Short
Tak Lagi Menua Bersama

Tak Lagi Menua Bersama

Oleh:  Sofia JamilaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.9
22 Peringkat. 22 Ulasan-ulasan
9Bab
40.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Saat aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksa apakah percobaan bayi tabung keempatku berhasil, aku melihat Erwin Sentosa yang katanya sedang dinas luar kota, dengan hati-hati menopang seorang gadis muda dan cantik keluar dari departemen kebidanan. Perut gadis itu membesar, tampak sudah hampir melahirkan. Erwin hanya terlihat panik sesaat, lalu segera melindungi gadis itu di belakang tubuhnya. “Jennie, Keluarga Sentosa butuh seorang anak untuk meneruskan garis keturunan. Setelah anak ini lahir, kita akan kembali seperti dulu.” Nada suaranya yang tegas terdengar jelas di telingaku. Aku tersenyum dan mengangguk menyetujuinya. Di tengah tatapan terkejutnya, aku diam-diam menyembunyikan hasil pemeriksaanku. Di hari gadis itu melahirkan, aku meninggalkan surat perceraian… dan pergi dari hidupnya untuk selamanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Saat melihat Erwin di departemen obstetri dan ginekologi, aku pikir aku salah lihat.

Padahal di malam sebelumnya, dia masih berulang kali menciumku sambil berkata bahwa akulah yang paling ia cintai.

Barang-barangnya juga aku yang kemasi satu per satu dengan tanganku sendiri.

Tapi sekarang, dia mengenakan pakaian yang juga aku bantu padankan, dengan hati-hati menggandeng seorang gadis muda yang sedang hamil besar keluar dari ruang dokter kandungan.

Gadis itu memegang selembar hasil pemeriksaan dan mengatakan sesuatu padanya, sementara dia membungkuk sedikit dengan sabar, mendengarkannya dengan seksama.

Keduanya memancarkan aura manis yang membuat siapa pun yang melihat pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

Seperti disiram air dingin dari ujung kepala, semua rasa bahagia yang menggebu langsung padam.

Aku terpaku di tempat, bertatapan dengan Erwin yang masih tersenyum.

Senyumnya langsung membeku di sudut bibir, dan kepanikan pun terlihat jelas di wajahnya.

Gadis di sampingnya langsung pucat pasi begitu melihatku, lalu ketakutan menggenggam erat lengan baju Erwin.

Erwin pun segera sadar, menepuk-nepuk lembut punggung tangan gadis itu untuk menenangkannya, lalu membantunya duduk di ruang tunggu di samping dan berpesan beberapa kalimat dengan hati-hati.

Saat dia berjalan ke arahku, raut panik yang sebelumnya sempat terlihat sudah lenyap dari wajahnya. Ia justru bersikap seolah tak terjadi apa-apa dan bertanya padaku,

“Kau ke rumah sakit kenapa? Ada yang nggak enak badan?”

Ia mengulurkan tangan ingin menyentuh wajahku, tapi aku langsung mundur selangkah untuk menghindar.

“Jelaskan!”

Aku memohon dalam hati.

Erwin, tolong katakan padaku kalau ini semua hanya kesalahpahaman.

Asal kamu bilang begitu, aku pasti akan percaya.

Aku menggigit bibir kuat-kuat untuk menahan tangis, tapi suara bergetarku tetap mengkhianati perasaanku.

Melihatku begitu tersiksa, Erwin langsung memelukku tanpa peduli penolakanku.

“Sayang, bukan seperti yang kau pikirkan. Kita pulang ya, aku akan jelaskan semuanya...”

Dan saat itulah, hatiku benar-benar hancur tenggelam.

Dia tidak menjawab dengan jelas...

Mataku mulai panas, aku menatapnya tanpa suara, keras kepala ingin mendengar sebuah jawaban.

Tatapanku membuatnya tak bisa bersembunyi lagi. Ia mengalihkan pandangan, lalu dengan susah payah membuka mulut,

"Anak itu… memang anakku… Tapi aku nggak sengaja, Jen…"

Suara Erwin pelan, tapi terdengar seperti guntur yang meledak di telingaku.

Aku hampir tak mampu berdiri tegak.

Melihat kondisiku yang seperti itu, Erwin buru-buru ingin menarikku dengan wajah penuh rasa bersalah.

Aku menepis tangannya.

"Jangan sentuh aku!"

Aku benar-benar nggak ngerti, kenapa dia bisa berpura-pura seolah masih sangat mencintaiku padahal hatinya sudah bukan untukku lagi?

Orang-orang di koridor mulai menoleh memperhatikan kami.

