Share

Bab 69

Penulis: Sunshine
Beberapa hari kemudian, Alvaro dan Siti tiba di acara jamuan mewah yang diselenggarakan oleh Keluarga Sarjono.

Aula megah itu dipenuhi bisik-bisik antusias.

Leni mengadakan acara jamuan tersebut untuk mengumumkan mereka telah mengakuisisi Perusahaan Solusi Biokesehatan dari Keluarga Rolando, sekaligus meluncurkan perubahan nama perusahaan tersebut di bawah bendera Grup Sarjono.

Kemitraan mereka dengan Keluarga Kusuma diperkirakan akan mengguncang komunitas bisnis Kota Vilego dan menandai ekspansi besar Keluarga Sarjono ke level yang lebih tinggi.

Suara-suara pelan di ruangan mulai membicarakan kehadiran Jasmin.

"Kenapa sih kita harus hadir di sini?" keluh Siti yang melirik ke arah ayahnya, Jason.

Jason merapikan dasinya, lalu berbicara dengan ekspresi serius, "Ini acara jamuan keluarga kita, Siti. Kita harus tetap hadir."

"Tapi, mereka sudah usir kita," protes Siti pelan.

"Bagaimanapun juga, kita tetap harus hadir," tegas Jason.

"Hidup kita masih bergantung pada saham di Grup Sarjono.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 86

    Keesokan paginya, Siti memberi tahu Alvaro bahwa dirinya perlu bertemu dengan keluarganya untuk mengatasi krisis Grup Sarjono yang makin meningkat."Kau mau ikut denganku?" tanya Siti."Oke," jawab Alvaro.Mereka pun tiba di vila Keluarga Sarjono. Seluruh keluarga besar sudah berkumpul.Leni menatap Siti dengan tajam."Siti, sebagai direktur Grup Sarjono, kaulah satu-satunya harapan kami. Perusahaan lagi di ambang kehancuran. Kita nggak akan bisa bayar gaji karyawan beberapa hari lagi, sedangkan Raffi Tanaka ancam mau sita aset kita atas pinjaman yang diambil Candra dengan mengatasnamakan perusahaan kita."Bisikan setuju orang lainnya mulai memenuhi ruangan.Siti menarik napas dalam-dalam dan menjawab, "Nenek, aku berencana ketemu sama Pak Raffi hari ini untuk rundingkan kembali masalah pinjaman. Selain itu, kita sudah dapatkan kerja sama dengan Grup Kusuma. Aku harap dia bisa kasih kita waktu tambahan."Ekspresi neneknya sedikit melembut.Leni melangkah maju dan meletakkan tangannya y

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 85

    Siti dan Alvaro berbaring berdampingan di tempat tidur. Pembatas bantal itu membagi ruang di antara mereka dengan rapi. Keheningan yang tidak mengenakkan pun menyelimuti seluruh ruangan.“Siti,” panggil Alvaro dengan lembut untuk memecah kesunyian.“Kita pernah berbagi cinta yang penuh gairah, dan aku juga pernah melihat seluruh dirimu. Memangnya menurutmu pembatas ini ada gunanya?”Siti tidak menjawab.“Bukankah ini agak kekanak-kanakan? Kita berdua sudah dewasa.”Masih tetap tidak ada jawaban dari Siti.“Kau sudah tidur?” bisik Alvaro dengan nadanya yang mengandung sedikit godaan.Siti menahan keinginan untuk menjawab dan hampir melontarkan ‘iya, jadi tolong diamlah’. Namun, dia tetap diam dan berpura-pura tidur.“Oke deh,” gumam Alvaro setelah beberapa saat.“Ngomong-ngomong, soal medali yang kau kembalikan padaku ... itu satu-satunya kenangan yang menghubungkanku dengan orang tuaku. Terima kasih untuk itu.”Hati Siti melunak setelah mendengar ketulusan Alvaro.Berhubung dibesarkan

