Aku Tak Membencimu

Aku Tak Membencimu

Oleh:  Niniluv  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
194Bab
5.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Demi melunasi hutang sang ibu, Ayyara Faderica terpaksa harus menerima perjodohan dengan Kieran Bimantara, putra sahabat ibunya sekaligus CEO di tempatnya bekerja. Setelah menjadi istri Kiaran, hidup Ayyara seketika berubah jauh lebih baik. Kieran yang sudah sejak lama menyukai Ayyara secara diam-diam, tentu memperlakukan sang istri layaknya seorang ratu. Apapun yang diinginkan Ayyara, Kieran tak pernah melarang. Namun sayang sekali, Ayyara sangat sulit menerima Kieran di hatinya, ia justru masih menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya. Walau mengetahui hal itu, Kieran tak pernah lelah berjuang mendapatkan hati Ayyara. Akankah Ayyara sadar dengan perjuangan Kieran, dan mau menerima cinta Kieran dengan tulus? Atau rumah tangga mereka justru akan hancur, karena Ayyara tak mau melupakan masa lalunya?

Lihat lebih banyak
Aku Tak Membencimu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Bintang
Thinking.......
2023-08-30 19:10:08
1
user avatar
Yanti Renda
best glerrr
2023-07-26 15:06:40
1
user avatar
Djiwa Moeda
ceritanya bagus banget, wajib masuk rekomendasi. jangan lupa dikasih full bintang, semangat ya kak menulisnya .........
2023-06-19 18:27:09
1
user avatar
My-Wolfy
semangat terus kak nulis ceritanya
2023-06-19 15:08:51
1
user avatar
Munji Nurrohman
bagus bagus recomended kok!
2023-06-06 19:28:56
1
user avatar
belafly
good bgt Thor.. mantap
2023-06-06 18:48:45
1
user avatar
goshkabsgsjka
walaupun Ayyara ga suka Ama Kieran tapi aku suka cara Kieran memperlakukan Ayyara. aku bapeerrrrr paraah...
2023-05-17 10:51:26
4
194 Bab
1. Perjodohan
"Apa maksud Tante Daria dan om Raymond?" tanya Ayyara yang tak paham. Matanya seketika membelalak kaget saat sepasang suami istri yang duduk di hadapannya saat ini menawarkan sebuah perjodohan padanya. "Tante Daria dan om Raymond pasti sedang bercanda 'kan?" Sepasang suami istri itu hanya tersenyum lalu saling menatap untuk sesaat. Daria kemudian mengarahkan pandangannya pada wanita yang masih duduk di samping Ayyara, memintanya untuk menjelaskan. "Mira, tolong jelaskan apa maksud kami barusan pada putrimu. Sepertinya dia masih belum paham." Mira mengusap bahu Ayyara dengan lembut, berusaha membuat anak gadisnya itu sedikit tenang. Dia lalu berbisik, "Ayyara kamu tahu berapa jumlah hutang ibu pada mereka? Kamu juga masih ingat siapa yang membiayai kuliahmu dulu dan sekolah adikmu? Kita mana mungkin bisa membayar semua itu. Ini kesempatan yang paling bagus, mereka akan menganggap hutang ibu ini lunas asalkan kamu mau menikah dengan putra mereka. Kieran Bimantara." Ayyara menoleh,
Baca selengkapnya
2. Batalkan Perjodohannya
Seorang pelayan meletakkan dua minuman ke atas meja untuk dua pelanggannya. Setelah selesai pelayan itu pergi. Seperti apa yang diminta Kieran pagi tadi. Ayyara akhirnya mengajak laki-laki itu bertemu di sebuah kafe yang tak jauh dari tempat kerjanya setelah pekerjaannya selesai. Ayyara masih diam, menunggu Kieran yang membuka pembicaraan di antara mereka lebih dulu. "Sekarang kamu bisa mengatakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku." Ayyara menatap Kieran sesaat, sedikit tidak nyaman saat laki-laki itu berbicara tidak formal padanya. "Pak -" "Panggil Kieran saja." "Tapi, pak -" "Kamu adalah calon istriku. Jadi jangan berbicara formal lagi jika bukan sedang di tempat kerja." Ayyara tidak terima. Apa barusan Kieran telah menyebutnya sebagai calon istri? "Maaf pak, sepertinya saya tidak bisa menerima perjodohan ini." "Mama dan papa sudah mengatakan jika kamu menerima perjodohan ini. Lalu kenapa kamu mengatakan tidak menerimanya sekarang?" Ayyara menghela nafas berat. Tanggal