Perempuan itu pun berlari kecil ke arah kami, dan seperti induk ayam melindungi anaknya, dia langsung berdiri di depan Erwin.

"Kak Jennie, tolong jangan salahkan Pak Erwin. Dia nggak sengaja..."

Erwin memasang wajah dingin dan menyuruhnya kembali ke tempat semula, tapi tangannya tetap terangkat, refleks menopang pinggang wanita itu, sebuah gerakan penuh perlindungan.

Dua orang yang saling membela satu sama lain seperti itu... sungguh menyentuh hati.

Tapi justru membuatku terlihat seperti orang jahat di mata orang lain.

Dalam sekejap, rasa marah, benci, dan tidak terima semuanya menyerbu hatiku.

Aku tiba-tiba dipenuhi rasa benci, melangkah maju dan menatapnya tajam sambil berkata dengan nada penuh amarah,

"Kau! Dasar wanita murahan, pelakor!"

Gadis itu tampak ketakutan, tubuhnya gemetar dan hampir terjatuh.

Wajah Erwin langsung berubah, ia mendorongku dengan kasar dan langsung memeluk gadis itu erat-erat ke dalam pelukannya.

Dorongannya sangat kuat, dan karena aku tidak bersiap, tubuhku terhempas dan jatuh ke lantai.

Saat jatuh, aku refleks memeluk perutku.

Telapak tanganku terasa perih terbakar, tapi rasa sakit itu tetap tak sebanding dengan luka di dalam hatiku.

Dulu, Erwin bahkan tak pernah tega menyakitiku sedikit pun.

Sepertinya dia sendiri juga kaget dengan apa yang baru saja dilakukannya, mendorongku.

Dia memandang tangannya dengan tatapan kosong, wajahnya penuh penyesalan dan keterkejutan.

"Jennie, kau nggak apa-apa?" katanya dengan panik, mencoba membantuku bangkit.

Namun saat itu, gadis di belakangnya tiba-tiba mengaduh pelan,

"Ah… Kak Erwin, perutku sakit banget…"

Tangan yang sudah sempat terulur oleh Erwin langsung ditarik kembali. Ia tak sempat memikirkan hal lain lagi, buru-buru menggendong gadis itu dan berjalan cepat menuju ruang pemeriksaan.

Sebelum pergi, ia sempat menoleh dan melihatku, wajah tampannya dipenuhi rasa bersalah.

"Jennie, tunggu aku. Nanti aku akan jelaskan semuanya pelan-pelan."

Setelah berkata begitu, dia pun pergi tanpa menoleh lagi.

Aku memegangi perutku, hidung terasa asam dan mata nyaris berlinang.

Dalam hati, aku hanya bisa berpikir… mungkin memang tak akan ada 'kita' lagi.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
91%(20)
9
5%(1)
8
5%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
22 Peringkat · 22 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Ika Puspawati
sy kira sy aja yg g bisa Bika bab lanjut nya
2025-06-10 16:20:29
0
user avatar
Lilyana Achwas
hrsnya cerpen bisa di beli koin. Mmg bisa berlangganan. Tapi ada yg komen baru 1 cerpen sdh habis. takuttt
2025-06-10 07:25:30
1
user avatar
Juni Hutagalung
gmna cara buka bab selanjutnya
2025-06-09 13:33:11
6
user avatar
Muchammad Yunus
keren sekali
2025-06-09 09:57:44
0
user avatar
Rin Marini
serius dah tamat? gantung x ...
2025-06-09 08:36:10
1
user avatar
Dewi Rahmawati
gimana cara buka bb berikutnya
2025-06-09 00:40:42
1
default avatar
Fitri Ardynt
Good bgt yaaa
2025-06-08 20:01:30
0
user avatar
Loka Hita
bagus, banget...
2025-06-08 06:10:36
0
user avatar
Yati Rusmiyati
bagus, tapi sayang g busa buka bab selanjutnya padahal koinnya masih banyak
2025-06-07 19:19:19
3
user avatar
Anna Chen
penghianat tetaplah penghianat
2025-06-07 17:39:52
0
user avatar
Adewita mucklis Mucklis
ceritanya menarikkk
2025-06-07 14:44:36
0
user avatar
Ita Moeis
mantul cerita yg kadang2 ada di dunia nyata..
2025-06-07 14:36:49
0
user avatar
Ichcha
ceritanya bagus bangat
2025-06-07 11:23:01
1
user avatar
Fazzaby Wulandari Nasir
ceritanya bagus.. syg ga bisa lanjut
2025-06-07 09:36:59
0
default avatar
Leni
Serius ini cuman 9 episode?...
2025-06-07 01:33:27
0
  • 1
  • 2
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status