Share

90 || Badai Belum Berlalu.

"Maaf, Kak." Allea tertunduk lesu.

"Untuk apa?" tanya Rey sambil menatapnya.

"Apa yang dibilang Kak Rey benar adanya. Aku menggunakan pashmina karena ingin dipuji Kakak saja."

Rey tersenyum.

"Mungkin untuk pemacu awal, tidak apa-apa semoga kelak kamu bisa lebih ikhlas. Kamu masih belajar dan aku suka caramu belajar. Lanjutkan saja, nanti kamu akan nemuin ketenangan. Ingat, untuk ikhlas bukan mengharapakan pujian dari orang lain."

Hening.

Tidak ada percakapan apa pun di taman itu. Keduanya membisu hanya ada suara binatang malam yang terdengar riang.

"Aku punya sesuatu," ucap Rey.

"Apa itu?" Allea yang sedang tertunduk akhirnya mendongak dan memandang wajah Rey.

"Ini." Rey mengulurkan satu batang coklat mete.

"Untukku?" tanya Allea meragu.

"Buat orang yang mau belajar memakai hijab. Ambillah!" Rey tersenyum.

Allea meraih cokelat itu dan mengucapkan kata terima kasih pada Reynand. Kemudian ia membuka bungkusnya dan mulai menikmatinya.

"Enak?" tanya Rey.

"Enak kalo disuapin," kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status