Allea, Anak yang Dirahasiakan

Allea, Anak yang Dirahasiakan

last updateLast Updated : 2023-08-05
By:  Kwan SagaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
29 ratings. 29 reviews
100Chapters
6.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Nayla––wanita berusia dua puluh lima tahun yang harus berjuang demi menghidupi diri dan putrinya, Allea––berusia lima tahun. Nayla harus bekerja menjadi pemandu karaoke dengan pakaian seksi dan melayani para tamu hidung belang demi uang. Ia mempunyai paras cantik sehingga dengan mudahnya mendapatkan uang hanya dengan menemani pria-pria itu sekadar minum sambil mengobrol atau berkaraoke ria. Hidup tanpa seorang pendamping tidaklah masalah baginya. Hanya saja ketika Allea masuk sekolah, ia mendapatkan bullying dari teman-temannya karena tidak memiliki ayah. Hal itu menjadi masalah untuk Nayla, apalagi ketika Allea mengenalkannya pada sosok laki-laki berparas tampan yang ternyata mantan pacarnya di masa lalu. Akankah keinginan Allea untuk memiliki seorang ayah terpenuhi? Bagaimana perjalanan Nayla selanjutnya setelah pria tersebut mengetahui tentang pekerjaan Nayla di bar?

View More

Chapter 1

01 || Pemandu Karaoke

"Ganti bajumu!"

Seorang wanita paruh baya menyelipkan rokok di sela-sela jari serta sesekali ia menyesapnya, lalu meniup hingga kepulan asap putih mengepul di depan wajahnya.

Gadis yang baru menginjak usia dua puluh tahun yang ada di hadapannya memunguti kain yang tercecer di lantai. Sepasang matanya membulat kala membeberkan baju yang mungkin lebih pantas disebut dengan baju renang karena begitu ketat.

Ada perang batin dalam hati wanita yang bernama Nayla Larasati. Ia memang tidak mengenakan hijab, tetapi untuk memaki pakaian yang minim dan seksi sama sekali tidak terbiasa.

"Cepat ganti bajumu! Tidak mungkin kamu bekerja di sini dengan pakaian seperti itu!" ucap perempuan yang lebih sering disebut Madam.

Nayla masih gamang untuk menerima pekerjaan sebagai pemandu karaoke. Tidak menjual diri, tetapi paling tidak ia akan lebih sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari kliennya nanti. Namun, perasaan itu segera ia tepis saat mengingat pendidikannya yang hanya sekolah menengah atas pun, tidak selesai. Ia putus sekolah.

Meski berat hati akhirnya Nayla pergi ke kamar ganti untuk mengganti baju kemeja lengan panjang dan celana jeans panjangnya dengan mini dress yang pendek dan ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, apalagi payudaranya yang besar karena ia sedang menyusui putri kecilnya yang baru berusia sekitar empat puluh hari. Ia terpaksa menitipkan bayinya ketika bekerja pada tetangga kost-nya.

"Wow, cantik!" ucap Madam Sahara––pemilik karaoke di barnya saat Nayla keluar dengan malu-malu dari kamar ganti.

Madam Sahara bangkit dari kursinya. Ia berjalan mendekati, bahkan mengelilingi tubuh sintal Nayla yang baru saja melahirkan. Bukan hanya itu, Nayla juga dikaruniai wajah cantik serta kulit putih dan bersih sehingga meski tidak berdandan secara berlebihan, ia sudah terlihat menarik.

"Saya harus apa, Madam?" Suara merdu itu terdengar begitu indah di telinga Madam Sahara.

Kedua sudut bibir merahnya melebar, lalu ia menerangkan apa saja yang harus dilakukan oleh Nayla sebagai pemandu karaoke.

"Kamu mengerti?" tanya Madam Sahara setelah ia selesai menerangkan sedikit pekerjaan itu pada Nayla.

Nayla mengangguk.

"Nanti kamu akan ditemani oleh Olivia," ucap Madam Sahara yang disertai anggukkan lagi oleh Nayla. "oh, iya, namamu siapa Cah Ayu?"

"Nama saya Nayla Larasati, panggil saya Laras, Madam."

