Home / Rumah Tangga / Aku di Antara Kalian / 191. Mulai Terbuka 3

Share

191. Mulai Terbuka 3

last update Last Updated: 2025-07-13 15:55:14

Setengah jam setelah Tiana pulang, Narendra datang. Dia baru pulang dari Papar untuk bertemu dengan klien.

"Kamu mandi dulu dan makan. Nanti Ibu mau ngomong." Bu Puri bicara pada anaknya saat Narendra tengah mengambil minum di kulkas.

"Ya, Bu."

Tidak lama kemudian, Narendra sudah kembali turun menemui ibunya. Hanya mereka berdua saja karena Pak Gatot ada urusan ke Semarang bersama Manggala. Malam nanti kemungkinan baru sampai di rumah.

Bu Puri menceritakan percakapannya dengan Tiana. Narendra yang biasanya langsung protes, kini diam mendengarkan.

"Sekarang terserah kamu, Ren. Maju apa mundur. Kita sudah sama-sama tahu Tia sejak kecil. Masih kerabat kita juga. Dia nggak jauh beda dengan Kiara yang berjuang sendiri untuk hidupnya. Walaupun Tiana masih punya ibu dan kakak, tapi kita tau sendiri bagaimana kehidupan mereka. Rizky juga anak yang baik. Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan ini. Usiamu sudah bukan masanya lagi untuk memiliki banyak pertimbangan. Ibu yakin, Tia bisa meneri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (18)
goodnovel comment avatar
PiMary
Semoga lekas bahagia ya Rendra.....
goodnovel comment avatar
Diana Susanti
kutunggu kabar baik nyaaaa kaaak
goodnovel comment avatar
Dinlea
alhamdulillah... Rendra smg bahagia
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku di Antara Kalian   191. Mulai Terbuka 3

    Setengah jam setelah Tiana pulang, Narendra datang. Dia baru pulang dari Papar untuk bertemu dengan klien. "Kamu mandi dulu dan makan. Nanti Ibu mau ngomong." Bu Puri bicara pada anaknya saat Narendra tengah mengambil minum di kulkas."Ya, Bu."Tidak lama kemudian, Narendra sudah kembali turun menemui ibunya. Hanya mereka berdua saja karena Pak Gatot ada urusan ke Semarang bersama Manggala. Malam nanti kemungkinan baru sampai di rumah.Bu Puri menceritakan percakapannya dengan Tiana. Narendra yang biasanya langsung protes, kini diam mendengarkan."Sekarang terserah kamu, Ren. Maju apa mundur. Kita sudah sama-sama tahu Tia sejak kecil. Masih kerabat kita juga. Dia nggak jauh beda dengan Kiara yang berjuang sendiri untuk hidupnya. Walaupun Tiana masih punya ibu dan kakak, tapi kita tau sendiri bagaimana kehidupan mereka. Rizky juga anak yang baik. Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan ini. Usiamu sudah bukan masanya lagi untuk memiliki banyak pertimbangan. Ibu yakin, Tia bisa meneri

  • Aku di Antara Kalian   190. Mulai Terbuka 2

    Dan itu berbeda dengan Narendra. Kiara memang sudah bahagia dengan Manggala, tapi ada Arsha yang menjadi tanda paling berharga dalam hidupnya. Dia menyayangi anak itu melebihi apapun. Jika dia ingin membawa orang baru dalam hidupnya, kehadiran Arsha memang harus diceritakan. Sebab mereka tinggal di lingkungan yang sama.Hubungannya dengan Tiana memang sangat solid sebagai partner kerja. Ada kenyamanan yang terbangun di sana. Dari diskusi tentang pekerjaan sampai ngobrol masalah pribadi. Namun jujur saja, wanita impian Narendra adalah seperti Kiara. Yang penurut dan lembut. Narendra tidak menyukai perempuan yang lebih dominan dari dirinya.Ini berbeda dengan Manggala. Yang bisa menerima pasangannya dalam kondisi apapun. Dia mendukung Kiara untuk meraih mimpinya, setidaknya biar sang istri mencoba dulu. Gagal tidaknya urusan belakangan. Juga tetap menerima andai Kiara hanya fokus pada rumah tangga."Bagaimana, Ren?" tanya Bu Puri saat Narendra hanya diam. Selalu begitu tiap kali diajak

