Share

Bab 59

Author: Sunshine
Di Rumah Keluarga Sarjono yang luas, suasana di aula terasa tegang ketika seluruh anggota keluarga berkumpul.

Budi dan Leni duduk di ujung meja yang berseberangan. Mata mereka dipenuhi amarah yang mendidih.

Di sebelah kiri, duduk Siti, Zed, serta orang tua mereka, yaitu Jason dan Fiona.

Di sebelah kanan, duduk Mikael Sarjono, putra sulung Keluarga Sarjono, istrinya yang bernama Laras, serta anak-anak mereka, Mason Sarjono dan Leony Sarjono.

"Sekarang, coba jelaskan kenapa Grup Sarjono bisa kehilangan 1,6 triliun, juga berakhir dengan Perusahaan Solusi Biokesehatan yang terlilit utang dengan jumlah yang sama?"

Budi terlebih dahulu bersuara. Suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan.

"Ini semua gara-gara pria yang kau jodohkan secara paksa dengan Siti!" umpat Leni dengan suara tajam. "Candra bilang, kita seharusnya dapatkan kerja sama itu. Tapi, pecundang itu malah meyakinkan Grup Kusuma untuk melakukan hal sebaliknya!"

"Dengar-dengar, kerja sama itu seharusnya jadi milik Grup Sa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 413

    Minggu lalu, Satria Panggabean duduk di hadapan Jebran Kasmir di ruang kerja privat yang kental dengan aroma kayu ek dan perabot kulit tua.Gelas kristal dan sebotol anggur yang belum dibuka berkilauan di atas meja yang berada di antara mereka."Satria," kata Jebran. "Aku nggak paham maksudmu. Kau mau aku kembali ke kursi gubernur? Kau nggak punya kuasa untuk itu."Jebran membuka botol anggur terbaiknya, menuangkan anggur merah tua ke dalam gelas Satria."Aku memang nggak punya kuasa," jawab Satria sambil menerima tuangan itu. "Tapi Raja punya. Dia bisa mengembalikanmu ke kursi gubernur."Jebran tertawa pendek, getir. "Kau tahu di mana posisiku. Aku selalu ada di pihak raja lama. Raja yang baru? Dia benci aku. Dia kasih jabatan gubernur ke Celyn Kusuma cuma untuk menyingkirkanku.""Raja melihat lebih banyak daripada perkiraanmu, Jebran." Satria memutar gelas anggurnya, menyesapnya, lalu matanya membesar. "Anggur kuno yang luar biasa."Jebran menyeringai tipis."Dia memperhatikanmu," la

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 412

    "Lela!" teriak Bonny. "Gimana kau bisa menyebut dirimu seorang ibu? Putrimu sudah nggak terkendali.""Kau gagal, benar-benar gagal. Kau sungguh nggak tahu malu sebagai seorang ibu."Lela menoleh padanya. "Bonny, aku peringatkan satu kali saja. Melisa putri Jebran. Dia sudah memegang otoritas sebagai pemimpin Keluarga Kasmir dan gubernur sendiri.""Kalau dia memutuskan untuk membunuhku, nggak seorang pun bisa menghentikannya. Jadi sebaiknya kau pastikan dokter yang kau bawa ke sini bisa menyelamatkan Jebran. Dia satu-satunya yang bisa mengendalikan Melisa."Wajah Bonny memerah karena marah."Aku berusaha melakukan yang terbaik untuk adikku! Beraninya kau membiarkan dia mengancamku? Aku harus mengajari keponakanku cara menghormati bibinya!" Dia berbalik dan bergegas keluar.Seorang pengawal Keluarga Kasmir mengangkat pistolnya dan menembak.Tembakan meletus, dan Bonny menjerit ketika peluru menembus kakinya. Darah mengucur deras di roknya, menggenang di lantai."Astaga! Kau menembakku?!"