"No, no, no! Di sini panggilanmu Nay––Nayla, bukan Laras. Kampungan sekali nama itu," ketusnya yang kemudian kembali duduk setelah memanggil Olivia melalui telepon. Ia merupakan wanita yang sudah bekerja padanya lebih dari lima tahun pada Madam Sahara. Otomatis ia begitu paham harus mengajarkan apa pada Nayla yang ia anggap sebagai juniornya di bar tersebut.

*

Nayla kini sudah berada dalam ruangan yang tidak terlalu besar dengan layar LED yang besar serta sound system' yang menggelegar saat musik karaoke mulai mengalun. Ia masih memperhatikan orang-orang yang bernyanyi bahkan meminta untuk ditemani berjoget, tak ayal mulai ada kontak pisik meski hanya melalui tangan. Tentu saja Nayla risih diperlakukan seperti itu.

"Jangan kau tepis lengan mereka, itu sumber uang tambahan buat kau di luar gaji pokok dari Madam Sahara," bisik Olivia.

"Tapi aku risih, Mbak," bantah Nayla yang berbisik pada Olivia.

"Kau lihatlah pendapatanku dalam satu malam ini, kau akan tau setelah uang yang dibayarkan nanti," ucap Olivia yang kemudian kembali bergabung dan bersenang-senang bersama kliennya yang mungkin saja mata keranjang.

Untung saja klien di bar Madam Sahara itu mengerti ketika ada karyawati baru. Mereka tidak mengganggu hanya sekedar melirik nakal pada sosok wanita bertubuh sintal yang masih berdiri di salah satu sudut dan hanya memperhatikan mereka saja.

Nayla melihat tangan-tangan klien itu sesekali memegang dagu dan merangkul pinggang Olivia, tetapi wanita itu terlihat biasa-biasa saja bahkan terlihat menikmatinya sampai waktu kerjanya selesai saat jam menunjukkan di angka dua pagi.

"Sampai ketemu besok, Om! Bye, bye!" ucap Olivia saat tamu-tamunya bergegas pergi meninggalkan Olivia dan Nayla saja.

Olivia mengajak Nayla ke ruangan Madam Sahara untuk menerima upah mereka. Ya, Madam Sahara memang membayar gaji mereka perhari di malam itu juga ia membayar cash keringat karyawan/karyawatinya.

Amplop tipis telah berada di tangan Olivia dan juga Nayla, setelah itu Madam Sahara pamit untuk beristirahat.

"Bukalah," ucap Olivia saat bibir Nayla merekah menerima gaji pertamanya meski ia tidak bekerja. Nayla beruntung karena Olivia merupakan teman yang cukup baik di sana.

Jemari lentik Nayla mulai membuka dan di dalamnya hanya ada pecahan lembar uang berwarna biru dua lembar saja. Untuk hidup di kota besar pastinya tidak akan cukup. Apalagi ia yang harus membiayai bayi mungilnya yang harus membeli susu dan juga membayar pengasuhnya.

"Lihatlah punyaku," ucap Olivia sambil membuka amplop yang ada di tangannya.

"Sama saja, seratus ribu," gumam Nayla yang disertai tawa dari Olivia.

"Hahaha ... ia memang sama, bedanya dari sini." Olivia mengeluarkan lebar-lebar uang yang ia keluarkan di tengah-tengah bra.

Sepasang mata Nayla membulat ketika melihat lembar uang Olivia yang melebihi dari gaji pokoknya di bar.

"Hijau, kan, mata kau?" ucap Olivia sambil mendekatkan wajahnya pada Nayla. "Ini yang aku maksud, temani saja mereka, buat mereka senang dan kau akan menerima uang lebih dengan gampang dari mereka," bisik Olivia lagi.

***

Sepenggal kisah kelam itu Nayla ingat ketika awal bekerja sebagai pemandu karaoke. Dari sanalah ia memulai hidup baru berstatus singel parent bersama satu orang anak. Bibir merahnya merekah ketika ia mengingat perjalanan hidupnya yang kini sudah menapaki angka lima tahun seperti usia putrinya yang ia beri nama Allea.

"Mommy!" Allea memanggil Nayla saat tubuh kecilnya berlari dan melewati pintu gerbang sekolah.

