LOGINCahaya silau masuk melalui jendela kamarku, membuatku terbangun dan mempersiapkan diri untuk memulai hari. Namun, apa yang akan kulakukan hari ini? Aku teringat kejadian semalam…
Aku memutuskan untuk pergi ke kediaman Pangeran Pertama, namun tiba-tiba Guru memanggilku, “Zhang Li…” Aku segera menghampirinya. “Mulai hari ini, kau akan berlatih dengan Pangeran Pertama dan Ketiga, karena Guru akan sibuk,” ucap Guru sambil mengelus rambutku. Ah, lagi-lagi Guru meninggalkanku. Tapi untungnya, aku sudah memiliki teman di sini, jadi tidak terlalu kesepian di Alam Langit. “Baiklah, Guru,” jawabku. Aku langsung mencoba teleport ke rumah Pangeran Pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran Ketiga. Gagal… Kapan jurus teleportku bisa lancar! Sungguh menyebalkan! Aku berjalan cukup jauh ke arah rumah Pangeran Pertama dan mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban. “Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?” suara itu terdengar dari belakang. “Masih pagi, kau sudah mempermainkanku?” jawabku sambil memasang wajah sinis. “Kau terlalu bersemangat—latihan atau ingin bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu di rumah Paman,” ujarnya. “Apakah kau selalu percaya diri?” tanyaku dengan nada meledek. “Tentu saja, karena aku adalah Putra Mahkota Alam Langit dan Pangeran Pertama di Alam Langit.” “Baiklah, baiklah! Kau memang kau yang terbaik,” kataku sambil tersenyum. “Ayo, kita ke Lembah Langit. Sudah siap? Aku akan menemanimu,” ujarnya. Tanpa menunggu jawaban dariku, Pangeran Pertama langsung membawaku ke pintu Lembah Langit. Lapangan luas di depan dipenuhi murid-murid Dewa dan Dewi yang sedang mengobrol dengan teman-temannya. Pangeran Pertama menggandengku melewati kerumunan murid yang memperhatikan kami. Sepertinya ia akan menempatkanku di barisan paling depan. “Tenanglah, Zhang Li. Jangan canggung,” katanya. “Apakah setiap tahun selalu banyak murid seperti ini?” tanyaku. “Iya, karena sekolah ini hanya dibuka satu tahun sekali. Sistem kelulusan di sini dinilai berdasarkan tingkatan. Jika kau tidak meningkat, kau harus mengulang tahun depan. Oh ya, kau harus masuk dalam tingkat 1–25 agar bisa mengikuti ujian tingkat Dewi dan mendapatkan gelar sebagai Dewi atau Dewa.” “Jadi, jika aku lulus dari sini, aku akan resmi menjadi murid pewaris. Tapi kalau masuk dalam tingkat 1–25, aku bisa langsung ikut ujian tingkat Dewi untuk mendapatkan gelar Dewi?” tanyaku, memastikan pemikiranku sama dengannya. “Kau cukup pintar. Ya, sistem kelulusan sekolah Lembah Langit memang seperti itu.” Di sini pasti banyak yang ingin menjadi murid pewaris dan Dewi. Ilmu spiritual mereka semua di atas 10.000 tahun. Apakah aku bisa masuk tingkat 25 hanya dengan 8.000 tahun kekuatan spiritual saja… Lamunanku buyar ketika melihat Pangeran ketiga melangkah kearah kami dan bertanya “Bagaimana, Zhang Li? Menyenangkan, kan? Sudah punya teman di sini?” Semua mata menatap kedatangan Pangeran Ketiga, yang begitu populer sebagai Dewa Perang di Alam Langit. Meski menjadi pusat perhatian, ia tetap tenang dan tampak menikmati suasana ramai ini. “Mungkin akan sangat menyenangkan, karena teman-temanku hanya kalian,” jawabku sambil tersenyum dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Jujur, memang lebih baik. Pangeran Ketiga tertawa santai dan tersenyum kepadaku "Baiklah, kami akan menemanimu." Tiba-tiba langsung ada yang menyauti ucapan Pangeran ketiga "Sepertinya aku bisa bergabung dengan kalian!" Ternyata Pangeran Kedua sedang berjalan ke arah kami bertiga. “Tentu saja, tapi kami di sini hanya untuk menemani Zhang Li. Kau akan bosan, Zhu Hao, jika bergabung dengan kami,” balas Pangeran Pertama. Oh, ternyata nama Pangeran Kedua adalah Zhu