Share

Minggu dengan Alana

Minggu sore ini Albert dan Alana pergi ke sebuah mall yang tidak jauh dari kawasan daerah mereka tinggal. Mall ini cukup ternama dikalangan para remaja seumuran Alana dan Albert. Seperti biasa Alber memcbawbaa Alana bersama dengan Vespa antiknya itu untuk berangkat menuju mall tersebut. Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di mall yang akan mereka tuju itu. Diparkirkannya motor vespa Albert yang berada dibasement mall dan mereka lalu masuk kedalam mall. Tempat pertama yang akan mereka tuju adalah toko buku, disana Alana akan membeli beberapa buku pelajaran yang sudah tidak tersedia lagi disekolah.

Alana mencari disekeliling rak, mencari dimana letak buku-buku itu dipajang. Alana ingin membeli buku Biologi dan Kimia tahun ajaran 2020. Dibantu dengan Albert akhirnya mereka berdua pun menemukan buku yang akan Alana beli. Selain buku itu Alana juga ingin membeli beberapa novel yang ia sangat gemari. Alana yang sangat hobi membaca sangat menyukai novel bergenre horror dan mystery terkadanga bila tidak ada novel baru yang bergenre itu dia membeli sebuah novel fiksi. Pantas saja Alana sangat pintar dan berwawasan luas, mungkin saja karena hobi membacanya itu.

Disisi yang lain Albert mencari beberapa alat tulis dan buku musik. Albert ingin menguprage skill lagunya dengan membaca dan mempelajari note yang ada dalam buku hits terpopuler pada tahun 2020 itu. setelah selesai membeli buku mereka berdua beranjak untuk pergi menuju kasir. Albert mengeluarkan tiga lembar uang berwarna merah muda kepada kasir dan bercicara kepada Alana.

"Udah Lan, buku lo sekalian gue aja ya yang bayar tidak apa kan?" Ucap Albert sambil tersenyum lebar kearah Alana.

"Nggak usah kali bert," jawab Alana kepada Albert sambil tersenyum.

"Sumpah gapapa banget, gue aja ya yang bayar santai saja sama gue kaya sama siapa saja sih."

"Ya sudah deh, kalau lo maksa hahahaha." Ucap Alana sambil tertawa lebar.

"Karena lo udah bayarin buku-buku gue sebagai gantinya nanti kita makan sama minum gue yang traktir ya?" Tanya Alana kepada Albert sambil menaikkan satu alisnya.

"Dih, ga usah deh gapapa ih." Sahut Albert menjawab pertanyaan Alana.

"Udah lo ga usah banyak protes ya, pokoknya makan sama minum nanti gue yang bayar. Gue gamau tahu."

"Ok deh kalau dipaksa, nurut saja gue sama lo deh," Sahut Albert sambil tersenyum kecil.

Setelah selesai membayar buku mereka berdua keluar dari toko buku itu dan berkeliling kebeberapa tempat yang ada dalam mall itu. Mulai dari toko baju sampai swalayan mereka datangi. Setelah lelah berjalan kesana dan kemari, akhirnya mereka memutuskan untuk makan malam bersama. Mereka pergi ke sebuah restoran bernuansa jepang dan memiliki design interior yang sangat instagramable. Albert dan Alana masuk dan memilih tempat duduk yang nyaman yang akan mereka duduki. Tentunya tempat yang nyaman juga untuk Alana dapat bercerita kepada Albert.

Setelah mendapatkan tempat duduk yang ada disudut pojok dalam restoran itu. Alana memutuskan untuk memesan makanan dan memanggil pelayan restoran agar dapat memesan makanan untuk mereka. Alana melambaikan tangannya kearah pelayanan restoran. Pelayan itu segera menghampiri Alana dan Albert.

"Permisi kak, ada yang bisa dibantu? Ini buku menunya ya kak. Boleh kakak lihat-lihat terlebih dahulu kalau sudah selesai bisa panggil saya kembali diujung sebelah kanan, terimakasih." Ucap pelayan retoran itu sambil menyodorkan menu kearah Alana.

