Share

17. Gigi Kelinci dan Tamu Tengah Malam

Setengah berlari Adara membuka pintu kosan sosok Irwan sudah ada di sana.

"Irwan," kejut Adara karena yang datang ternyata Irwan bukan Hanz.

"Hai  Ra, sibuk nggak." Irwan tersenyum manis pada Adara.

"Nggak sih lagi nunggu teman aja. Yuk duduk," ajak Adara.

"Hm, sorry deh. Kalau gitu aku bentar aja kok Ra," sahut Irwan yang masih berdiri. "Aku cuma mau ngasih ini aja ke kamu." Lanjut Irwan seraya memberikan sebuah cokelat pada Adara.

"Untuk apa? Perasaan aku belum ulang tahun deh, valentine juga udah lewat." Adara menatap Irwan bingung.

"Anggap aja sebagai hadiah perkenalan," ucap Irwan tulus.

"Makasih ya, Wan." Adara menyambutnya dengan senang.

"Semoga suka, Ra. Ya udah aku pamit dulu ya," pamit Irwan.

"Pasti, bye Wan." Adara melambai pada Irwan, selepas Irwan pergi mobil Arya berhenti di depan kosan.

"Waduh abang Arya, Hanz kamu lelet banget sih kayak cewek kok belum muncul-muncul," batin Adara kesal.

"Malam Ade

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status