Share

Bab 3

Penulis: Daffa Adzriel
Meskipun Fitri sangat mencintai kakeknya, bahkan rela menggunakan semua kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit kakeknya, sekarang dia malah ingin kakeknya jangan bangun di saat ini, walau ini hal tak berbakti.

Ini semua karena Fandy terlalu menyebalkan. Tidak hanya tidak bisa apa-apa, bahkan berani bersikap sombong di depannya, memang tidak berkaca siapa dirinya.

Fandy tidak menjawab permintaan yang seperti sedekah itu, melainkan memeriksa denyut nadi kakeknya dan ekspresinya menjadi serius.

"Ternyata Racun Pir, tak heran bisa begini."

Racun Pir? Fitri mengerutkan keningnya.

"Maksudmu kakekku terkena racun?"

"Benar! Saat ini, Racun Pir adalah racun terhebat di dunia ini, kalau baru saja kena, aku masih bisa menyembuhkannya. Tapi sudah berlalu setahun, bakal sulit untuk disembuhkan, ditambah aku butuh beberapa obat langka dalam waktu pengobatan! Untungnya keterampilan dokter yang sebelumnya kamu cari cukup baik. Meski nggak bisa menghilangkan racun itu, bisa membuat kakekmu bertahan lama."

Ekspresi Fitri terlihat aneh.

"Tampaknya aku sudah menyalahkanmu. Kamu nggak hanya dokter klinik yang sederhana, juga orang yang sombong, bahkan aku kagum akan keterampilan aktingmu."

Beraninya dokter biasa sepertinya bersikap sok hebat di depannya? Meski Fitri tidak mengetahui ilmu medis, dia sudah mencari banyak dokter sakti demi kakeknya, jadi Fandy tidak ada hak untuk berkomentar di sini.

Fandy berjalan ke depan Fitri.

"Aku tahu kamu meremehkanku, tapi aku nggak berbohong tentang kondisi kakekmu."

Sejujurnya, Fitri sampai sekarang masih sangat kagum dengan sikap tidak tahu malu Fandy.

"Sekarang kamu sudah memastikan kalau kakekku nggak bisa memberimu keputusan, apa kamu sudah bisa pergi dari rumahku? Masih kata yang sama, robek surat pernikahan itu. Kita nggak satu dunia, bahkan kesenjangan antara kita nggak bisa kamu pungkiri. Jadi sebaiknya kamu tahu diri."

Fitri sudah mengatakan semuanya dengan sabar, tapi Fandy makin menginjak. Aura dingin Fitri pelan-pelan terlihat, dia mau Fandy tahu apa status yang dimiliki seorang Dewi Perang.

"Aku akan mengumpulkan beberapa macam obat itu, saat itu aku akan datang mengobati kakekmu."

Tak disangka Fandy bisa berkata begitu, lalu pergi begitu saja. Seolah-olah pria itu tidak tertarik dengan kecantikannya yang tak tertandingi.

Fitri melihat kakeknya dengan tatapan rumit. Saat Fitri mau menutup pintu, ponselnya tiba-tiba berdering.

"Dokter Felix, ada apa?"

Felix adalah dokter yang hebat di pengobatan tradisional, bahkan masuk sepuluh peringkat besar di dunia, juga orang terakhir yang mengobati kakeknya.

"Dewi Perang, setelah membaca banyak buku kuno dan meminta pendapat dari beberapa senior, aku akhirnya tahu kenapa kakekmu nggak bisa bangun."

Oh? Fitri mengerutkan keningnya, bahkan terlihat senang karena hubungan antara dia dan kakeknya sangat baik.

"Cepat katakan."

"Kakekmu bukan sakit, melainkan keracunan, dia terkena Racun Pir yang paling kuat."

Keracunan? Tatapan Fitri menjadi dingin, bahkan berkata dengan kesal.

"Tolong Dokter Felix menawarkan racun kakekku, aku bakal membalas budimu."

Tak disangka Felix malah menghela napas.

"Aduh, penyakit ini sudah lama ditunda, aku benar-benar nggak bisa menolong lagi, tapi ...."

Hanya mendengar kata "tapi", Fitri sudah melihat adanya harapan.

