Share

Bab 269

Author: Sunshine
Dalam hitungan jam, Alvaro bergegas kembali ke kliniknya yang sudah porak-poranda, wajahnya menegang begitu melihat pintu depan terbuka lebar dan kusennya pecah dihantam paksa.

Begitu dia mendorong pintu berderit itu, amarah langsung menyala di matanya. Seluruh tempat bagaikan diterjang badai, tiap sudut hancur berantakan, menyisakan puing dan jejak kekerasan.

Kotak-kotak obat berserakan di lantai kotor, rak-rak terjungkal, botol pecah di mana-mana. Jejak perusakan yang jelas.

Di tengah kekacauan itu berdiri Siti yang dibanjiri keringat, panik dan linglung.

Dalam keheningan yang mencekam, Siti bergumam, "Kotak P3K. Sial, di mana kotak P3K itu?"

Mata Alvaro menyipit tajam, kebingungan bercampur dengan curiga.

Tiba-tiba, Siti melihat kotak yang dicari terletak di atas lemari obat yang rusak.

Dia buru-buru naik ke bangku reyot yang kakinya sudah goyah, salah satunya sudah hampir patah.

"Apa yang kau lakukan?" Suara Alvaro dingin membelah udara.

Siti terkejut hebat, bangku rapuh itu ambruk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 309

    Keluarga Kusuma menghadapi penghinaan yang begitu memalukan di depan kerumunan yang bergemuruh.Ksatria terbaik kelima mereka terkapar tak berdaya di tanah hanya karena satu pukulan kejam."Astaga, itu benar-benar brutal!" Seseorang berteriak dari tribun."Kota Vilego memang nggak pernah sehebat Kota Cicara, tapi ini ... ini benar-benar menyedihkan." Suara lain mengejek.Sorakan marah bergemuruh, ejekan penuh cemooh menggema di seluruh arena."Keluarga Kusuma! Kalian mempermalukan seluruh Kota Vilego!"Kedua tangan Jasmin mengepal, matanya menyala dengan amarah saat dia menoleh pada para ksatrianya yang tersisa, suaranya dingin tetapi berapi-api."Siapa di antara kalian yang cukup jantan untuk menghancurkan pria besar itu dan merebut kembali kehormatan kita?""Bu Jasmin," sahut Varis sambil melangkah maju dengan percaya diri, gerakannya luwes, dan tatapannya tajam."Izinkan aku menyingkirkan penghinaan ini dengan tanganku sendiri."Dia maju ke tengah arena, setiap langkahnya penuh teka

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 308

    Sebelum Celyn sempat melayangkan pukulan berikutnya, keributan mendadak pecah yang menghentikan kedua petarung di tengah aksi."Lihat! Keluarga Kusuma baru saja tiba!" teriak seseorang dari tengah kerumunan.Semua mata serentak menoleh ke pintu masuk saat Jasmin melangkah masuk dengan penuh percaya diri, diikuti oleh lima ksatria terkuat Kota Vilego.Kehadirannya memancarkan wibawa, seketika membungkam bisikan-bisikan dan menambah ketegangan.Jumadi dengan cepat menimbang situasi dan menggeram, "Cukup. Simpan tenaga kita. Pertunjukan utama akan segera dimulai."Baron menyeringai kejam pada Celyn, mendekat untuk berbisik, "Kau beruntung. Kalau mereka nggak muncul, malam ini kau pasti sudah berlumuran darah di ranjangku."Celyn hanya mengangkat bahu tampak bosan, lalu kembali duduk tanpa peduli pada hinaan itu.Alvaro mencondongkan tubuh, suaranya dingin dan tajam. "Kalau kau serius, dia pasti sudah mati dari tadi.""Benar." Celyn menambahkan dengan senyum miring, "Dia cuma beruntung har

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 307

    Jumadi melangkah maju, matanya dipenuhi niat jahat."Kau pikir kami datang untuk ngobrol santai? Masih ingat waktu kau diam-diam menghajarku di markas Keluarga Kusuma? Sekarang waktunya balas dendam, bajingan."Sosok besar di samping Jumadi meregangkan bahu, membunyikan buku-buku jarinya. "Orang kurus ini yang kau mau aku hajar?""Baron, inilah sampah tak berguna yang berani memanfaatkan adikku dan membuatku diusir dari keluargaku sendiri," kata Jumadi.Baron terkekeh, menatap Alvaro dari atas sampai bawah dengan penuh ejekan."Kurus begini? Pasti kerjanya cuma jago bergulat di ranjang, gigolo nggak punya nyali. Biar aku ajari kau sopan santun karena berani menyentuh temanku."Celyn menatap Baron dan Jumadi dengan jijik."Siapa yang melepaskan anjing berisik ini? Kenapa nggak merangkak kembali ke tempatmu seharusnya?"Alvaro menyeringai santai. "Hati-hati, Celyn. Anjing liar nggak bisa diajak bicara, mereka nggak ngerti bahasa manusia."Wajah Baron menggelap penuh amarah. "Terus saja k

