Short
Anak Durhaka Memakiku Sebagai Wanita Lusuh

Anak Durhaka Memakiku Sebagai Wanita Lusuh

By:  Shifra KamaliaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suami yang sudah 40 tahun menikah denganku dan cinta pertamanya bermain di bak mandi, tetapi malah kena setrum. Sementara aku hanyalah seorang istri yang tua dan tidak bisa apa-apa. Tanpa suamiku, hidupku rasanya runtuh .... Aku hanya bisa menelepon putriku untuk meminta bantuan, "Sisi, ayahmu dan Meita hampir mati kesetrum ...." Namun, putriku, Sisi Sutomo, langsung memarahiku tanpa ampun, "Bu, kenapa Ibu menjijikkan sekali?! Sebenarnya Ibu maunya apa?!" "Ayah dan Tante Meita itu orang baik-baik sepanjang hidup mereka. Kenapa Ibu harus memfitnah mereka? Sikap Ibu ini bakal bikin Kevin susah di kantor!" Belum sempat aku membalas, dia langsung menutup telepon. Ketika aku mencoba menelepon lagi, nomornya sudah mati. Aku memandangi dua orang yang pingsan sambil berpelukan di bak mandi itu, tidak tahu harus berbuat apa. Suamiku, tanpa dirimu, apa yang bisa dilakukan istri yang sudah tua sepertiku? Seluruh Grup Sutomo yang begitu besar kini ada di tanganku. Aku sangat takut sampai tidak bisa tidur nyenyak ....

View More

Chapter 1

Bab 1

Suami yang sudah 40 tahun menikah denganku dan cinta pertamanya bermain di bak mandi, tetapi malah kena setrum.

Sementara aku hanyalah seorang istri yang tua dan tidak bisa apa-apa. Tanpa suamiku, hidupku rasanya runtuh ....

Aku hanya bisa menelepon putriku untuk meminta bantuan, "Sisi, ayahmu dan Meita hampir mati kesetrum ...."

Namun, putriku, Sisi Sutomo, langsung memarahiku tanpa ampun, "Bu, kenapa Ibu menjijikkan sekali?! Sebenarnya Ibu maunya apa?!"

"Ayah dan Tante Meita itu orang baik-baik sepanjang hidup mereka. Kenapa Ibu harus memfitnah mereka? Sikap Ibu ini bakal bikin Kevin susah di kantor!"

Belum sempat aku membalas, dia langsung menutup telepon. Ketika aku mencoba menelepon lagi, nomornya sudah mati.

Aku memandangi dua orang yang pingsan sambil berpelukan di bak mandi, tidak tahu harus berbuat apa.

Suamiku, tanpa dirimu, apa yang bisa dilakukan istri yang sudah tua sepertiku?

Seluruh Grup Sutomo yang begitu besar kini ada di tanganku. Aku sangat takut sampai tidak bisa tidur nyenyak ....

....

Perjalananku berakhir lebih cepat dari rencana. Aku ingin memberi kejutan untuk suamiku, Jimmy Sutomo, karena tahun ini adalah ulang tahun pernikahan ruby kami.

Namun, begitu sampai di rumah, vila besar itu kosong, tanpa seorang pelayan ataupun pengurus rumah.

Awalnya aku tidak curiga dan langsung masuk ke dalam rumah. Namun, aku mendengar suara air dari kamar mandi utama.

Dari balik kaca kamar mandi, aku melihat dua sosok terbaring diam di dalam bak mandi.

Dengan tangan gemetar, aku mendekat untuk memastikan, dan orang yang ada di dalam bak mandi ternyata suamiku, Jimmy, yang selama ini selalu terlihat serius. Bersamanya ada Meita Wardana, cinta pertamanya.

Bak mandi itu dikelilingi lilin berbentuk hati berwarna merah. Keduanya saling berpelukan dengan mata terpejam. Aku bahkan mendengar suara berdegup dari bawah tubuh Meita, seperti ada sesuatu di dalamnya.