"Tapi apanya?"

"Tapi masih ada seseorang yang bisa menyembuhkan kakekmu, orang itu adalah Master Medis dalam legenda! Asal dia bersedia membantumu, orang mati pun bisa hidup kembali."

Master Medis? Fitri tentu saja tahu keberadaan Master Medis, tapi orang ini sangat susah ditemukan, bahkan sudah lama menghilang. Bahkan sembilan Kartu Kehidupan menjadi barang kesayangan orang, meski sekarang statusnya adalah Dewi Perang, dia juga susah mendapatkannya.

"Tolong Dokter Felix membantuku mencari keberadaan Master Medis, aku juga akan berusaha semaksimal mungkin."

Setelah menutup telepon, Fitri yang baru melangkah tiba-tiba tercengang.

"Tunggu dulu! Tadi Fandy juga bilang kakekku keracunan, bahkan terkena Racun Pir, apa dia benaran memiliki keterampilan medis yang hebat?"

Namun, tak lama kemudian, dia tertawa dingin.

"Tak mungkin, dia pasti asal menebak."

Setelah keluar dari Komunitas Golden Bay, Fandy merasa tak berdaya. Meski obat Tuan Besar Rick yang butuhkan sangat langka, bahkan sudah mau punah, bagi Fandy itu adalah hal yang mudah.

Hanya saja sekarang dia tidak ada kontak kakak seniornya, ini juga perintah gurunya karena takut Fandy akan meminta bantuan seniornya ketika terkena masalah.

Jadi sampai sekarang Fandy hanya bisa mengandalkan dirinya.

"Bagaimana dengan kabar Paman Wildan. Karena aku sudah kembali, seharusnya aku pergi menjenguknya dulu."

Bagaimanapun Kota Valencia adalah kampung halamannya, mana mungkin tidak ada orang yang dia kenal.

Pada saat yang sama, di kediaman Keluarga Kintana selaku keluarga terkaya di Kota Valencia. Claire yang sebelumnya menghina Fandy sedang menunggu sesuatu dengan ayahnya.

Saat kendaraan Mercedes Benz muncul, mereka berdua langsung menyambutnya.

"Paman Hugo, dia adalah Dokter Felix."

Yang turun ada seorang pria tua dan pemuda. Kedatangan mereka membuat Hugo dan Claire sangat senang.

"Terima kasih atas kedatangan Dokter Felix."

Pria tua itu adalah Dokter Felix yang masuk sepuluh peringkat dokter terbaik di Negara Limas. Mau mengundangnya adalah hal yang sangat sulit.

"Bawa aku ke tempat pasien, mengobati pasien lebih penting."

Claire mengikuti dari belakang, berjalan berdampingan dengan pemuda yang bernama Louis.

"Kak Louis, terima kasih banyak."

Pemuda ini bernama Louis Tirtayasa, dia juga putra dari keluarga kaya di Kota Valencia, yang selalu menyukai Claire.

"Claire, kamu benaran jangan begitu. Untungnya, dulu kakekku kenal dengan Dokter Felix, kalau nggak aku nggak bisa membantumu mengundangnya kemari, berharap dia bisa menyembuhkan penyakit kakekmu."

Louis sudah lama menyukai Claire, ditambah Keluarga Kintana adalah keluarga terkaya. Kalau dia benaran menikah dengannya, pasti bisa membuat keluarga mereka meningkat dengan pesat, jadi kali ini dia mengundang Dokter Felix ke sini dengan pengorbanan besar.

Sepuluh menit kemudian, Dokter Felix memeriksa denyut nadinya.

"Dokter Felix, bagaimana kondisi kakekku?"

Melihat ekspresi panik Claire, Dokter Felix yang terbiasa hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudah terlambat! Kakekmu bisa begini karena penyakit yang dia idap adalah penyakit paru-paru yang sudah sepuluh tahun, terkadang batuknya adalah gejala dari penyakitnya. Mungkin kakekmu sombong, jadi nggak mengatakannya."

Claire sudah mau gila.

"Mana mungkin. Kakekku rajin melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya nggak ada masalah."

Dokter Felix mendengus dingin.

