Share

Dibentak

"Enak banget, nih. Pasti belum pernah merasakan masakan seperti ini," ujar Bu Tejo. "Yakin gak mau lagi?"

"Untukmu saja, saya sudah kenyang," balas Bu Isma. Dia sudah mencicipi sedikit untuk memastikan apa yang di pikirannya. Benar saja, rasanya sama persis.

"Oh iya, tadi acara ngaji di rumah Bu Wati masak apa?" tanya Bu Wati. Mulutnya terus saja mengunyah.

"Soto."

"Oh, tumben banget dia pakai masak segala. Pasti gak enak tuh, secara dia gak pernah masak yang enak," cibir perempuan yang baru datang shopping itu. Belum sempat ganti baju, dia sudah sibuk makan.

"Kamu berani komentar, padahal tidak mencicipi. Kayaknya kamu benci banget sama Bu Wati. Memangnya ada masalah apa sama dia?"

Bu Isma muali tidak suka dengan sikap Bu Tejo yang terus berkata buruk. Seharian bersama, ia merasa kalau ibu dari karyawannya itu orang baik dan ramah. Rasanya kurang yakin kalau mereka pernah punya masalah. Apalagi kalau Bu Wati yang mulai.

"Loh, saya bicara fakta. Kami gak ada maslah kok. Dia memang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status