Share

Bab 35

Dyandta menggebrak meja kerjanya karena kesal dengan perilaku kedua orang tuanya. Sudah dua kali ia mendapatkan tamparan dari mereka. Ia sampai tidak bisa berpikir jernih saat ini. Bahkan semua pasien yang sudah menunggunya terpaksa pulang dengan kekecewaan karena Dyandta tidak fokus untuk bekerja.

Wanita itu duduk di kursi kerjanya sambil bersandar dengan helaan napas yang kasar. Ia memijat pelipisnya karena terlalu sakit. "Apa yang harus kulakukan?" gumamnya pelan.

Pikiran Dyandta melayang jauh entah kemana. Ia benar-benar bingung menghadapi situasi seperti ini. Kedua orang tuanya sudah sangat kelewatan menilai Damien. Memang Dyandta akui, Damien sempat menyakiti perasaannya. Tapi hal itu segera Dyandta lupakan, mengingat kondisi Damien saat ini cukup parah.

Sampai akhirnya lamunan itu buyar ketika dirinya mendengar suara ketukan pintu ruangan yang terbuka. Dyandta melihat ke arah pintu dan melihat Airin tengah berjalan menghampirinya. Ia langsung menegakkan tubuhnya dan mempersilak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status