Hao. Baiklah, aku akan mengingatnya. “Hahaha, tenang saja, Kakak Zhu Yi. Gadis kecil ini aku kenal. Benar, Nona Zhang Li?” tanya Pangeran Kedua. Oh, nama Pangeran Pertama adalah Zhu Yi. Baiklah, aku akan mengingatnya. “Ya,” jawabku setelah berbicara di depan halaman rumah Pangeran Kedua. Ada lima guru berdiri di hadapan kami, menyuruh semua murid berbaris rapi sesuai kelompoknya. Setelah itu, para guru memperkenalkan diri masing-masing. “Mengapa semua Pangeran ada di sini?” tanya salah satu guru yang sepertinya akrab dengan para Pangeran. Seingatku, guru wanita ini bernama Ru Ru, yang akan membantu kami, para murid, belajar materi spiritual. “Saya hanya ingin mengawasi gadis kecil ini,” ucap Pangeran Pertama. “Saya hanya ingin belajar lagi,” ucap Pangeran Kedua. “Saya hanya ingin mengikuti kelas dan menikmati suasana baru saja,” ucap Pangeran Ketiga. “Baiklah, jika ini keputusan para Pangeran,” ucap Guru Ru Ru sambil tersenyum. Ia tampak cukup ramah kepada muridnya, meski aku belum tahu bagaimana sikapnya saat berada di kelas. Ternyata, di antara para Pangeran, Pangeran Ketiga lebih pandai memberikan alasan dibandingkan Pangeran Kedua maupun Pangeran Pertama. “Baiklah, karena kalian sudah berkumpul dengan kelompok, misi pertama cukup mudah. Setiap kelompok harus berisi lima orang, karena setiap rumah di Lembah Langit hanya memiliki lima kamar.” Berarti kelompokku saat ini kurang satu orang. Siapa yang akan kupilih, ya? “Zhang Li, carilah sesuai kata hatimu,” ucap Pangeran Ketiga. Aku mengamati wajah mereka satu per satu. Saat aku ingin memilih seorang wanita, ternyata ia sudah dipilih teman lain. “Pilihlah yang berbakat agar tidak terlalu menyulitkan kami,” ucap Pangeran Pertama. Ah, lagi-lagi ia memperingatkanku! “Iya, sabar,” jawabku tegas. Aku melihat seorang lelaki berpenampilan seperti pangeran. Ia cukup tampan, dan sepertinya kekuatan spiritualnya tinggi. Namun, ia hanya berdiri santai sambil memejamkan mata, bahkan tidak tampak mau memilih siapapun sebagai temannya. Mungkin ia malu untuk mendekat duluan. Aku mencoba menghampirinya. “Apakah kau butuh teman baru untuk tinggal bersama? Kebetulan kami kurang satu anggota.” Ucapanku tidak segera direspon. Aku tetap menunggu, karena hanya kurang satu orang saja. Saat kulihat, dia memang tampak seperti murid Dewa yang berbakat. “Aku tidak membutuhkan teman sekamar, Nona,” jawabnya dingin. Ah, menyebalkan sekali! Pantas saja tidak ada yang mendekatinya—dia sangat kejam. “Hanya untuk melengkapi saja. Selanjutnya, tidak berteman tidak masalah.” “Apakah kau tidak bisa memilih yang lain saja?” tanyanya dengan tatapan tajam. “Aku sudah memilihmu. Ayolah, hanya untuk misi pertama saja. Aku tidak akan merepotkanmu, tenang saja.” “Baiklah,” jawabnya akhirnya. Ia berjalan mengikutiku dari belakang menuju tempat para Pangeran berkumpul. Pangeran Ketiga mendekat lalu berbisik pelan di telingaku, “Kau memakai mantra apa? Bisa-bisanya menarik dia ke dalam tim kita?” Aku menatapnya bingung. Memangnya sesulit itu berteman dengannya? Menurutku, dia tidak seburuk itu—hanya pendiam dan mungkin tidak pandai membuka obrolan awal saja. “Aku hanya berjanji tidak akan merepotkan dia. Jadi, selanjutnya aku hanya akan merepotkan kalian bertiga,” kataku santai. Ucapanku langsung membuat para Pangeran mendengus, lalu tertawa bersamaan. Lelaki itu hanya diam, berdiri dengan ekspresi datar seolah tidak terpengaruh sama sekali. Tatapannya dingin, namun tajam seperti bilah pedang. “Namamu siapa?” tanyaku akhirnya. Pangeran Kedua menoleh, heran. “Siapa yang kau tanya, Zhang Li?” “Lelaki wajah es ini,” jawabku spontan. Seketika, tatapan tajam itu menancap ke arahku. “Namaku Song Lan. Jadi, jangan panggil aku ‘lelaki wajah