Share

113. Mengamuk 1

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 15:28:37

AKU DI ANTARA KALIAN

- Mengamuk

"Kamu gila atau sudah benar-benar putus urat malu. Bisa-bisanya kamu mengaku hamil anaknya Gala sedangkan kalian sudah berpisah hampir empat bulan. Kalau itu anak Gala, kenapa nggak datang saja ke rumah kami. Bukankah kamu sudah tahu di mana rumah kami? Malah koar-koar di warung sate kayak orang kesurupan."

Pak Gatot dan Manggala saling pandang mendengar Bu Puri marah. Wanita penyabar itu telah tersulut emosi saat mendengar ucapan Nada. Membuat suami dan anaknya terdiam.

"Jangan tutup dulu teleponnya. Saya belum selesai bicara sama kamu," tegas Bu Puri. Namun Nada sudah mematikan panggilan. "Hmm, dimatikan," geramnya seraya meletakkan ponsel di atas meja.

"Dia kena mental itu, Bu," kata Pak Gatot.

"Emosi aku, Yah. Biar dia tahu kalau ibu juga bisa marah. Heran, bagaimana orang tuanya mendidik, kok bisa anaknya seperti itu. Tapi yo nggak heran, wong dia lahir dari keluarga yang bermasalah."

Hening sejenak. Bu Puri mengatur napas lalu memandang Manggala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
kalo kanjeng ibu ratu dah turun tangan dah nrocos mulutnya..diam semua ya
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
hiduuuup Bu Puri.. the best ibu mertua.. sekali dia ngomong langsung deh dia kena mental.. ngakunya hamil padahal dah pisah 4 bln.. malu gk tuh..
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
kerrreen bu purii...hidup bu puri .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku di Antara Kalian   118. Kena Batunya 3

    "Bro, apa perlu video ini kukirimkan ke WAG alumni?" tanya Hanan pada Manggala."Nggak usah, Nak Hanan," sahut Bu Puri sebelum putranya menjawab. "Nanti mereka akan tahu sendiri. Pasti viral dalam waktu beberapa jam lagi. Nanti kalau ada yang bertanya, baru kamu jawab. Ini juga termasuk aib orang. Nak Hanan, nggak usah ikut menyebarkan. Akan tersebar sendiri itu nanti."Tapi kirimkan video itu ke nomernya Gala. Untuk membersihkan nama baik Gala yang difitnah katanya nggak mau tanggungjawab atas kehamilan Nada, kami memang butuh video itu," lanjut Bu Puri."Sudah dikirimkan ke aku, Bu." Manggala yang menjawab."Iya, Tan. Sudah langsung saya kirim tadi.""Gala, kita cari rumah makan dulu untuk sarapan. Sudah jam berapa ini?" ujar Pak Gatot sambil memandang jam tangannya. "Iya, Yah." Manggala akhirnya membawa mereka ke Rumah Makan Joglo. Yang menyediakan makanan khas Nusantara. Sebab dia tahu kalau ayah dan ibunya tidak suka western food atau seafood. Sukanya mereka ini iwak kali.Suasa

  • Aku di Antara Kalian   117. Kena Batunya 2

    "WARGA DI SINI DENGAR YA! INI PEREMPUAN UDAH MEREBUT SUAMI ORANG! DASAR PELACUR!" teriak wanita tadi setelah itu dia menangis.Bu Puri yang berdiri tak jauh dari sana hanya bisa tertegun. "Allahu Akbar. Ya Allah. Ini lebih dari yang saya bayangkan," gumamnya. Tubuh sampai gemetar dan tangan kiri Hanan tak lepas dari genggamannya."Kami tidur dengan perempuan lain, disaat aku sibuk mengurusi bisnis kita." Wanita itu melangkah maju, menunjuk ke arah suaminya. "Kamu lelaki nggak tahu diri, Pah. Aku nggak akan tinggal diam. Aku akan memproses hukum kalian dengan kasus perselingkuhan dan perzinaan.""Kita akan berdamai, Mah. Aku nggak ada niat serius sama dia," bantah lelaki itu tanpa menoleh pada Nada. "Nggak bisa, Mas. Aku hamil anakmu. Kamu harus bertanggungjawab," teriak Nada tidak terima. Dia tidak punya pilihan, selain harus angkat bicara. Harus ada yang mempertanggungjawabkan kehamilannya. Meski dari awal dia hanya ingin bersenang-senang dengan lelaki yang menjadi partner bisnis te