"Hmm! Apa kamu sedang meragukan hasil pemeriksaanku? Penyakit paru-parunya disebabkan oleh aliran lemah yang mengalir di tubuhnya, mana mungkin bisa diperiksa oleh alat."

Tap, tap, tap! Claire mundur beberapa langkah, Louis yang di sampingnya segera memapahnya. Ekspresi Louis terlihat masam, kalau dokter yang dia bawa tidak bisa menyembuhkan penyakit kakek Claire, pasti memengaruhi rencananya.

Pada saat ini, tuan besar yang sedang berbaring dan ingin berbicara tiba-tiba batuk. Lalu memuntahkan darah, bahkan terlihat sesak, seperti sedang terkena asma.

"Ayah!"

Hugo dan Claire segera berlari ke sana, tiba-tiba Claire menoleh ke arah jendela, entah sejak kapan langit sudah gelap.

Tiba-tiba Claire teringat dengan percakapan Fandy.

"Setelah matahari terbenam, dia akan memuntahkan darah setiap satu jam, lalu sesak selama lima menit, baru kembali normal."

Bram! Claire seperti kena sambar petir, bahkan bergumam.

"Kata dia benar, semua yang dia katakan benar!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
johans alexander anakotta
Bagus.., lanjutkan !
goodnovel comment avatar
Ahmad Najmun
good and very good
goodnovel comment avatar
acim rengil
ayo lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 758

    Bummm!Begitu selesai berbicara, dia ditendang ke tanah oleh pemuda itu."Bajingan! Beraninya kamu bicara seperti itu pada Tuan Fandy? Cepat minta maaf!"Pemuda yang turun dari mobil adalah Justin. Ketika melihat Fandy yang berbicara, Justin begitu ketakutan hingga tubuhnya mulai gemetar. Akibatnya, perkataan pemuda itu membuatnya kehilangan jiwanya dalam sekejap.Setelah lengannya patah, tentu saja tidak mau menerimanya, ayahnya bahkan lebih marah. Bagaimana mungkin tidak ingin mencari cara untuk membalas dendam terhadap Fandy? Akibatnya, mereka mengetahui berita kematian seluruh Sekte Laut Ganas pagi-pagi sekali, mereka pun terkejut sekali.Sekte Laut Ganas sangat kuat, tapi mereka semua musnah. Mana berani mereka membuat keributan? Bisa dikatakan bahwa rasa takut terhadap Fandy terukir sepenuhnya di tulang-tulangnya."Kak Justin, kamu ...."Pemuda yang bangkit itu kebingungan, lalu kerah bajunya dicengkeram."Aku memintamu untuk meminta maaf pada Tuan Fandy. Apa kamu sudah tuli?"Pe

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 757

    Di dalam mobil, Fandy berkata pada Naning dengan serius."Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku bisa membantumu menyelamatkan orang itu, tapi kamu harus menerima biaya pengobatan yang diberikan oleh pihak lain."Naning mengira dirinya salah dengar. Setelah memastikannya, Naning segera melambaikan tangannya."Nggak! Bagaimana mungkin?""Kalau nggak menerimanya, aku nggak akan pergi."Fandy masih memikirkan cara membalas budi, akhirnya kesempatan itu tiba."Aku nggak akan tinggal di Kota Hira terlalu lama. Sahabatmu Raysha sudah menjadi wanita kaya, jadi kamu jangan ketinggalan. Lagi pula, kamu adalah teman pertama yang aku temui di Kota Hira. Uang nggak terlalu berguna bagiku."Setelah mendengarkan ini, Naning sangat tersentuh hingga hampir menangis. Naning sudah biasa-biasa saja selama ini, tapi tidak menyangka bahwa titik balik hidupnya adalah pertemuannya dengan Fandy."Terima kasih, Kak Fandy. Sekarang aku nggak akan menolaknya."Ketika mereka tiba, Fandy menatap rumah besar itu dan b