Baca selengkapnya
3. Tiba Waktunya
Namun pada akhirnya tak ada satupun cara yang bisa Ayyara lakukan. Dia tidak bisa melarikan diri dari perjodohan itu. Dan tepat hari ini, dia dan Kieran akhirnya menikah. Ayyara benar-benar merasa tersiksa. Dia tidak ingin berdiri di sana berdampingan dengan Kieran. Dia hanya ingin menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Selama acara pernikahan, Ayyara tidak tenang. Dia kesal, dan juga takut. Pandangannya sesekali berkeliling menyorot setiap sudut aula acara itu. Dia mencari Bagas, kekasihnya yang pasti juga diundang dalam acara itu. Namun sayangnya, Ayyara sama sekali tak menemukannya. Ayyara tahu, pasti hati Bagas saat ini benar-benar terluka, sama seperti hatinya saat ini. Pernikahan dirinya dan Kieran itu diadakan di sebuah hotel, dengan cukup tertutup. Raymond hanya mengundang keluarga Bimantara, keluarga dari Ayyara, dan pejabat-pejabat rekan kerjanya. Sengaja diperketat, karena Raymond tidak ingin hal buruk terjadi di pernikahan putra semata wayangnya. Keluarga Bimantara
Baca selengkapnya
4. Membangunkanmu
Pukul tiga dini hari, Ayyara terbangun dari tidurnya. Dia mengucek kedua matanya, lalu berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada pandangannya. Ayyara kemudian beringsut duduk, lalu menguap lebar. "Jam berapa sekarang?" Tangannya meraba ke sekitar, mencari ponselnya untuk melihat pukul berapa saat ini. Namun belum sempat menemukan ponselnya, pandangan Ayyara tiba-tiba mengarah pada seorang laki-laki yang masih terlelap di atas sofa yang tak jauh dari tempat tidurnya. Laki-laki itu tidur dengan posisi meringkuk, membuat Ayyara menatapnya dengan sorot kasihan. Kieran sama sekali tidak menggunakan selimut. Kemeja yang dipakainya juga berbahan tipis. Ayyara yakin, pasti laki-laki itu tengah kedinginan. "Aku tidur di kasur empuk, dan memakai selimut. Sedangkan dia tidur di sofa sempit itu, dan harus menahan dingin." Sebenarnya Ayyara tak ingin mempedulikannya. Mau kedinginan atau tidak, Kieran begitu juga karena kesalahannya sediri bukan salah Ayyara. Namun entah
Baca selengkapnya
5. Kenapa Harus Cinta?
"Ini rumahmu?" tanya Ayyara saat dirinya dan Kieran sudah sampai di depan sebuah rumah mewah. Ini pertama kalinya Ayyara berada di sana. Dia baru tahu, jika Kieran ternyata memiliki rumah pribadi.Kieran mengangguk, mengiyakan pertanyaan sang istri. Dia mulai membuka pintu utama rumah itu, lalu masuk lebih dulu, meninggalkan Ayyara yang masih menatap rumahnya dengan takjub. "Untuk apa kamu memiliki rumah sebesar ini, sedangkan kamu belum mempunyai istri?" tanya Ayyara yang masih belum sadar jika laki-laki itu sudah masuk lebih dulu. Namun, pertanyaan Ayyara barusan masih sempat Kieran dengar. Membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya setelah beberapa senti melewati pintu utama. Dia menoleh, menatap Ayyara yang masih berdiri di depan pintu masuk. "Kamu tidak ingin masuk?" Ayyara tersadar, dia menarik kopernya, lalu bergegas memasuki rumah itu. Mengikuti Kieran. "Aku sengaja membangun rumah ini lebih dulu, sebelum aku menikah. Dan aku sudah berjanji, akan menempati pertama kal
