Share

Bab 25

Dyandta duduk di salah satu kursi yang ada di kantin rumah sakit. Saat ini, ia sedang berhadapan dengan Bailey secara langsung. Semula, mereka sudah bicara via telepon pagi tadi. Tapi siang ini, Bailey kembali menghubungi Dyandta untuk bertemu secara langsung. Tatapan Bailey tampak tajam, seakan sedang mengintimidasi tersangka. Sementara Dyandta hanya bersikap tenang seperti biasa. Kedua tangan Dyandta berada di atas meja.

"Jadi, hal apa yang ingin anda tanyakan?"

Bailey berdeham sejenak, lalu ia berkata, "Masih tentang hal yang sama. Tentang Damien, anak saya."

"Ada apa dengan Damien?"

"Dokter jangan pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi pada anak saya. Kemarin, Damien melihat anda sedang bersama pria lain. Dan anak saya berkata bahwa keluarga anda berat memberi restu karena riwayat penyakit mentalnya yang menjadi alasan utama," ucap Bailey dengan nada suara yang sedikit tegas. "Sekarang, jawab pertanyaan saya. Apakah benar kejadiannya seperti itu?"

Dyandta terdiam. Akhirnya ia
Wii

Hai, terima kasih untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini. Semoga kalian menikmati ceritanya ya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status