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 756

    Setelah mengatakan itu, Carista benar-benar pergi, meninggalkan Fandy berdiri di sana, entah apa yang sedang dipikirkannya.Setengah jam kemudian, Fandy tiba di klinik. Entah bagaimanapun, untung saja masalah Sekte Laut Ganas sudah berakhir, jadi Fandy tidak perlu mengkhawatirkannya lagi.Adapun apa yang disebut "di sana", Kakak Carista dan sejenisnya, itu jelas bukan sesuatu yang harus Fandy pertimbangkan sekarang. Jika berhasil bersatu kembali dengan Fitri, Fandy tidak perlu terlalu memikirkannya."Kak, kelihatannya suasana hatimu sedang baik."Begitu melihat Fandy, Imelda merasa ada sesuatu yang berbeda."Ya, lumayan."Tak lama kemudian, Almaz pun masuk. Imelda meliriknya ke arahnya, lalu pergi ke belakang."Kamu berutang budi padaku lagi!"Almaz tampak tidak senang, masih kesal dengan sarapan Caren. Terlebih lagi, kerja samanya dengan Erin berakhir dengan kegagalan, bahkan juga kehilangan bantuan. Mana mungkin sekarang Caren bisa merasa nyaman?"Katakan saja, aku akan mendengarkann

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 755

    Setelah membalikkan badan, Casella merasa ngeri, Ronald juga segera bersiap untuk bertempur."Kamu!"Carista memainkan kedua kuncir kudanya sambil tersenyum, setidaknya tampak tidak berbahaya."Kamu Casella, 'kan? Jangan khawatir, aku nggak akan membunuhmu. Lagi pula, kamu dan kakak iparku sudah bertunangan. Inilah alasannya, bukan karena keluargamu, tapi, sejauh yang aku tahu, kehidupanmu nggak baik-baik saja di keluargamu, kalau nggak, kamu nggak akan datang untuk bersembunyi di kota besar ini."Benar! Setelah beberapa patah kata ini, Casella mampu memastikan identitas Carista, suasana hatinya akhirnya menjadi tenang."Apa Fandy benar-benar ada perjanjian pertunangan?"Kebanggaan terpancar di mata Carista."Tentu saja, akan menikah dengan kakakku! Kakakku sudah memerintahkanku agar jangan sampai melakukan kesalahan apa pun. Dia yakin bisa memenangkan hati kakak iparku. Pada akhirnya, kalian semua harus minggir."Meskipun Casella tidak mengenal Carista, dari percakapan beberapa menit

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 754

    "Mau bagaimana lagi, aku hanya bisa pergi dulu dan menunggu instruksi kamu selanjutnya, Kak Fandy! Namun, nggak lama setelah aku pergi, aku tiba-tiba mencium bau darah yang sangat kuat. Aku yakin itu berasal dari Sekte Laut Ganas, jadi aku bergegas kembali."Pada titik ini, Sinta terus menarik napas dalam-dalam, seolah mengingat kejadian pada waktu itu. Guncangannya masih begitu kuat sehingga tidak bisa berbicara dengan normal."Benar-benar ada lautan darah! Bahkan nggak ada satu orang pun yang bernapas di seluruh Sekte Laut Ganas. Mereka semua mati! Kak Fandy, hanya butuh waktu lima atau enam menit dari saat aku pergi. Dalam waktu sesingkat itu, orang kuat macam apa yang bisa memusnahkan sekte super seperti Sekte Laut Ganas? Bahkan unggas di kandang pun mati. Nggak ada satu pun yang tersisa hidup!"Fandy berdiri, tidak punya cara untuk menjawab Sinta karena di antara orang-orang yang dikenalnya, satu-satunya yang bisa melakukan ini adalah kakaknya. Namun, Fandy belum memberi tahu satu

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 753

    Sejujurnya, Fandy terkejut.Apa yang tiba-tiba muncul di depannya adalah seorang gadis muda dengan rambut model kuncir kuda, mengenakan celana jins dan kaus biru. Entah bagaimana menilai kecantikannya, yang pasti gadis ini benar-benar lucu.Terutama saat tersenyum, dua lesung pipitnya dan gigi taringnya yang kecil terlihat, yang sungguh membuat terpesona."Siapa kamu?"Gadis itu terus tersenyum sambil mengulurkan tangan kanannya."Kamu bisa memanggilku Carista."Fandy hendak mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba teringat alamat di kalimat pembuka."Tunggu! Kamu baru saja memanggilku Kakak Ipar?"Carista mengangguk."Ya, kamu adalah kakak iparku! Ah, menyebalkan sekali, apa kamu ingin Sekte Laut Ganas hancur? Aku benar-benar ingin membantu."Setelah melihat Carista, Fandy memiliki seribu keraguan di hatinya lalu berkata dengan santai."Bagaimana kalau aku setuju? Kamu ...."Sebelum bisa menyelesaikan kata-katanya, Carista menghilang, hanya meninggalkan satu kalimat yang mengambang di udara