es’. Mengerti?” katanya dengan nada rendah dan dingin. “Baiklah, aku mengerti,” jawabku datar. Aku, Pangeran Kedua, dan Pangeran Ketiga saling bertukar pandang. Pangeran Kedua tampak berusaha keras menahan tawa, wajahnya jelas memperlihatkan betapa susahnya ia menahan. Aku mencegahnya tertawa keras-keras, aku cepat-cepat melanjutkan obrolan, “Berasal dari mana kau, Song Lan? Biar kita bisa lebih akrab sebagai satu kelompok.” Ia menghela napas pendek. “Aku Putra Mahkota dari Alam Iblis. Bisakah kau tidak banyak bertanya?” Aku mengerutkan kening. “Menyebalkan, sama seperti Pangeran Pertama,” gumamku pelan. “Hei! Bagaimana bisa kau menyamakan aku dengan Song Lan? Aku Pangeran Pertama!” seru Pangeran Pertama. Aku melipat tangan dan menatapnya malas. “Dia juga Putra Mahkota. Kedudukan kalian sama, dan ya—kalian berdua sama-sama menyebalkan.” Song Lan menatapku tajam sambil menunjuk ke arahku. “Kau gadis kecil paling cerewet yang pernah kutemui.” “Aku setuju,” sahut Pangeran Pertama cepat-cepat, mendukung Song Lan. Aku menarik napas panjang di depan mereka. “Luar biasa… dua pria dari dua alam berbeda, tapi sama-sama menjengkelkan,” gumamku pasrah. Pangeran Kedua dan Ketiga tertawa keras, Pangeran Pertama hanya menggeleng kesal, sementara Song Lan menatapku datar tanpa ekspresi. Apakah mereka dapat menjadi temanku selamanya? Sedangkan aku hanya Peri biasa yang jauh dari mereka semua yang merupakan Pangeran di alam langit dan alam iblis...Alam langit yang sedang berbahagia dengan kemunculan dua bayi kembar dari keturunan Zhang Li dan Putra Mahkota, tentu saja menjadi momen terbaik dalam sejarah alam langit. Karena, alam langit tidak pernah kehadiran bayi kembar.Baik Dewa biasa ataupun Keluarga Kaisar, tapi semua kebahagiaan ini juga mendatangkan banyak pertanyaan karena bakat Dewa yang berada dalam diri Zhu Suyi dan Zhu Suye. Akhirnya, seluruh raja naga beserta para Dewa Dewi terus membantu Kaisar mencari tahu alasan dibalik Bakat Dewa muncul bersama kedua bayi ini.Sisi lain, Dewi Burung ternyata tidak mati. Bahkan, ia berhasil bertahan hidup dalam pagoda suci dan melahirkan anaknya "Anakmu tidak dapat keluar dari tempat ini, karena roh jahat menempel pada dirinya. Jadi, ia harus melewati penyucian berulang kali baru bisa keluar dari Pagoda." Bagaimanapun, bayi ini keluar dari perut pendosa yang kerasukan inti roh raja iblis. Walaupun sudah lenyap, tapi tetap saja harus melewati penyucian."Apakah anakku harus mena
Kepergian Kaisar dan Dewi Zhang Li, membuat dirinya bisa bernapas dengan legah. Karena alam langit benar-benar melepaskan rakyat kota Zhen dari perjanjian 1.000 tahun lalu, juga anak tercintanya Liu Zha, sudah terlepas dari kutukkan setengah siluman dan manusia. Liu Ge, segera mengutus prajuritnya untuk menampung air dalam 10 gentong besar agar tidak kekurangan saat proses pelepasan kutukan setengah siluman ini. Setelah semuanya siap, seluruh rakyat kota Zhen berkumpul ditengah lapangan istana kota untuk menyembuhkan kutukan mereka. Sekaligus, merayakan lepasnya kaum siluman dari perjanjian 1.000 tahun yang sudah menyulitkan mereka.Belum saja, Liu Ge berbicara sepatah kata apapun. Seluruh rakyat kota Zhen malah ingin membalaskan dendam kepada Alam Langit, karena sudah membuat generasi baru menderita dan terkurung dalam kota. Liu Ge langsung menghentikan niat buruk mereka dan menjelaskan maksud dirinya mengutus para prajurit mengumpulkan mereka ditengah lapangan istana kota zhen, te