  • Aku di Antara Kalian   189. Mulai Terbuka 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Mulai TerbukaPagi itu Narendra menggendong Arsha melangkah ke kantornya. Tadi Arsha ikut Bu Puri saat sang nenek mampir ke rumah, setelah belanja dari pasar."Tadi ikut Nenek, ya?" tanya Narendra sembari mengecup pipi anak itu.Arsha mengangguk."Waktu Arsha pergi tadi, adik-adik sudah bangun apa belum?""Belum. Arka dan Kaira bangunnya siang."Narendra kembali menciumi pipinya Arsha sambil terus melangkah memasuki kantor. Ternyata di sana ada Rizky yang duduk bermain di teras kantor. Anak itu terdiam sejenak memandang Narendra yang menggendong Arsha. Baru kemudian berdiri untuk mencium tangannya."Hai, Rizky. Kenalan sama adek Arsha."Rizky anak pendiam dan penurut itu bangkit dari duduknya lalu menghampiri Narendra yang sedang berjongkok menurunkan Arsha."Arsha, ini Mas Rizky namanya."Arsha memandangi bocah lelaki yang berdiri di depannya. Kemudian tersenyum. Rizky juga tersenyum. Anak itu tidak nakal. Dia sangat manut dengan apapun yang dilarang atau disur

  • Aku di Antara Kalian   188. Orang Baru 3

    Setelah si kembar tidur, ganti Manggala membacakan buku cerita untuknya, hingga anak itu tertidur. Setelah semuanya pulas, Kiara duduk merapat pada suaminya yang bersandar di kepala tempat tidur. Rumah terasa sunyi sekarang. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar."Capek?" tanya Manggala seraya mengecup kening istrinya.Kiara tersenyum seraya merapatkan rangkulan. Dia tidak bisa bilang capek. Kalau diukur rasa lelah, Manggala jauh lebih lelah. Kiara dibantu dua orang untuk menjaga anak-anak. Sedangkan Manggala, setelah lelah di Gudang, pulang juga dikeroyok tiga anaknya. Meladeni mereka sampai tidur semua."Anak-anak ini cepet banget besarnya, Mas. Walaupun capek, kita nikmati momen seperti ini. Karena setelah mereka besar nanti, kita pasti akan merindukan masa kecil mereka.""Iya."Setelah Manggala mencium bibir istrinya, mereka saling menatap dalam diam. Mungkin tak semua hal harus diucapkan. Kadang cukup dengan memandangi wajah lelah satu sama lain, mereka tahu bahwa dalam r

  • Aku di Antara Kalian   187. Orang Baru 2

    Ketika Kiara meraih Kaira supaya mau duduk diam, sedangkan Mbak Asih menangkap Arka yang berlari dan hampir terjatuh. Sedangkan Arsha kembali menyusun mainannya. Mata Kaira yang melihat balok itu tersusun lagi, niat jahilnya timbul. Dia kembali bangkit dan ingin mendekati kakaknya. "Kaira, jangan ganggu Kak Arsha. Kamu punya mainan sendiri ini," sergah Kiara sambil meraih boneka untuk anak perempuannya. Namun Kaira menolak. Dia tetap berontak ingin mengganggu sang kakak. Dia memang paling reseh daripada kembarannya.Mbak Asih tergelak melihat ketiga bayi yang tidak mau diam.Di saat seperti ini, Kiara berpikir betapa lucunya hidup. Dulu waktu masih lajang, suara bising sedikit saja bisa membuat kepalanya cenat-cenut. Tapi sekarang, tiga anak kecil yang berlomba-lomba membuat kerusuhan dalam rumah malah menjadi obat stres terbaik. Kadang membuatnya teriak-teriak, tapi lebih sering bikin hati meleleh dan tertawa. Rumah itu akan rapi kalau malam hari saja, setelah anak-anak pada tidur."

  • Aku di Antara Kalian   186. Orang Baru 1

    AKU DI ANTARA KALIAN- Orang Baru Melihat kakak dan ibunya tampak berbincang serius, Manggala melipir ke belakang. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan mencampuri urusan pribadi Narendra. Tak ingin lagi ada kesalahpahaman. Meski hubungan mereka sudah membaik, Manggala tetap berhati-hati untuk hal satu itu."Mau saya bikinin kopi, Mas?" tanya Mak Yah."Nggak, Mak. Saya sudah ngopi tadi.""Mbak Kiara sudah sembuh?""Alhamdulillah, sudah. Hanya masuk angin kemarin itu. Mungkin kecapekan, Mak," jawab Manggala seraya mencomot pisang goreng yang ditiriskan Mak Yah.Kiara memang sempat muntah-muntah ketika mampir ke rumah mertuanya bersama Manggala kemarin sore."Masuk angin apa ada isinya lagi, Mas?" Tatapan Mak Yah menggoda Manggala.Pria itu tersenyum. "Hanya masuk angin, Mak. Kami sudah cukup dengan tiga anak. Kasihan Kiara, seperti pabrik pencetak anak saja.""Mumpung masih muda, Mas. Kalian juga mampu," ujar Mak Yah yang ditanggapi senyuman tipis oleh Manggala. Baginya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status