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 752

    "Maafkan aku Fandy, saat itu aku terlalu bersemangat, bahkan mempercayai kata-kata Justin."Fandy melambaikan tangannya."Nggak apa-apa, seharusnya aku yang minta maaf. Aku sudah melibatkan kalian dalam dendam pribadi."Jelas semuanya telah diselesaikan, kalau tidak kedua orang ini tidak akan datang ke sini."Jangan seperti ini! Pak Vinson sudah memberi tahu aku untuk menambah pinjaman sebesar satu triliun lagi, kali ini pinjaman tanpa bunga. Aku benar-benar nggak tahu bagaimana harus berterima kasih padamu."Bagaimana bunga pinjaman sebesar satu triliun dapat dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan kepada pemegang kartu platinum? Siapa pun dalam posisi itu bisa menghitungnya.Awalnya ingin melakukannya selangkah demi selangkah, tapi sekarang keadaan sudah seperti ini, Fandy tidak bisa lagi menyembunyikannya. Lagi pula, Edrick dan Helen bukan orang bodoh. Bagaimana hubungan mereka sebagai tetangga biasa bisa begitu baik? Mereka hanya tidak berani bertanya saja.Dari kejadian yang mel

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 751

    Justin meremehkan."Haha, kamu mau menghentikan penagihan pinjaman dengan kartumu ini? Kamu pikir kamu siapa?"Namun, Vinson tidak lagi tenang, tiba-tiba berdiri dan mengambil kartu itu dengan ekspresi terkejut yang tergambar jelas di wajahnya."Kamu ... sebenarnya adalah pelanggan kartu platinum?"Bank Flag punya standar yang sangat ketat. Sekalipun Fandy memegang kartu VIP biasa, tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui identitas lainnya tanpa izin atau mengeluarkan kartu lain. Itulah sebabnya Vinson sangat terkejut. Lagi pula, terakhir kali mereka bertemu, Fandy mengeluarkan kartu premium."Ada masalah?"Vinson merasa ketakutan."Nggak ada! Tuan Fandy, aku berjanji akan segera melaksanakan perintahmu. Kata-kata orang lain nggak akan berpengaruh."Jangan bercanda! Kartu platinum itu seperti apa? Panggilan telepon ke kantor pusat di luar negeri akan memecat presiden bank cabang Negara Limas hanya dalam beberapa detik. Apa lagi yang harus ditakutkannya?"Proses saja."Vinson pergi, e

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 750

    Setelah itu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi nomor itu, tapi sayang sekali telepon tidak dapat tersambung."Apa Justin pernah bilang alasannya?"Pak Haikal menggelengkan kepalanya."Nggak bilang, entah seberapa peduli seberapa keras presdir memohon, pihak lain tetap acuh tak acuh. Ah, perusahaan kami akhirnya berhasil mendapatkan pinjaman ini dari Bank Flag, tampaknya bisa mengambil langkah maju yang besar, nggak disangka akan hancur seperti ini."Fandy sangat bingung. Jika pihak lain ingin menimbulkan masalah baginya, kenapa menyerang Edrick? Sekalipun ada penyelidikan, Fandy hanya berada di Kota Hira dalam waktu yang singkat, paling-paling mereka hanya tetangga baik-baik, jadi mustahil hal itu terjadi."Edrick setuju?""Bagaimana mungkin menolak? Orang kaya punya kekuasaan serta pengaruh yang besar. Kalaupun dijual dengan harga murah, seenggaknya bisa melunasi sebagian utang dan masih bisa menjalani hidup. Kalau nggak dijual, benar-benar nggak akan punya apa-apa."Setelah menden

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status