  • Aku di Antara Kalian   116. Kena Batunya 1

    AKU DI ANTARA KALIAN - Kena Batunya Bu Puri terkejut melihat lelaki di belakang Nada. Begitu juga dengan Nada sendiri. Sebisa mungkin ia melindungi sosok itu supaya tidak terlihat oleh Bu Puri dan Hanan. Wajahnya pucat dan terlihat kebingungan."Nggak sia-sia saya datang ke sini. Akhirnya saya tahu kebusukanmu. Untungnya anak saya sudah menceraikanmu," ujar Bu Puri menatap tajam pada Nada.Melihat ada orang asing datang, lelaki itu mundur ke belakang. Tentu saja dia tidak ingin berurusan dengan siapapun. Ini hubungan terlarang yang mengancam rumah tangga dan karirnya.Dengan gerakan cepat, Nada sendiri mundur ke belakang dan buru-buru menutup pintu. Membiarkan Bu Puri dan Hanan saling pandang. "Kamu tahu siapa lelaki itu, Han?""Saya nggak tahu, Tan. Sepertinya memang seseorang yang memiliki hubungan rahasia dengan Nada," jawab Hanan berbisik. Manggala yang hendak turun karena khawatir dengan sang ibu, tapi dicegah oleh ayahnya. "Nggak usah turun. Ibumu bisa mengatasinya," kata Pak

  • Aku di Antara Kalian   115. Mengamuk 3

    Dan malam pun terus merangkak naik. Sunyi malam itu berbalut kemesraan dua insan yang tengah kasmaran. Mereka berdua tidak banyak berkata setelah itu. Hanya sentuhan yang berbicara dan kehangatan yang menjawab bahasa tubuh mereka. 🖤LS🖤"Bener ini kosannya?" tanya Pak Gatot memandang sederetan bangunan di sebuah gang masuk."Ya, Om. Kamar nomer dua dari kiri itu kosannya Nada," jawab Hanan yang duduk dibangku tengah. Berdampingan dengan Bu Puri. Wanita itu keukeh mau ikut. Geramnya pada Nada sungguh tak terbendung. Lagipula sekalian jalan untuk mampir ke Mojokerto. Ke rumah saudara mereka."Kelihatannya sepi, Nan," kata Manggala yang duduk di belakang kemudi. "Tapi beneran, ini kamar kosnya. Coba kita tunggu beberapa saat lagi," ujar Hanan.Manggala memperhatikan sekeliling. Tempat itu wilayah kosan yang lumayan berkelas. Nada tidak mungkin mau tinggal di tempat biasa saja. Walaupun masih mewah apartemen yang dipersiapkan Manggala dulu."Kalau hendak bertamu, apa peraturan di sini

  • Aku di Antara Kalian   114. Mengamuk 2

    "Seharusnya memang begitu kan, Bu. Hubungan harus dijaga. Mereka sudah terikat pernikahan. Memang seharusnya saling mencintai," jawab Pak Gatot."Betapa beruntungnya Ibu memiliki suami seperti Ayah. Dulu Ibu pikir anak-anak kita akan memiliki sifat seperti Ayahnya semua. Namun jalan mereka sudah berliku di awal. Narendra setia, tapi keadaan yang membuatnya harus kehilangan sosok yang diimpikannya.""Gala sebenarnya juga sangat bertanggungjawab, Bu. Kalau dia terjerat ular itu, anggap saja sebagai ujian hidupnya. Tapi Ayah salut sama dia. Bisa menahan diri tidak menyentuhnya sampai di mana dia mendapati sendiri kenyataan tentang keluarga Nada. Setiap orang pasti ada kurang lebihnya. Semoga pada akhirnya mereka bisa kembali akur seperti dulu." Harapan Pak Gatot sambil menerawang. "Iya. Kita doakan saja mereka semua akan menemukan kebahagiaannya." 🖤LS🖤Suara jangkrik di luar terdengar makin jelas. Menandakan malam mulai larut. Suara motor yang biasa melintas di jalan depan rumah juga

  • Aku di Antara Kalian   113. Mengamuk 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Mengamuk "Kamu gila atau sudah benar-benar putus urat malu. Bisa-bisanya kamu mengaku hamil anaknya Gala sedangkan kalian sudah berpisah hampir empat bulan. Kalau itu anak Gala, kenapa nggak datang saja ke rumah kami. Bukankah kamu sudah tahu di mana rumah kami? Malah koar-koar di warung sate kayak orang kesurupan."Pak Gatot dan Manggala saling pandang mendengar Bu Puri marah. Wanita penyabar itu telah tersulut emosi saat mendengar ucapan Nada. Membuat suami dan anaknya terdiam."Jangan tutup dulu teleponnya. Saya belum selesai bicara sama kamu," tegas Bu Puri. Namun Nada sudah mematikan panggilan. "Hmm, dimatikan," geramnya seraya meletakkan ponsel di atas meja."Dia kena mental itu, Bu," kata Pak Gatot."Emosi aku, Yah. Biar dia tahu kalau ibu juga bisa marah. Heran, bagaimana orang tuanya mendidik, kok bisa anaknya seperti itu. Tapi yo nggak heran, wong dia lahir dari keluarga yang bermasalah."Hening sejenak. Bu Puri mengatur napas lalu memandang Manggala

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status