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 84

    Alvaro tahu dia tidak mengingat apa-apa dari kenangan masa kecilnya.Dia bergumam sambil tersenyum masam, “Apa itu janji yang kulupakan dari masa laluku?”Dia benar-benar tidak mengerti apa maksud Celyn tadi.Matanya beralih ke kartu nama Celyn yang tergeletak di atas meja. Kartu yang ditinggalkan Celyn untuknya.Celyn menawarkan diri untuk membantu Alvaro semata-mata karena perintah Febrian.Tiba-tiba, ponsel Alvaro bergetar. Dia mendekatkan ponsel itu ke telinganya dan menjawab, “Halo, Siti?”“Kau ada di mana?” Suara Siti terdengar tajam dan mengandung sedikit ketidaksabaran.“Di suatu tempat dekat Rumah Siperak,” jawab Alvaro dengan santai.Siti menghela napas dengan lelah. “Aku nggak tinggal di sana lagi. Kami harus sewa apartemen karena sudah diusir.”Alvaro mengangkat sebelah alisnya. “Tapi, kau itu direktur Grup Sarjono. Bukankah ini saatnya kau pindah kembali ke Rumah Keluarga Sarjono?”Siti tertawa getir. “Itu akan jadi mimpi buruk. Semua orang di sana nggak berhenti mendesakk

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 83

    Ketika Jasmin mencondongkan tubuh untuk mencium Alvaro, terdengar deru baling-baling helikopter memenuhi udara.Embusan angin yang kencang membuat rambutnya beterbangan menutupi wajahnya dan memaksanya untuk melindungi mata.Helikopter itu turun dengan presisi tinggi dan melayang hanya beberapa meter di atas tanah. Angin dari baling-baling membuat puing-puing beterbangan di jalanan.Alvaro bereaksi sangat cepat. Dia menggendong Jasmin dan berlari menuju helikopter.Dengan satu lompatan yang lincah, dia naik ke helikopter sambil mendekap Jasmin dengan erat."Lanjut pergi ke tempat tujuan!" seru Alvaro di tengah kebisingan yang memekakkan telinga."Baik, Pak!" jawab pilot. Dia mengendalikan helikopter dengan stabil dan membawa mereka semua naik ke udara.Angin yang kencang membuat para pejalan kaki di sekitar berlarian. Para satpam Grup Kusuma hanya bisa menatap helikopter itu naik ke udara dengan tidak berdaya.Di dalam helikopter, Alvaro menaruh Jasmin ke tempat duduk dengan lembut.Ja

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 82

    Alvaro sedang berada dalam helikopter ketika melihat Jasmin tergantung dengan posisi berbahaya di tepi gedung pencakar langit setinggi 30 lantai.“Bawa aku ke sana sekarang juga!” serunya pada pilot. Suaranya terdengar tajam dan mengalahkan deru bilah rotor.Ketika helikopter melaju ke arah gedung, Alvaro bergerak ke pintu yang terbuka dan berencana untuk meraih Jasmin.Namun, pada detik selanjutnya, jantungnya langsung berdebar kencang. Jasmin telah melepaskan pegangannya dan melompat ke udara.Matanya pun membelalak, tetapi hanya untuk sepersekian detik.Instingnya langsung mengambil alih.Dengan dorongan yang kuat, Alvaro melompat keluar dari helikopter dan menukik ke langit malam untuk mengejar Jasmin.Ketika Alvaro jatuh ke bawah, gerakan yang tiba-tiba ini mengguncang helikopter dan menyebabkannya bergoyang.Angin yang dingin menerpa wajahnya dan menusuk kulitnya, sedangkan lampu-lampu kota di sekitarnya terlihat kabur.Jasmin terjun bebas di udara. Dunia di sekelilingnya berubah

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 81

    Jasmin bersandar di kursi dan memejamkan matanya. Kepalanya sangat pusing.Ruangan ini terasa sangat panas, ini sangat tidak biasanya, sedangkan jantungnya berdetak dengan tidak nyaman.Apa dia bekerja terlalu keras?Ketika teringat Alvaro, seulas senyum pun menghiasi wajahnya.Mungkin ini adalah alasan paling tepat untuk menghubungi Alvaro.Jasmin mengambil ponselnya dan menelepon Alvaro.“Alvaro, aku butuh bantuanmu,” ucap Jasmin dengan lembut.“Jasmin? Ada apa?” tanya Alvaro dari ujung telepon.Alvaro sedang berada di helikopter dan dalam perjalanan kembali dari kota pertambangan ke Kota Vilego. Dia masih harus periksa keadaan pria tua itu di fasilitas utama Organisasi Kujaya.“Aku tiba-tiba merasa nggak enak badan.” Jasmin mengakui.“Kepalaku pusing, tubuhku terasa ... aneh. Aku merasa sangat kepanasan dan napasku juga berat.”Alvaro memicingkan mata sambil memutar otak. “Ini terjadi tiba-tiba? Kau ada makan atau minum sesuatu yang nggak biasa?”Jasmin melirik cangkir kopi yang han

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status