran ternyata memiliki rumah pribadi.Kieran mengangguk, mengiyakan pertanyaan sang istri. Dia mulai membuka pintu utama rumah itu, lalu masuk lebih dulu, meninggalkan Ayyara yang masih menatap rumahnya dengan takjub. "Untuk apa kamu memiliki rumah sebesar ini, sedangkan kamu belum mempunyai istri?" tanya Ayyara yang masih belum sadar jika laki-laki itu sudah masuk lebih dulu. Namun, pertanyaan Ayyara barusan masih sempat Kieran dengar. Membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya setelah beberapa senti melewati pintu utama. Dia menoleh, menatap Ayyara yang masih berdiri di depan pintu masuk. "Kamu tidak ingin masuk?" Ayyara tersadar, dia menarik kopernya, lalu bergegas memasuki rumah itu. Mengikuti Kieran. "Aku sengaja membangun rumah ini lebih dulu, sebelum aku menikah. Dan aku sudah berjanji, akan menempati pertama kal
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
6. Jangan Sentuh Aku!
Pintu kamar terbuka secara perlahan. Kieran keluar dari kamar, dengan langkah pelan dan berhati-hati tanpa menimbulkan suara, dia berjalan menghampiri Ayyara. Perempuan itu tengah terlelap di atas sofa. Beberapa bungkus makanan kosong dibiarkan berserakan di atas meja. Kieran menghela nafas pelan. Ayyara sama sekali tak menyisakan sedikitpun makanan untuknya. Tapi tidak masalah. Kieran tidak marah. Lagi pula, jika dia ingin makan saat ini, Kieran bisa memesan makanan lagi. Makanan yang dimakan Ayyara tadi, dia sengaja pesan memang untuk perempuan itu. Kieran tahu jika Ayyara pasti sudah kelaparan sejak pagi belum makan.Tangan Kieran perlahan terulur, menyisikan anak rambut yang menghalangi sebagian wajah cantik perempuan itu. Dia lalu tersenyum samar, menatap wajah tenang Ayyara seperti ini saja, sudah membuat Kieran senang. "Maaf Ayyara. Aku tidak marah denganmu, sekalipun kamu mengatakan kamu lebih mencintai laki-laki lain dan tidak bisa mencintaiku. Aku tidak marah, walau kamu
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more
7. Gagal Honeymoon
Karena masih mengambil cuti, Kieran berniat untuk mengajak Ayyara honeymoon seperti yang dilakukan pasangan pengantin baru pada umumnya. Dia sudah berencana memesan tempat penginapan. Namun Kieran bingung, bagaimana cara mengatakan semua ini pada Ayyara?Sejak tadi, dia terus berjalan bolak-balik di depan kamarnya. Ingin masuk dan menemui Ayyara, tapi Kieran belum menemukan kalimat yang pas untuk mengatakan semua itu. Namun tiba-tiba pintu kamar terbuka. Ayyara yang sejak tadi di dalam kamar, kini keluar dengan pakaian yang sudah rapih. Membuat Kieran menatapnya dengan sorot bingung. "Ayyara, pagi-pagi seperti ini mau kemana?""Aku mau ke tempat kerja. Ya, walaupun cutiku masih ada tiga hari, tapi aku ingin masuk kerja sekarang saja. Lagi pula, apa yang harus kulakukan jika terus di rumah."Kieran hanya menghela nahas pelan."Kamu masih ingin bekerja?"Ayyara mengernyit, menatap Kieran tak paham. "Apa maksudmu b
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more
8. Ada Laki-laki Lain di Hatinya
Ayyara bergegas keluar dari mobil. Dia berjalan dengan langkah cepat, menghampiri laki-laki yang juga baru keluar dari taksi itu."Bagas!"Laki-laki itu menoleh, Ayyara langsung memeluknya dengan erat. Bagas tertegun, mendapat perlakuan secara tiba-tiba seperti itu dari Ayyara. "Ay-ayyara?""Aku sangat merindukanmu. Sudah lama sekali kita tidak bertemu, bukan?" Karena Bagas tidak kunjung membalas pelukannya, Ayyara akhirnya melepaskan pelukannya. Dia menatap wajah laki-laki itu yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang dipikirkan Bagas saat ini."Kamu juga tidak pernah membalas pesan atau menjawab teleponku? Apa kamu ada masalah, hm?"Bagas segera menggeleng. "Tidak ada masalah. Hanya saja ... kenapa kamu terus seperti ini?"Ayyara mengernyit tidak paham. "Terus seperti ini? Apa maksudmu?""Ayyara, hubungan kita sudah selesai. Kamu sudah menikah dengan pak Kieran. Jika kita terus terlihat dek
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more
9. Beruntung Memiliki Ragamu
"Mas!"Kieran tak mengehentikan langkahnya. Setelah keluar dari mobil, dia langsung kembali menarik Ayyara memasuki rumah. Sedikitpun, tak membiarkan tangan perempuan itu lepas dari cekalannya. Sekalipun saat ini mereka sudah berada di dalam rumah."Mas!"Kieran tetap tak menggubris, Ayyara berusaha memberontak melepaskan diri. Pergelangan tangannya terasa nyaris patah, Kieran mencekalnya begitu erat."Mas!" Kali ini Ayyara berhasil menarik tangannya dari cekalan laki-laki itu. Tepat, saat Kieran nyaris membawanya masuk ke dalam kamar. Ayyara menatap laki-laki itu dengan sorot marah. Dia mengusap pergelangan tangannya yang sudah memerah. "Sakit. Apa kamu ingin mematahkan tanganku?"Kieran tetap berusaha memasang raut tenang. Walau sejak tadi, emosinya sudah tak bisa tertahan lagi. Dia ingin marah, membentak, menyadarkan Ayyara bahwa perempuan itu telah melukai hatinya. Namun, Kieran tak sanggup melakukan semua itu. Seb
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more
10. Sesibuk Itu
Terdengar langkah seseorang perlahan mendekat, Ayyara tak berani melihatnya, hanya terus fokus pada sarapan paginya. Setelah apa yang Kieran lakukan padanya tadi malam, Ayyara kini kembali canggung kepada laki-laki itu. Antara kesal dan juga malu, berani sekali Kieran menciumnya. Namun sialnya, kenapa Ayyara juga harus menikmatinya? Kieran menarik kursi di samping Ayyara, lalu duduk untuk ikut sarapan bersama sang istri.Hari ini Kieran memutuskan untuk kembali masuk kerja. Karena menurutnya juga percuma tetap mengambil cuti, sedangkan Ayyara saja sudah masuk kerja. Untuk apa dia berada di rumah tanpa ada Ayyara?Saat Kieran nyaris ingin mengambil makanan ke atas piringnya, mendadak ponselnya justru berdering. Membuat Kieran terpaksa menunda sarapannya. Dia memutuskan untuk menjawab panggilan itu lebih dulu.'Selamat pagi, pak Kieran. Maaf mengganggu waktunya. Saya hanya ingin menyampaikan jika klien kita setuju untuk melakukan pertemua
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status