Share

Bila Tiba Saatnya

Jam setengah lima sore. Ifa menutup mushaf qur’an yang baru saja dibacanya, lalu merapikan jilbabnya di depan kaca. Ia memandang pantulan wajahnya di sana beberapa menit lamanya. Ada yang kurang saat ia mengamatinya. Ia menghirup nafas dan menghempaskannya pelan-pelan. Dilapangkan hatinya dari rasa gundah yang menggelayutinya, dibebaskan pikirannya dari bisikan-bisikan emosi yang membelenggunya. Seulas senyum tersungging di bibirnya. Wajahnya yang semula muram kini berseri-seri lagi. Semangatnya telah pulih kembali. Aku akan terus mencobanya, tekadnya. Ia lalu keluar dan mencari Titania ke kamarnya.

“Tania.” Ifa memanggil gadis itu. Tak ada jawaban. Dibukanya pintu kamarnya dengan pelan, hampir tanpa suara. Kesunyian di lantai dua ini membuat sedikit gesekan saja bisa terdengar sangat berisik. Gadis yang dicarinya itu ada di sana, di luar kamarnya. Berdiri tegak di balkon dengan tubuh yang menghadap ke barat dan mengarahkan kepalanya ke arah matahari sepert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status