Share

Bab 34

Selesai berdoa, Dyandta termenung di gereja. Siang ini, Dyandta menolak tawaran makan siang bersama dengan Airin. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya dari berbagai masalah yang sedang ia hadapi saat ini. Dyandta sempat menganggap remeh semua masalahnya. Menganggap bahwa orang tuanya akan setuju dengan keputusannya. Tapi kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi. Orang tuanya justru menjodohkannya dengan pria lain.

Dyandta menghela napas kasar sambil bersandar di kursi gereja. Ia masih belum menetapkan pilihan sampai detik ini. Nasehat Airin selalu menggema di telinganya. Memintanya untuk berhenti mengharapkan Damien yang sedang terbaring sekarat di rumah sakit.

Memang benar apa yang dikatakan Airin. Entah sampai kapan Damien akan tetap seperti itu. Hanya kuasa Tuhan yang mampu menyadarkan Damien dari komanya. Dyandta hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk pria itu.

"Dyandta?"

Mendengar namanya dipanggil, Dyandta langsung tersentak kaget. Ia menoleh ke samping kanan. Dyandta menegakk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status