Share

17

Meski aku sudah pulang sebelum ashar, menjemput anak-anak ke tempat les mengaji, kemudian masak makan malam dengan mereka, Mas Revan belum juga kunjung pulang.

Biasanya, jika di hari biasa dia hanya berkeliaran di kantor, lelaki itu akan pulang jam 04.00 sore. Tapi sampai pukul 07.00 malam dia belum datang juga.

Kuambil ponsel lalu kuhubungi kontaknya. Aku ingin tahu apakah dia masih di lokasi proyek atau malah sudah pulang ke rumah pacarnya. Lelaki itu terlalu meremehkanku dan tidak pernah takut dengan semua ultimatum yang kuberikan. Sepertinya aku harus main kasar dan benar-benar memberi dia syok terapi yang akan membuatnya ingat seumur hidup.

"Kau di mana?"

"Di lokasi, mencoba menemukan barang yang kau cari!"

Seperti biasa ucapannya selalu kasar, tidak pernah ada lembut lembutnya atau minimal intonasi suara biasa saja.

"Jadi kalian membongkar dan menghitung ulang!"

"Iya, dan aku masih bingung karena tidak menemukannya."

"Kalau begitu pergilah ke pabrik dan coba kroscek lagi, ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status