"Lu, mau pesan apa bert?".

"Tempura enak nih, apa mau ramen atau nasi-nasian?" Tanya Alana kepada Albert.

"Gue ramen aja deh yang original sama ocha dingin satu ya lan," Ucap Albert kepada Alana.

"Ok deh, gue juga sama aja kali ya."

Alana melambaikan tangannya kembali kepada pelayan yang tadi menyodorkan menu kepadanya. Dengan cepat pelayan itu menghampiri meja Alana.

"Sudah memutuskan ingin pesan apa ka?" Ucap pelayan perempuan itu.

"Saya pesan dua ramen original dan dua ocha dingin saja ya kak, terimakasih." Ucap Alana kepada pelayan perempuan itu.

"Ok baik ka, mohon ditunggu kurang kebih 10-20 menit untuk pesanannya selesai, terimakasih."

Pelayan perempuan itu segera meninggalkan Alana dan Albert dan mempersiapkan menu untuk ditunjukan kebagian dapur. Dilain sisi Alana ingin menceritakan tentang hal yang dilakukan Louis tadi pagi. Alana mulai menceritakan dari awal sampai akhir.

"Bert, gue mau cerita deh sama lo. Tapi janji ya lo jangan ketawain gue. Sedikit aneh gitu sih ini ceritanya."

"Cerita aja kali, kenapa pakai ijin segala. Biasanya juga tinggal cerita aja."

"Ya, udah gue cerita ya nih."

"Louis udah mulai aneh deh Bert. Masa dia tiba-tiba tau nomor handphone gue. Terus yang lebih aneh lagi dia belakangan ini suka ngirimin gue barang-barang gitu. Kaya boneka, Coklat , Bunga pokonya benda-benda kaya gitu deh. Ya, awalnya sih gue gatau yang ngirim siapa. Sampai dia kirim pesan teks ke gue dan ngaku kalau semua itu dia yang kasih. Menurut lu gimana?" Ucap Alana sambil menjelaskan semuanya kepada Albert.

"Serius lo? Kok agak serem ya kaya penguntit gitu. Dapat darimana dia nomor lo. Udah gitu ngapain kirim-kirim barang kaya gitu ya. Sok misterius gitu tapi ujungnya dia cerita ke lu juga dia yang ngirim hahahaaha." Jawab Albert sambil tertawa terbahak-bahak.

"Tapi gue pernah ngeliat Louis pakai fake account buat ngelove semua photomu disosmed. Pernah ga lo digituin sama satu akun gitu?" Tanya Albert dengan tatapan serius.

"Sumpah lo Bert? Bener banget ada yang kepoin akun gue beberapa kali sih,terus dia seniat itu like photo gue dari atas sampe bawah. Awalnya gue anggap cuma fans biasanya. Tapi setelah lo bilang tadi gue baru sadar masa sih orang seniat itu? Asli deh gue udah mulai takut sama Louis, kalau gue tiba-tiba diculik sama dia gimana ya?" Alana menjawab sambil gemetaran

"Mending lo jauhin dulu deh Louis agak aneh gue lihat-lihat ya kelakuannya. Jangan-jangan dia psikopat lagi. Hati-hati lo jadi korban berikutnya nanti lan," Albert meledek Alana dan sedikit membuat Alana makin takut.

"Udah ah skip, kok gue jadi tambah ngeri ya sama dia. Kalau gue diapa-apain gimana Albert? Mau nangis asli gue. Udah jangan nakut-nakutin lagi ya."

"Gue cuma bercanda Alana jangan dianggap serius. Ya mungkin itu cara dia buat ngedeketin lo, walau caranya agak menakutkan sedikit sih."

Disela-sela pembicaraan Alana dan Albert, pesanan makanan yang mereka pesan sudah siap untuk dihidangkan. Pelayan membawa nampan yang berisi pesanan Albert dan Alana. Pelayanan itu meletakkan makanan dan minuman itu dengan perlahan. Alana dan Albert akhirnya menikmati makanan itu dengan lahap.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status