Ya, Allea sudah masuk sekolah taman kanak-kanak sekitar satu bulan lalu. Awalnya ia sekolah baik-baik saja, tetapi tidak untuk saat ini yang sering sekali beralasan. Mulai dari malas, sakit dan hal-hal lain yang berakhir dengan tidak masuk sekolah.

"Muachh!" Nayla mencium pucuk kepala Allea saat gadis kecilnya memeluk. "Gimana sekolahmu, Nak?"

Bibir Allea mengerucut.

"Looohhh ... kenapa? Ada yang enggak kamu sukai?" tanya Nayla dengan lembut yang disertai anggukkan dari putrinya. "Ceritalah. Eh, tapi jangan di sini. Kita cerita di rumah es krim aja, ya?" Nayla menggendong putrinya.

Nayla memang begitu menyayangi Allea. Ia begitu memanjakan dan cukup protektif akan putri kecilnya dan tidak ada satu orang pun yang boleh menyakiti hati putrinya.

Hingga sesampainya di rumah es krim bibir Allea masih mengerucut dengan sigap si mama muda itu langsung memesan satu tepak es krim rasa vanilla kesukaan putrinya.

"Tadaaaaa ... es krim vanilla sudah datang," ucap Nayla bermaksud menghibur putrinya. "Ayok, makan dulu es krimnya, baru nanti Lea ceritakan apa yang membuat kesal di sekolah."

Mereka berdua menikmati es krim dengan santai. Hingga akhirnya Nayla syok ketika ada sosok laki-laki yang menghampiri mereka berdua.

"Selamat siang?" Suara bariton itu membuat Nayla dan Allea menoleh.

"Uncle Kenan?" ucap Allea dengan senyum ceria saat melihat sosok laki-laki bertubuh tegap dengan wajah tampan berkarisma berdiri di hadapannya. Sementara Nayla menganga dan mata membulat saat melihat sosok tersebut.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(29)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
29 ratings · 29 reviews
Write a review
user avatar
Kwan Saga
Terima kasih untuk yang telah membaca, vote, rate, komen positif di cerita saya. Semoga kalian semua sehat-sehat dan sampai bertemu di novel-novel selanjutnya. _Kwan.Saga
2023-08-05 22:15:15
0
user avatar
Suci Komala
Baru baca sampe bab 51, koinnya keburu sekarat.....
2023-07-24 21:59:20
2
user avatar
Kwan Saga
ebuset nape gue vote novel sendiri. Keknya butuh lemineral aeng
2023-07-21 14:31:54
1
user avatar
Suci Komala
Ceritanya menarik, Thor. Nyesel baru baca skrng. Auto ngebut nih, udah ketinggal jauh.
2023-06-30 23:09:06
3
user avatar
Purple_Pen
Babang Kenan Iam Cominggg
2023-06-05 17:27:25
3
user avatar
Purple_Pen
cakcakcak aku ketinggalan coba
2023-06-05 17:27:09
1
user avatar
Purple_Pen
Oke sudah mulai ada sosok yang mengesalkan, ditunggu up selanjutnya om Thor, SEMANGAD! nanti dapet sepeda dari pak Jokowi
2023-06-03 17:49:21
2
user avatar
Purple_Pen
widihhh cemburu ya Nay?
2023-06-03 17:48:17
1
user avatar
Purple_Pen
tinggalin ae ditengah jalan napa Ken repot amat, lagian Si Beca gitu bener males ah.
2023-06-03 17:44:42
1
user avatar
Purple_Pen
Duh Nay, bau bau bakal ada gonjang ganjing tuh Nay. Mana si Mak Kinan seneng bener sama Beca itu. Yang sabar ya Nay.
2023-06-03 17:39:03
1
user avatar
Purple_Pen
Saha deui Rebeca teh ah
2023-06-03 17:38:01
1
user avatar
Purple_Pen
Minimal lah Ken, kalau ke mall tuh ajak ajak napa
2023-06-03 17:35:16
1
user avatar
Purple_Pen
Oteweh buat baca ah
2023-06-03 17:29:57
1
user avatar
Purple_Pen
WIHHH UDAH UPDATE
2023-06-03 17:29:42
1
user avatar
Purple_Pen
KEREEEEN NEXT CRAZY UP OM THOR, SEMANGAAAAD!
2023-06-02 16:12:54
1
  • 1
  • 2
100 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status