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 306

    "Jasmin, kau sudah gila?" Jesika menjerit pada layar video, suaranya parau penuh keputusasaan."Bangsawan Kota Cicara nyaris menguasai seluruh negeri. Kau sedang menyeret seluruh Kota Vilego ke dalam pertumpahan darah!"Kata-kata Jesika bergema di tengah keheningan yang mencekam.Semua orang tahu taruhannya. Kekalahan berarti menyerahkan bisnis, hak, dan segala hal yang menjadi fondasi Kota Vilego.Jasmin mencondongkan tubuh, matanya menyala penuh perlawanan. "Nggak. Pak Zaki memang punya kekuasaan, tapi itu nggak menjamin dia bisa menghancurkan kita. Kita mungkin bisa menang.""Menang? Menang dengan apa? Lupakan soal kemampuan dan senjata. Kita bahkan nyaris nggak punya cukup orang untuk melawan mereka!" hardik Jesika, frustrasi dan takut bercampur dalam suaranya.Senyum dingin dan kejam tersungging di bibir Jasmin."Lucu sekali, Ibu. Pertanyaan itu seharusnya muncul sebelum kau membantu ular-ular itu untuk mencoba merampokku." Tanpa menunggu jawaban, Jasmin memutus panggilan, meningg

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 305

    Tidak ada yang menduga Alvaro akan menerjang maju dan menampar Zaki.Apa dia benar-benar sudah kehilangan akal?Kota Cicara jauh lebih berpengaruh dibanding Kota Vilego, bahkan Keluarga Kusuma tampak kecil di hadapan mereka. Menantang mereka sama saja dengan bunuh diri."Alvaro! kau sudah gila?!" teriak Jesika, matanya menyala penuh ketidakpercayaan dan amarah. "Berani-beraninya kau menyentuh Pak Zaki? Kau benar-benar cari mati!""Kau boleh saja mengantar dirimu sendiri ke liang kubur, tapi jangan seret kami ikut bersamamu!"Jumadi meraung, terbelah antara rasa puas melihat kebodohan Alvaro dan rasa takut akan balasan Kota Cicara. "Zaki bukan sampah jalanan yang bisa kau permainkan sesukamu!"Bahkan wajah Pak Darman pun pucat pasi. "Pak Alvaro, apa yang sudah kau lakukan?"Bangsawan Kota Cicara terkenal kejam. Jika mereka membalas, Keluarga Kusuma akan hancur lebur.Namun, Alvaro tetap berdiri tenang tak tergoyahkan. Dia menyeringai. "Dia nggak lebih dari sampah. Apa peduliku kalau aku

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 304

    Alvaro menyeringai ketika para penjaga keamanan mendekat, mengepungnya seperti burung bangkai yang mengincar daging segar."Ternyata begini ya? Kalian memilih menyelesaikan ini dengan otot, bukan otak?"Jumadi menyeringai sambil melangkah maju dengan percaya diri."Kau mungkin mantan prajurit, tapi orang-orang ini bukan amatiran. Mereka pembunuh elite yang terlatih. Kau kalah kuat. Serahkan saham itu secara baik-baik, atau kami akan memukulimu sampai kau muntah darah bersama saham berhargamu itu."Alvaro terkekeh dingin, matanya berkilat menantang. Mungkin, hanya mungkin, dia akan mempertimbangkan jika mereka mendekatinya dengan sopan.Namun, pakai ancaman? Itu sama saja dengan mencari masalah."Pidato yang lucu, Jumadi. Kau benaran mengira bisa menakutiku semudah itu? Hati-hati, Bocah. Kau sombong sekali."Wajah Jumadi memerah, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. "Bajingan! Kau pikir kau bicara sama siapa?""Jumadi, cukup!" bentak Pak Darman."Alvaro memiliki saham itu secara sah. Bu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status