Share

14. Arya Mahardika

Adara dan Arya sedang duduk di atas kap mobil sambil memandang ibukota di tengah hutan. Suasana sunyi, sepi dan diam tanpa kata meliputi mereka berdua.

Adara bingung dengan sikap Arya yang diam seribu bahasa, raut kegusaran tergambar jelas diwajah Arya.

"Bang, Abang bawa adek kesini cuma untuk main patung-patungan. Dieeeem gitu," Adara berusaha memecah kesunyian.

"Sorry, abang lagi badmood," lirih Arya pelan.

"Why?" Adara menatap wajah sendu Arya yang disinari cahaya rembulan.

Berwajah arab yang sedikit tirus, mata berwarna coklat, bibir bawah yang terbelah di tengah, hidung yang mancung, kulit kecoklatan membuat Adara terpesona sesaat.

"Sadar, Ra. Arya udah punya istri." batin Adara.

Tiba-tiba Arya memeluk Adara. "Dek, peluk abang sebentar aja, abang butuh pelukan biar hati abang tenang."

"Abang kenapa?" Adara semakin bingung dibuatnya.

"Abang lagi down saat ini, Dek." Arya semakin erat memeluk Adara.

Adara tak mengerti da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status