Share

Handi dan Asih

"Minum Zee," suara Handi membuatku tersentak.

"Eh, maaf. Sampai kaget gitu. Ngelamun, ya?" tanya Handi lagi.

"Ng-nggak, kok," jawabku sambil terus melirik ke arah mobil Mas Zaid.

Mantan suamiku itu menurunkan beberapa kardus dari dalam mobil, dibantu oleh si tukang kebun. Menit berikutnya mereka sudah menghilang ke dalam rumah besar itu.

Handi mengulurkan gelas berisi orange juice dingin padaku. Ada getar halus ketika tangan kami tak sengaja bersentuhan. Sepertinya ia merasakan hal yang sama. Sejenak Handi menatapku intens.

"Di ujung ada kamar kecil," ujarnya tiba-tiba seperti ingin memecah kebisuan kami. "Kamu bisa ganti pakaian di sana. Setelah siap, kita bisa ambil beberapa gambar di sini."

Aku mengangguk. Meminum jus yang diberikan Handi, kemudian aku meninggalkannya untuk berganti pakaian. Ada lima produk baru yang aku bawa kali ini. Handi sempat menyarankan untuk menambah hingga delapan atau sepuluh, tapi aku menolak.

"Udah dikasih gratis, masa ngelunjak," kilahku saat kami ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status