Selama bertahun-tahun menikah, Jimmy tidak pernah melakukan hal-hal romantis seperti ini denganku, tetapi sekarang dia melakukannya bersama Meita di bak mandi ….

Dia bahkan tampak begitu nyaman sampai tertidur.

Memikirkan ini membuatku marah sampai lututku lemas. Dengan tangan gemetar, aku memotret mereka dan mengirimkan fotonya ke anakku, Sisi: "Sisi, tolong lihat ini. Mereka sedang apa?"

Beberapa menit kemudian, Sisi membalas: "Hebat juga, sudah tua masih main-main aplikasi AI? Ekspresi mereka kaku banget, nggak natural!"

"Ayah sudah bilang, Ibu dan Tante Meita adalah dua wanita terpenting dalam hidupnya. Apa Ibu masih kurang puas?"

"Berapa lama sih hidup ini? Berapa banyak masa muda yang tersisa? Apa Ayah nggak boleh mengenang satu-satunya masa mudanya? Bisa nggak Ibu jangan egois seperti ini?"

"Tante Meita itu wanita yang baik hati dan polos, nggak seperti Ibu. Ibu itu nggak bisa apa-apa, cuma bisa jadi wanita yang sudah menopause dan suka mengeluh!"

Membaca semua tuduhan itu, hatiku terasa dingin. Aku membalasnya: "Sisi, ingat waktu kamu kecelakaan dulu? Ibu mendonorkan darah selama tiga hari untukmu. Kenapa kamu bisa berkata seperti ini pada ibu ...."

Namun, Sisi langsung meneleponku, memarahiku habis-habisan, "Berapa kali lagi Ibu mau ngomong soal donor darah itu?! Kebetulan aku lagi haid sekarang, kalau Ibu mau, aku kembalikan!"

....

Setelah itu, dia menutup teleponku dengan kasar.

Melihat dua orang di depanku yang wajahnya memerah, aku tiba-tiba merasa 40 tahun hidupku sangat sia-sia.

Aku duduk di samping mereka sambil menangis sampai satu kotak tisu habis, baru aku menyadari ada yang tidak beres.

Kenapa ... mereka bisa tidur nyenyak seperti ini?

Barang di dalam air itu masih bergetar, tetapi mereka tetap diam tak bergerak.

Jangan-jangan Meita memang sehebat itu? Aku tidak percaya.

Tidak.

Kali ini, aku harus bertanya langsung. Apa sebenarnya aku ini bagi Jimmy? Masa mudanya itu berharga, tetapi bagaimana dengan 40 tahun hidupku?

"Jimmy?" Aku mencoba memanggilnya, tetapi tidak ada respons.

"Jimmy!!" Aku memberanikan diri memanggil lagi, tetap tidak ada balasan.

Aku mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, tetapi baru saja jari-jariku menyentuh tubuhnya, aku merasa tersengat listrik dan langsung menarik tangan dengan panik.

Astaga! Jangan-jangan mereka ... kena setrum?

Aku langsung panik, tetapi apa yang bisa aku lakukan?

Aku hanya seorang istri tua yang tidak pernah dianggap. Semua urusan rumah selalu dipegang oleh Jimmy. Apa yang bisa aku perbuat?

Tidak ada pilihan lain, aku harus mencari bantuan dari Sisi.

Aku mengambil telepon dan mencoba meneleponnya lagi, tetapi ternyata aku sudah diblokir olehnya.

Aku kembali ke kamar untuk mencari ponsel Jimmy, tetapi saat layar menyala, aku terkejut.

Layar kunci Jimmy ternyata foto dirinya dan Meita berciuman di bawah aurora. Ini ... ini yang disebut mengenang masa muda?

Aku tidak sempat berpikir lebih jauh, yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa dulu. Kali ini, Sisi langsung menjawab telepon, "Ayah! Ibu benar-benar menyebalkan ...."

Aku tidak sempat menjelaskan. Dengan suara gemetar dan tersengal, aku berkata, "Sisi ... Sisi … ayahmu dan Meita ... kayaknya hampir mati kesetrum ... Mereka di dalam ... main ... mainan ... terus kesetrum ...."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status