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 411

    Siang harinya, jet pribadi mereka mendarat di kediaman Keluarga Kasmir.Keluarga Kasmir adalah salah satu garis keturunan penguasa tertua di Kota Verma, dan rumah keluarga mereka mencerminkan kekuasaan selama berabad-abad.Rumah besar itu menjulang tinggi bak benteng megah, taman dan kolamnya yang luas ditata oleh para ahli fengsui ternama.Setiap pohon, setiap batu, setiap riak air ditempatkan untuk menyalurkan keberuntungan tanpa henti kepada garis keturunan Kasmir.Ratusan penjaga berpatroli di sekeliling, mata mereka tajam, senapan mereka terarah.Melisa berjalan di samping Alvaro, jari-jarinya mencengkeram bagian belakang kemeja Alvaro seolah-olah itu penyelamatnya.Dia terus berada di dekat Alvaro, hampir terlindung dalam bayangannya, langkahnya ragu-ragu tetapi mantap.Dia ingin sekali menarik Alvaro lebih dekat, tetapi rasa malu menahannya. Namun, rasa takut kehilangan membuat cengkeramannya tak tergoyahkan."Alvaro, akhirnya kau di sini. Tolong, bantu kami memeriksa Jebran. Te

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 410

    Beberapa hari berlalu, dan Alvaro sudah kembali ke rutinitasnya. Hanya saja sekarang ada sesuatu yang baru.Dia telah membimbing Joselin, melatihnya dengan keseriusan yang hanya dia peruntukkan bagi mereka yang paling berbakat.Wanita itu akan menjadi monster yang ganas.Pantas saja dia begitu kuat sejak kecil, mengalahkan orang yang ukurannya dua kali lipat darinya dengan naluri alami.Dia punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi manusia super, bahkan mungkin lebih berbakat daripada Alvaro sendiri.Alvaro memberikan segalanya tanpa menyembunyikan apa pun.Alvaro memercayainya.Alvaro percaya Joselin akan menggunakan tekniknya untuk kebaikan.Sebesar apa pun kemarahan Joselin, dia tidak pernah melewati batas. Dia menyerang, menyesali perbuatannya, lalu berhenti.Dia tidak pernah sanggup benar-benar menyakiti seseorang, apalagi membunuh.Alvaro mencurahkan segalanya padanya, seolah-olah mewariskan ilmunya akan menebus segala dosa-dosa yang dia perbuat di dunia.Joselin menenggelamkan d

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 409

    Keesokan paginya, suasana di Vila Keluarga Kusuma sangat tidak tenang.Febrian Kusuma telah mengadakan rapat keluarga darurat, memanggil semua orang kembali ke rumah lama.Dan satu per satu, setiap anggota Keluarga Kusuma tiba. Tak seorang pun berani absen.Sebagai anak tertua, Febrian selalu menjadi tulang punggung. Namun hari ini tatapannya memancarkan sesuatu yang berbeda, tekad sekuat baja dan api amarah yang membara.Saudara-saudaranya, Dendi dan Sandi, serta adik perempuannya, Sabrina, semuanya sudah menikah dan berkeluarga, memenuhi meja panjang, anak-anak mereka duduk dengan tenang di dekatnya.Dendi bersandar, kekesalan terlihat jelas di wajahnya. "Febrian, aku lagi sibuk waktu terima pesan darurat darimu. Ada apa ini?"Sabrina mendengus sambil memamerkan gelang berliannya."Kak, uang yang kau kirim nggak cukup buat aku hidup layak. Gara-gara kau panggil kami begini, kami harus tinggalkan semua urusan. Jadi, habis segala kekacauan ini selesai, sebaiknya kau transfer uang tamba

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 408

    Polisi sudah memenuhi jalan, mengepung Organisasi Kujaya dan ratusan preman yang berlutut.Dan sirene masih meraung-raung, semakin keras, semakin dekat, seolah-olah seluruh pasukan Kota Vilego diturunkan ke jalan itu.Malam penghakiman itu telah memanggil semua polisi di kota.Maximus Kei berteriak panik, suaranya pecah karena putus asa."Tolong! Tolong kami! Orang-orang ini gila, membunuh dan melukai orang nggak berdosa seperti kami! Tolong, Pak Polisi yang baik, selamatkan kami!"Dari tepi lokasi kejadian, para warga yang menonton meluapkan amarah mereka."Lagi-lagi?! Polisi-polisi sialan itu datang untuk menyelamatkan para bajingan itu?" geram salah satu dari mereka."Aku sudah melapor, tapi nggak pernah ada hasil. Polisi cuma duduk bareng para preman, menghitung uang kita bersama-sama."Warga lain menggelengkan kepala dengan getir."Kita bayar pajak untuk memberi makan polisi, lalu kita diperas untuk memberi makan para preman. Pada akhirnya, kita cuma sapi perah buat mereka."Alvar

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status