Share

Bab 44 Dia yang selalu terbayang

Hari itu adalah hari terakhir Frans melihat wajah Amarta. Surai merah kecoklatan yang terlihat berkilau dibawah sinar mentari, kulit putih yang kadang telihat kemerahan karena tersipu, binar mata berwarna kecoklatan yang banyak menyimpan misteri. Semua keindahan yang misterius itu akan selamanya terpatri dalam ingatan Frans.

Didalam hatinya ia masih menyimpan harapan. Entah cepat atau lambat ia ingin sekali dipertemukan kembali dengan gadis itu. Tentunya dipertemukan dalam keadaan yang memungkinkan untuk bersama. Walau masa lalu bersamanya tidak begitu menyenangkan, namun setidaknya ia harus berharap untuk pertemuan selanjutnya.

Hari sudah gelap saat Tommy mengantarkan Amarta pulang. Sesekali Amarta melempar pandangan pada gelapnya jalanan. Bayangan wajah Frans masih menghantui pikirannya.

"Dia tampan, dan sikapnya yang tidak berisik juga sebenarnya adalah tipeku. Andai saja intuisi lelaki itu tidak terlalu kuat, mungkin aku bisa bersamanya sekarang." Amarta bergumam dalam hati.

Tomm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status