Baca selengkapnya
6. Jangan Sentuh Aku!
Pintu kamar terbuka secara perlahan. Kieran keluar dari kamar, dengan langkah pelan dan berhati-hati tanpa menimbulkan suara, dia berjalan menghampiri Ayyara. Perempuan itu tengah terlelap di atas sofa. Beberapa bungkus makanan kosong dibiarkan berserakan di atas meja. Kieran menghela nafas pelan. Ayyara sama sekali tak menyisakan sedikitpun makanan untuknya. Tapi tidak masalah. Kieran tidak marah. Lagi pula, jika dia ingin makan saat ini, Kieran bisa memesan makanan lagi. Makanan yang dimakan Ayyara tadi, dia sengaja pesan memang untuk perempuan itu. Kieran tahu jika Ayyara pasti sudah kelaparan sejak pagi belum makan.Tangan Kieran perlahan terulur, menyisikan anak rambut yang menghalangi sebagian wajah cantik perempuan itu. Dia lalu tersenyum samar, menatap wajah tenang Ayyara seperti ini saja, sudah membuat Kieran senang. "Maaf Ayyara. Aku tidak marah denganmu, sekalipun kamu mengatakan kamu lebih mencintai laki-laki lain dan tidak bisa mencintaiku. Aku tidak marah, walau kamu
Baca selengkapnya
7. Gagal Honeymoon
Karena masih mengambil cuti, Kieran berniat untuk mengajak Ayyara honeymoon seperti yang dilakukan pasangan pengantin baru pada umumnya. Dia sudah berencana memesan tempat penginapan. Namun Kieran bingung, bagaimana cara mengatakan semua ini pada Ayyara?Sejak tadi, dia terus berjalan bolak-balik di depan kamarnya. Ingin masuk dan menemui Ayyara, tapi Kieran belum menemukan kalimat yang pas untuk mengatakan semua itu. Namun tiba-tiba pintu kamar terbuka. Ayyara yang sejak tadi di dalam kamar, kini keluar dengan pakaian yang sudah rapih. Membuat Kieran menatapnya dengan sorot bingung. "Ayyara, pagi-pagi seperti ini mau kemana?""Aku mau ke tempat kerja. Ya, walaupun cutiku masih ada tiga hari, tapi aku ingin masuk kerja sekarang saja. Lagi pula, apa yang harus kulakukan jika terus di rumah."Kieran hanya menghela nahas pelan."Kamu masih ingin bekerja?"Ayyara mengernyit, menatap Kieran tak paham. "Apa maksudmu b
Baca selengkapnya
8. Ada Laki-laki Lain di Hatinya
Ayyara bergegas keluar dari mobil. Dia berjalan dengan langkah cepat, menghampiri laki-laki yang juga baru keluar dari taksi itu."Bagas!"Laki-laki itu menoleh, Ayyara langsung memeluknya dengan erat. Bagas tertegun, mendapat perlakuan secara tiba-tiba seperti itu dari Ayyara. "Ay-ayyara?""Aku sangat merindukanmu. Sudah lama sekali kita tidak bertemu, bukan?" Karena Bagas tidak kunjung membalas pelukannya, Ayyara akhirnya melepaskan pelukannya. Dia menatap wajah laki-laki itu yang masih terlihat bingung. Entah apa yang sedang dipikirkan Bagas saat ini."Kamu juga tidak pernah membalas pesan atau menjawab teleponku? Apa kamu ada masalah, hm?"Bagas segera menggeleng. "Tidak ada masalah. Hanya saja ... kenapa kamu terus seperti ini?"Ayyara mengernyit tidak paham. "Terus seperti ini? Apa maksudmu?""Ayyara, hubungan kita sudah selesai. Kamu sudah menikah dengan pak Kieran. Jika kita terus terlihat dek
Baca selengkapnya
9. Beruntung Memiliki Ragamu
"Mas!"Kieran tak mengehentikan langkahnya. Setelah keluar dari mobil, dia langsung kembali menarik Ayyara memasuki rumah. Sedikitpun, tak membiarkan tangan perempuan itu lepas dari cekalannya. Sekalipun saat ini mereka sudah berada di dalam rumah."Mas!"Kieran tetap tak menggubris, Ayyara berusaha memberontak melepaskan diri. Pergelangan tangannya terasa nyaris patah, Kieran mencekalnya begitu erat."Mas!" Kali ini Ayyara berhasil menarik tangannya dari cekalan laki-laki itu. Tepat, saat Kieran nyaris membawanya masuk ke dalam kamar. Ayyara menatap laki-laki itu dengan sorot marah. Dia mengusap pergelangan tangannya yang sudah memerah. "Sakit. Apa kamu ingin mematahkan tanganku?"Kieran tetap berusaha memasang raut tenang. Walau sejak tadi, emosinya sudah tak bisa tertahan lagi. Dia ingin marah, membentak, menyadarkan Ayyara bahwa perempuan itu telah melukai hatinya. Namun, Kieran tak sanggup melakukan semua itu. Seb
Baca selengkapnya
10. Sesibuk Itu
Terdengar langkah seseorang perlahan mendekat, Ayyara tak berani melihatnya, hanya terus fokus pada sarapan paginya. Setelah apa yang Kieran lakukan padanya tadi malam, Ayyara kini kembali canggung kepada laki-laki itu. Antara kesal dan juga malu, berani sekali Kieran menciumnya. Namun sialnya, kenapa Ayyara juga harus menikmatinya? Kieran menarik kursi di samping Ayyara, lalu duduk untuk ikut sarapan bersama sang istri.Hari ini Kieran memutuskan untuk kembali masuk kerja. Karena menurutnya juga percuma tetap mengambil cuti, sedangkan Ayyara saja sudah masuk kerja. Untuk apa dia berada di rumah tanpa ada Ayyara?Saat Kieran nyaris ingin mengambil makanan ke atas piringnya, mendadak ponselnya justru berdering. Membuat Kieran terpaksa menunda sarapannya. Dia memutuskan untuk menjawab panggilan itu lebih dulu.'Selamat pagi, pak Kieran. Maaf mengganggu waktunya. Saya hanya ingin menyampaikan jika klien kita setuju untuk melakukan pertemua
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status