Hutan Meraire sudah tidak bisa menahan raja iblis lagi, karena kekuatan Dewa Pu Chai melemah.Akhirnya, Zhu Yi hanya berhasil memecahkan inti roh raja iblis menjadi tujuh bagian dengan kekuatan yang telah tercampur darahnya. Meskipun Zhu Yi gagal mengurung keenam inti roh lainnya, tapi setidaknya Zhu Yi berhasil mengurung inti roh ketujuh yang memiliki aura pembunuhan sangat kuat dan merupakan kekuatan inti raja iblis.Zhu Yi Melilit paksa Inti roh Raja Iblis ke-7 untuk memasuki Alam Ilusi Rasi Bintang Gugur. Ruang Hampa yang terletak pada dimensi bintang mati dengan massa tak terbatas ini. Sebenarnya, tidak dapat dijangkau oleh mahluk manapun. Bahkan, banyak Dewa ataupun siluman menganggap tempat ini hanya sebuah legenda kuno.Berusaha menyelamatkan dunia. Dirinya, dihampiri oleh utusan surgawi yang langsung membuka portal sebagai jalan pintas menuju alam ilusi rasi bintang gugur. Bahkan, ia dibekali rantai air mata bidadari yang tak pernah ada dalam sejarah manapun "Gunakan ini." S
Xai yang sudah aku utus seharian penuh untuk mengamati aktivitas Liu Zha lebih dekat. Akhirnya, membuat aku cukup mudah mendekati Liu Zha hingga mempercayaiku dan bermain bersamaku.Sedangkan, Pangeran ketiga dari kemarin mencoba berdiskusi tentang pembatas transparan yang dibuat oleh Zhu Yi. Bahkan, ia sengaja mengulur waktu dengan mengeluarkan seluruh pedangnya untuk mencobai pemabatas ini."Gadis manis, aku punya hadiah untukmu." Liu Zha langsung mendekat dan matanya berbinar ketika melihat gelang Lily Hitam. Ia langsung memintaku untuk memasangnya, tapi saat terpasang. Inti Roh Iblis Kelaparan bereaksi dan memberontak, tapi untung saja ada Xai yang membuat tabir pelindung hingga suara teriakkan Liu Zha tidak menarik perhatian siapapun."Keluarlah dari tubuh gadis ini, jangan terus membuat masalah raja iblis. Apakah kau tidak lelah? Selalu menindas yang lemah? Apakah kau tidak memiliki kemampuan untuk menindas yang kuat?" Ucap Zhang Li yang sengaja memancing."Hanya seorang gadis
Setelah keluar dari hutan, kami memutuskan untuk kembali ke kota Zhen. Pemandangan kota ini, jauh lebih indah daripada siang hari. Baru saja keluar dari perbatasan hutan, kami semua disambut pemimpin kota Zhen. Pemimpin kota Zhen yang sudah mengetahui kami akan turun gunung dari Xai, langsung menyambut kami dengan hangat.Mereka juga sudah mengatur sebuah paviliun megah nan mewah untuk kami semua singgah selama beberapa hari dalam kota Zhen yang sangat indah ini.“Perkenalkan, namaku Liu Ge dan istriku Cheng Mi yang berasal dari dunia manusia." Setelah memperkenalkan diri satu samalain, kami diberikan waktu untuk beristirahat.Malam telah tiba, kami semua diundang secara langsung oleh pemimpin kota Zhen untuk menikmati pesta sambutan yang dibuat secara khusus untuk kami semua "Nikmatilah acara ini," Ucap Liu Ge lalu menyuruh pengawal pribadinya untuk menutup pintu aula istana kota zhen.Acara dimulai dengan tarian pembuka-an dari klan siluman ular piton hijau yang sangat gemulai da
Tubuhnya yang terasa lemah hanya bisa membuat dirinya memandangi para dewa dan dewi yang nampak legah, karena Zhang Li sudah membuka kedua matanya "Apakah masih terasa sakit?" Tanya Dewi Tabib dan aku hanya bisa menggelengkan kepala, agar mereka tidak khawatir. Kaisar yang baru saja tiba bersama beberapa dayang, langsung sibuk mempersiapkan ramuan herbal terbaik untuk meningkatkan energi dan pertumbuhan bayiku. Sedangkan, para Dewa Dewi hanya bisa menatap haru perlakuan Kaisar terhadap Zhang Li yang sangat khawatir. “Kaisar, Nona Zhang Li sekarang sudah memasuki massa kehamilan 40 minggu. Jadi, normal saja kalau sering terjadi kontraksi palsu. Mengejutkannya lagi, anak Zhang Li merupakan bayi kembar." Zhang Li merasa bahagia, sekaligus sedih. Karena, anak kembar ini tidak disambut oleh Ayah mereka. Seandainya, disini ada Pangeran Pertama. Pasti kabar ini akan menyempurnakan kehidupan kami dengan membuat keluarga kecil. Apakah langit akan adil terhadap kedua bayi kecilku ini? Ap







